TEMPO Interaktif, Balikpapan - Pemerintah Kota Balikpapan Kalimantan Timur menyatakan sedikitnya 1.600 siswa sekolah menengah pertama (SMP) – MTs dinyatakan gagal dalam ujian nasional tahun ini. Jumlah tersebut sebanyak 20 persen dari keseluruhan total 8.179 jumlah peserta UN SMP-MTs Balikpapan.
“Ada 20 persen yang dinyatakan gagal,” kata Wakil Wali Kota Balikpapan, Rizal Effendy, Kamis (6/5).
Sebanyak 8.179 siswa SMP-MTs Balikpapan sudah mengikuti UN sesuai standar Badan Nasional Standar Pendidikan. Para siswa di uji kemampuannya dalam empat mata pelajaran dasar yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Ilmu Pengetahuan Alam dan Matematika.
Rizal mengatakan, siswa SMP yang gagal UN didominasi sekolah-sekolah negeri yang notabene memiliki siswa berprestasi. Dia menyebutkan sejumlah sekolah negeri yang tinggi angka kegagalan UN yaitu SMP 8 dan SMP 6 Balikpapan.
Sebelumnya, dalam pengumuman UN SMA/SMK, Rizal mengatakan kegagalan para siswa yang cukup tinggi sebanyak 1.313 siswa. Kegagalan siswa Balikpapan didominasi siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) hingga 34 persen dari total 3.312 peserta.
Kegagalan siswa SMK Balikpapan disebabkan adanya mata ujian baru UN yaitu teori dan praktek kejuruan yang baru dicoba pada tahun ini. Mata ujian teori dan praktek kejuruan, belum lazim dipergunakan dalam penyelenggaraan UN sebelumnya.
Sehubungan tingginya tingkat kegagalan UN SMP/SMA/SMK, Rizal akan melakukan evaluasi menyeluruh sehubungan proses belajar mengajar sekolah di Balikpapan. Dia mengaku akan memanggil Dinas Pendidikan Balikpapan dan sekolah bersangkutan untuk menelaah persiapan UN di masing masing tenaga pengajarnya.
SG WIBISONO