Tiga Mortir Aktif Ditemukan di Cianjur

Reporter

Editor

Sabtu, 28 Oktober 2006 21:02 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Tiga hari setelah lebaran, Jumat (27/10) sore, warga Kampung Pangkalan Desa Cihea Kecamatan Bojongpicung Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, digegerkan dengan temuan tiga buah mortir aktif sejenis Pemandu 40. Ketiga mortir kaliber 50 milimeter dengan panjang 27 sentimeter tersebut ditemukan Mahfudin bin Sasmita, 65 tahun, tertanam sedalam 15 sentimeter di bawah tanah di belakang rumahnya.Kepala Satuan Intelijen dan Keamanan Kepolisian Resor Cianjur, Ajun Komisaris Muhibuddin, menjelaskan, ketiga mortir standar TNI tersebut diperkirakan masih berusia sekitar 5-10 tahun. Selain itu, katanya, polisi pun pernah memiliki amunisi sejenis itu. "Rada mirip-mirip dengan mortir yang biasa digunakan para pejuang Taliban," ujarnya, kemarin.Muhibuddin mengatakan, kemungkinan ketiga mortir tersebut sengaja ditanam di tempat tersebut. Alasannya, posisi ketiga mortir bertumpuk rapi. "Persisnya, untuk memastikan, kami masih melakukan penyelidikan," imbuh Muhibuddin.Masih menurut Muhibuddin, amunisi tersebut bukan peninggalan Belanda atau Jepang. Kata Muhibuddin, saat ini ketiga mortir sudah diamankan oleh Tim Gegana Brimob Polda Jabar untuk diteliti. "Kita akan melanjutkan penyelidikan dan pengembangan tentang temuan tiga mortir ini karena dugaan sementara amunisi tersebut dikubur dengan sengaja," ungkap Muhibudin.Sementara itu, Mahfudin, orang yang pertama kali menemukan ketiga mortir tersebut, mengaku terkejut saat linggis yang digunakannya untuk menggali tanah di belakang rumahnya membentur benda keras yang menyerupai roket. Ternyata ada tiga mortir yang tertanam di bawah tanah, persis di bawah tunggul pohon mangga.Mahfudin lantas melaporkan temuannya kepada polisi desa setempat. Temuan tersebut sempat menjadi tontonan ratusan warga. Melalui polisi desa, informasi temuan Mahfudin akhirnya dilanjutkan ke pihak Kepolisian Resor Cianjur. Tim kepolisian Cianjur langsung berkoordinasi dengan Gegana Kepolisian Daerah Jawa Barat. Tim Gabungan dari Polsek Bojongpicung, Polres Cianjur, dan Gegana Polda Jabar kemudian melakukan evakuasi Sabtu kemarin.Dikatakan Hidayatullah (41), salah seorang tetangga Mahfudin, di Desa Cihea tercatat sudah dua kali ditemukan bahan peledak atau amunisi. Sebelumnya, kata Hidayatullah, di Kampung Pasirjagra pernah ditemukan sejenis ranjau darat yang sering disebut bom batok. "Dulu sebelum ditemukan tiga mortir ini, di Kampung Jagra pernah ditemukan Bom Batok. "Waktu itu, bom batok langsung diledakan," kata Hidayatullah. Peristiwa tersebut terjadi puluhan tahun silam.DEDEN ABDUL AZIZ

Berita terkait

Negara Bagian AS Bolehkan Guru Pegang Senjata Api, Bagaimana Aturan Soal Senpi di Indonesia?

2 hari lalu

Negara Bagian AS Bolehkan Guru Pegang Senjata Api, Bagaimana Aturan Soal Senpi di Indonesia?

Tingginya angka kepemilikan senjata api di AS sudah sampai di level yang mengkhawatirkan. Bagaimana kondisi di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Tennessee AS Bolehkan Guru Membawa Senjata Api ke Sekolah, Ini Aturannya

2 hari lalu

Tennessee AS Bolehkan Guru Membawa Senjata Api ke Sekolah, Ini Aturannya

Guru dan staf pengajar di Tennessee, Amerika Serikat dibolehkan bawa senjata api ke sekolah dan kampus. Begini aturannya.

