Jokowi Ingatkan Warga yang Agunkan Sertifikat Tanah ke Bank

Reporter

Editor

Budi Riza

Sabtu, 5 Agustus 2017 06:33 WIB

Presiden Jokowi berbicara kepada media di Istana Malacanang di Manila, Filipina, 28 April 2017. Filipina menjadi tuan rumah KTT ASEAN ke-30. AP/Bullit Marquez

TEMPO.CO, Denpasar -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mewanti-wanti warga yang mendapat sertifikat tanah dari pemerintah tidak buru-buru diagunkan ke bank. Kalaupun terpaksa digadaikan, masyarakat harus memanfaatkan betul uang hasil pinjaman itu.


"Hati-hati kalau ingin agunkan ke bank. Kalkukasi dulu bunga dan pokoknya, bisa nyicil enggak? Kalau enggak bisa, jangan dipaksakan," kata Jokowi saat acara penyerahan sertifikat tanah di Lapangan Monumen Bajra Sandhi, Denpasar, Bali, Jumat, 4 Agustus 2017.


Baca: Oesman Sampaikan Alasan Hanura Dukung Jokowi dalam Pilpres 2019

Jokowi mengatakan sertifikat yang diberikan adalah tanda bukti hak atas kepemilikan tanah. Sertifikat ini bisa menjadi agunan untuk mendapat modal usaha di bank. Namun masyarakat harus benar-benar mengkalkulasi kemampuan sebelum meminjam. Sebab, bila tidak mampu melunasi, sertifikat akan disita bank. "Hati-hati yang namanya pinjam ke bank itu harus mengangsur. Hati-hati jangan sampai sertifikatnya disita oleh bank," ujar Jokowi.

Bila sudah mendapat pinjaman, Jokowi berpesan agar uang pinjman digunakan untuk hal-hal produktif bukan untuk kegiatan konsumtif seperti membeli mobil atau motor. Boleh saja membeli kendaraan, asalkan uang yang digunakan berasal dari keuntungan, bukan dari pinjaman.


Baca: Dukung Jokowi Maju Pilpres 2019, Hanura Siap Kawal Pemerintahan


"Apalagi kalau untuk adu ayam, itu enggak boleh, lebih ngeri lagi. Jadi hati-hati betul, karena kita sudah usahakan saudara-saudara mendapatkan sertifikat ini," kata Jokowi.

Dalam acara tersebut, ada 5.903 sertifikat yang diserahkan pada warga Bali. Merekan berasal dari berbagai kabupaten yang ada di Bali. Menteri Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional, Sofjan Djalil, mengatakan pada 2017 ini, akan ada 200 sertifikat yang akan dibagikan pada warga Bali. "Dan pada 2019, targetnya tidak ada sejengkal tanah pun di Bali yang tidak bersertifikat," kata Sofjan.

Di Indonesia, ada 126 juta bidang tanah yang harus disertifikasi. Di sisi lain yang diberikan baru 46 juta bidang lahan. Jokowi mengatakan, pemerintah menargetkan sertifikasi pada 2017 mencapai 5 juta bidang tanah di seluruh Indonesia. Pada 2018 target sertifikasi meningkat yakni 7 juta bidang tanah, dan pada 2019, ada target 9 juta bidang tanah yang tersertifikasi.
"Saya yakin Menteri Sofyan ini kerja siang malam, bekerja untuk segera beri sertifikat kepada pemilik," kata Jokowi.

AMIRULLAH SUHADA

Advertising
Advertising

Berita terkait

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

1 jam lalu

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

Terpopuler bisnis: Keselamatan warga sekitar terancam karena smelter PT KFI kerap meledak. Pemerintah klaim pembebasan lahan IKN tidak melanggar HAM.

Baca Selengkapnya

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

9 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

10 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

11 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

12 jam lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

13 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

14 jam lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

18 jam lalu

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

19 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

20 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya