Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Elanto Hadang Moge, Komunitas Moge Yogya Akui Bersalah

image-gnews
Erlanto Wijoyono.Facebook
Erlanto Wijoyono.Facebook
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta Tokoh perintis acara Jogja Bike Rendezvous (JBR) sekaligus anggota Harley Davidson Club Indonesia (HDCI) Yogyakarta Lulut Wahyudi enggan panjang lebar menanggapi aksi penghadangan konvoi moge oleh Elanto, pesepeda Yogya, pada Sabtu 15 Agustus 2015.

Pria yang kini banyak berkecimpung dalam bidang modifikasi motor klasik 'Retro Classic Cycles' itu menuturkan sejak jauh-jauh hari sebelum penyelenggaraan acara, pihaknya sudah menegaskan agar para peserta Jogja Bike Rendezvous 2015 tetap mengusung semangan Safe Rideng, Respect Others On The Road, dan Don't Arrogant.

"Kalau konvoinya arogan, ya memang itu salah, kami juga tak setuju karena itu bisa menodai acara tahunan yang sudah dirintis sejak tahun 2004 itu," ujar Lulut.

Arogansi itu, terutama merujuk jika ada aksi pelanggaran lalu lintas dan merampas hak pengguna jalan lain. Namun Lulut pun mengingatkan, bahwa acara JBR ini sejak awal diproyeksikan menjadi salah satu pendukung pariwisata Yogya.

"Sebelum ada acara JBR ini, konvoi moge selalu tujuannya Bali, dari event ini kami sebenarnya ingin memberi dampak gerakan ekonomi baru di Yogya," ujar Lulut.

Target peserta JBR 2015 ini 4.000 peserta seluruh Indonesia. Dari acara yang digelar 14-17 Agustus 2015, Lulut mengharapkan bisa mendorong gerakan ekonomi di Yogya seperti lenght of stay di penginapan atau hotel, kaki lima di jalanan Yogya yang khas, dan kegiatan lain.

Lulut pun menuturkan, aksi penghadangan month oleh Elanto dan rekannya pada Sabtu lalu, bisa dipahami sebagai bentuk kontrol sosial yang positif untuk membangun kultur lebih baik dalam berkendara di jalanan. "Tapi, jangan hanya pada moge, tapi mari bersama mengontrol segala kegiatan apapun yang bisa menggangu di jalanan," ujarnya.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Wayang Jogja Night Carnival 2024 Angkat Kisah Kepahlawanan Gatotkaca

7 hari lalu

Keriuhan perhelatan Wayang Jogja Night Carnival 2023. Dok. Istimewa
Wayang Jogja Night Carnival 2024 Angkat Kisah Kepahlawanan Gatotkaca

Tema Gatotkaca Wirajaya dalam Wayang Jogja Night Carnival merupakan wujud kepahlawanan tokoh wayang Gatotkaca untuk membela kebenaran dan keadilan


Aksi Demo PKL yang Ricuh di Malioboro Yogyakarta Terjadi di Tengah Keramaian Wisatawan

13 hari lalu

Para PKL Malioboro menggelar aksi sembari berjualan di balik pagar Teras Malioboro 2 akibat penutupan pagar area itu oleh petugas UPT Pengelolaan Kawasan Cagar Budaya (PKCB) Kota Yogyakarta Sabtu petang (13/7). Penutupan itu dilakukan untuk mencegah para PKL kembali berjualan di selasar pedestrian Malioboro. Tempo/Pribadi Wicaksono
Aksi Demo PKL yang Ricuh di Malioboro Yogyakarta Terjadi di Tengah Keramaian Wisatawan

Pedagang kaki lima mengaku penghasilan mereka turun drastis jika terus berjualan di Teras Malioboro yang areanya menjorok terlalu ke dalam.


Libur Sekolah, Yogyakarta Sediakan Layanan Uji KIR Gratis Termasuk Angkutan Wisatawan

18 hari lalu

Layanan uji KIR oleh Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta. Dok.istimewa
Libur Sekolah, Yogyakarta Sediakan Layanan Uji KIR Gratis Termasuk Angkutan Wisatawan

Uji KIR ini sarana teknis untuk menjaga keselamatan, sebagai pencegahan kecelakaan di Kota Yogyakarta.


