TEMPO.CO, Banda Aceh - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Zulkifli Hasan menentang keras wacana pemberian salah satu pulau di Indonesia sebagai tempat tinggal pengungsi Rohingya. "Tak ada pulau untuk penghuni Rohingya," kata Zulkifli, saat ditemui di Banda Aceh, Rabu, 27 Mei 2015.
Menurut Zulkifli, memberikan satu pulau pada para pengungsi akan mengundang mereka untuk terus berdatangan ke Indonesia. Dia meminta agar solusi yang diambil bukan yang akan merugikan Indonesia. "Kita bantu menyelamatkan saja, jangan sampai jadi korban pula," ujar dia.
Wacana pemberian pulau Indonesia merebak karena baik Myanmar atau Bangladesh telah melepas tanggung jawab atas para imigran itu. Ribuan pengungsi itu kini tersebar di sejumlah titik di Indonesia setelah diselamatkan dari lautan.
Dari 17 ribu lebih pulau yang ada di Indonesia, hanya 6 ribu yang dihuni. Muncul wacana untuk menyediakan salah satu pulau sebagai tempat tinggal bagi kelompok yang disebut PBB sebagai kelompok paling menderita di dunia.
Zulkifli meminta negara asal turut bertanggung jawab atas nasib pengungsi tersebut. Ribuan orang yang terdampar di pantai Aceh itu berasal dari Myanmar dan Bangladesh.
Dia juga mendesak komunitas Asean segera berkumpul mencari solusi bagi pengungsi Rohingya. "Pihak Myanmar dan Bangladesh juga harus diundang," ucap Zulkifli.
Dia memastikan pengungsi Rohingya hanya akan ditampung sementara di Indonesia. Selama berada di sini, Zulkifli mrengimbau agar pemerintah memastikan para pengungsi mendapat pelayanan yang baik.
MOYANG KASIH DEWIMERDEKA