Namun saat ditanya soal Ambalat yang kini tengah memanas di perbatasan Indonesia-Malaysia, dengan senyum kecut, Datuk Ahmad menolak berkomentar. “Biar Menteri Luar Negeri yang berbicara,” kata Datuk usai berbincang-bincang dengan Sultan selama sejam di Keraton ini.
Datuk Ahmad konsisten menutup mulutnya rapat-rapat ketika ditanya soal konsesus hubungan dua negara menyusul kasus Ambalat. “Kami tidak membicarakan Ambalat, juga Manohara. Itu porsinya Jakarta,” kata Datuk Ahmad.
Setelah itu, Datuk Ahmad menyampaikan bahwa dirinya akan bertemu dengan Menteri Pertahanan Indonesia pada Selasa (30/6) di Jakarta yang antara lain akan membicarakan kasus Ambalat. “Jadi tidak bicara disini, kami disini hanya membicarakan silaturahmi,” kata dia.
Adapun Sultan menyampaikan pembicaraannya dengan Datuk Ahmad untuk menyampaikan rasa terima kasih karena pesawat Malaysia Air masuk Yogyakarta. Masuknya pesawat Malaysia ke Yogyakarta digagas ketika Datuk Ahmad menjabat Menteri Pariwisata. Kunjungan pelancong antar kedua negara, kata Sultan, juga meningkat.
Sebagai keturunan dari Wates, Kulonprogo, Sultan juga menyampaikan, Datuk Ahmad peduli dengan warga Yogyakarta. “Waktu gempa terjadi di Yogyakarta, beliau ke Bantul keliling naik motor,” kata Sultan. Sementara Datuk Ahmad berharap jalinan kerjasama ini bisa meningkatkan ekonomi di Asia.
BERNADA RURIT