Liburan Ke Kota Yogyakarta, Ini Tiga Kampung Wisata Seru untuk Disambangi

36 hari lalu

Kampung wisata Pakualaman Yogyakarta. Dok.istimewa
Liburan Ke Kota Yogyakarta, Ini Tiga Kampung Wisata Seru untuk Disambangi

Di Kota Yogyakarta, sedikitnya ada 25 kampung wisata yang juga bisa dikunjungi saat libur sekolah, ini tiga di antaranya.


Akhir Pekan Ini, Ada Festival Kampung Wisata di Yogyakarta Selama Tiga Hari

36 hari lalu

Kampung wisata Purbayan Kotagede Yogyakarta. Dok. Istimewa
Akhir Pekan Ini, Ada Festival Kampung Wisata di Yogyakarta Selama Tiga Hari

Di festival ini, wisatawan bisa melihat lebih dekat berbagai keunikan 25 kampung wisata di Kota Yogyakarta


Bukan di Malioboro, Pawai Alegoris Pemkot Yogyakarta akan Digelar di Kotagede Akhir Pekan Ini

51 hari lalu

Pawai Alegoris di Kota Yogyakarta. Dok.istimewa
Bukan di Malioboro, Pawai Alegoris Pemkot Yogyakarta akan Digelar di Kotagede Akhir Pekan Ini

Peserta Pawai Alegoris Kota Yogyakarta diajak melewati sepuluh situs bersejarah di Kotagede, ibu kota Kerajaan Mataram.


Yogyakarta Peringati Hari Lahir Pancasila dengan Parade Budaya dan Pembagian Seribu Bendera

54 hari lalu

Peringatan Hari Lahir Pancasila diwarnai dengan atraksi parade budaya menarik di sepanjang Jalan Malioboro Sabtu petang 1 Juni 2024. Dok.istimewa
Yogyakarta Peringati Hari Lahir Pancasila dengan Parade Budaya dan Pembagian Seribu Bendera

Parade yang digelar bersamaan peringatan Hari Lahir Pancasila ini menjadi momentum menguatkan persatuan dengan merawat keberagaman di Yogyakarta


Yogyakarta Tambah 25 Warisan Budaya Takbenda, Jadi yang Terbanyak di Indonesia

28 Mei 2024

ari Bedhaya Bontit. Dok. Keraton Yogyakarta
Yogyakarta Tambah 25 Warisan Budaya Takbenda, Jadi yang Terbanyak di Indonesia

Yogyakarta memiliki sebanyak 180 karya yang terdaftar jadi warisan budaya sejak 2013 hingga 2023.


Sampah Menyebar di Beberapa Titik Jalan usai Libur Panjang, Begini Pengolahan Limbah di Yogyakarta

16 Mei 2024

Proses pemilahan sampah di TPS 3R Nitikan Kota Yogyakarta. Dok.istimewa
Sampah Menyebar di Beberapa Titik Jalan usai Libur Panjang, Begini Pengolahan Limbah di Yogyakarta

Sampah yang masuk ke TPS 3R Nitikan Yogyakarta akan diolah menjadi bahan bakar alternatif Refused Derived Fuel (RDF).


Tragedi SMK Lingga Kencana, Pemkot Yogyakarta Ungkap Syarat Ketat Study Tour

14 Mei 2024

Petugas memasuki bus Putera Fajar rombongan dari SMK Lingga Kencana Depok yang terlibat kecelakaan maut di Ciater, Subang, Jawa Barat, 11 Mei 2024. Untuk sementara, 10 penumpang bus dan seorang pengendara motor tewas dalam kecelakaan bus yang melibatkan sejumlah sepeda motor dan mobil tersebut. TEMPO/Prima Mulia
Tragedi SMK Lingga Kencana, Pemkot Yogyakarta Ungkap Syarat Ketat Study Tour

Salah satu syarat study tour adalah pemilihan bus atau kendaraan, usianya tak boleh lebih dari enam tahun dan harus lolos uji KIR.