Baca Selengkapnya

Brigadir RA Tewas dalam Alphard di Mampang, Kapolresta Manado: Keluarga Terima sebagai Kasus Bunuh Diri

4 hari lalu

Brigadir RA Tewas dalam Alphard di Mampang, Kapolresta Manado: Keluarga Terima sebagai Kasus Bunuh Diri

Brigadir Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala dalam Mobil Alphard di sebuah rumah Mampang. Polisi sebut sebagai bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Brigadir Ridhal Ali Tomi Tewas dengan Luka Tembak, Kepala RS Polri: Keluarga Sudah Menerima Kematiannya

4 hari lalu

Brigadir Ridhal Ali Tomi Tewas dengan Luka Tembak, Kepala RS Polri: Keluarga Sudah Menerima Kematiannya

Keluarga disebut telah melihat kondisi jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi di RS Polri Kramat Jati. Polisi menyebut Ridhal tewas bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Bamsoet: Perikhsa Siap Gelar 'Deffensive Shooting' pada Juli

6 hari lalu

Bamsoet: Perikhsa Siap Gelar 'Deffensive Shooting' pada Juli

Sebelum lomba digelar, peserta akan dibekali pengetahuan tentang teknik menembak, teknik bergerak, hingga teknik mengisi ulang peluru (reload magazine).

Baca Selengkapnya

Syarat dan Cara Kunjungi Narapidana di Berbagai Rutan, Tak Bawa Ponsel dan Dilarang Bercelana Pendek

20 hari lalu

Syarat dan Cara Kunjungi Narapidana di Berbagai Rutan, Tak Bawa Ponsel dan Dilarang Bercelana Pendek

Keluarga narapidana dapat mengunjungi di rutan atau lapas dengan berbagai ketentuan dan syarat. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain Tembak Mati 2 KKB Mimika, Satgas Operasi Damai Cartenz Sita Senjata Api

27 hari lalu

Selain Tembak Mati 2 KKB Mimika, Satgas Operasi Damai Cartenz Sita Senjata Api

"Tim juga berhasil mengamankan barang bukti berupa senjata api laras pendek jenis sig sauer," kata Satgas Operasi Damai Cartenz.

Baca Selengkapnya

Saat Hakim Memvonis Dito Mahendra 7 Bulan Penjara Tapi Memintanya Segera Dibebaskan dari Tahanan

27 hari lalu

Saat Hakim Memvonis Dito Mahendra 7 Bulan Penjara Tapi Memintanya Segera Dibebaskan dari Tahanan

Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memvonis Dito Mahendra 7 bulan penjara dalam kasus kepemilikan senjata api ilegal.

Baca Selengkapnya

Dito Mahendra Divonis 7 Bulan Penjara, Hakim: Terdakwa Menyimpan Senjata Api dan Amunisi dengan Benar

27 hari lalu

Dito Mahendra Divonis 7 Bulan Penjara, Hakim: Terdakwa Menyimpan Senjata Api dan Amunisi dengan Benar

Dito Mahendra divonis 7 bulan penjara karena kepemilikan senjata api tanpa izin, tapi dia disebut menyimpan senjata dan amunisi dengan benar.

Baca Selengkapnya

Divonis 7 Bulan Penjara, Dito Mahendra Disebut Tetap Akan Mempertahankan Koleksi Senjata Apinya

27 hari lalu

Divonis 7 Bulan Penjara, Dito Mahendra Disebut Tetap Akan Mempertahankan Koleksi Senjata Apinya

Dito Mahendra divonis tujuh bulan penjara atas kepemilikan senjata api. Namun ia bebas karena masa penahanannya genap 7 bulan saat vonis dibacakan.

Baca Selengkapnya