TEMPO Interaktif, Madiun - Kepala Bidang Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun Christy Maulina mengatakan jumlah angka Balita penderita gizi buruk pada 2008 dan 2009 tak mengalami perubahan sama sekali. “Tetap 305 anak,” kata dia, Senin (4/1).
Menurut dia, berkurangnya jumlah Balita penderita gizi buruk selalu dibarengi dengan jumlah penderita baru. Bahkan, jumlah Balita penderita gizi buruk yang lama pun sangat sulit dikurangi. Misalnya, lanjut dia mencontohkan, sebanyak 281 Balita penderita gizi buruk pada 2009, lanjut dia, merupakan penderita gizi buruk dari tahun sebelumnya, 2008.
Dia mengatakan pemulihan kondisi kesehatan penderita gizi buruk memakan waktu yang cukup lama. Di Kabupaten Madiun, upaya ini sekaligus terhambat dengan pola asuh dan kondisi ekonomi keluarga Balita penderita. “Ini pengaruh dari kesadaran keluarganya,” kata dia.
Untuk mengurangi jumlah Balita penderita gizi buruk, pemerintah Kabupaten Madiun telah menambah anggaran dana pemberian makanan tambahan (PMT) pada tahun 2010 ini. Jumlahnya meningkat sebanyak Rp 135 ribu per tiga bulan bagi masing-masing Balita. Atau, dari Rp 540 ribu menjadi 675 ribu per tiga bulan bagi masing-masing Balita.
Dari catatan Dinas Kesehatan ada lima daerah dengan jumlah Balita penderita gizi buruk terbanyak di Kabupaten Madiun. Yakni Kecamatan Gemarang, Pilang Kenceng, Wungu, Geger, dan Wonoasri.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Madiun Tulus Purnomo membenarkan masih banyaknya jumlah Balita penderita gizi buruk. Secara umum, angka jumlah penderita gizi buruk di Kabupaten Madiun mencapai angka 0,9 persen dari seluruh jumlah Balita yang ada. Adapun pemberian makanan tambahan dari Dinas akan diberikan dalam bentuk susu dan suplemen gizi bagi Balita penderita.
ANANG ZAKARIA