TEMPO Interaktif, Solo:Kartu chip untuk pembayaran pajak akan diujicobakan Pemerintah Propinsi Jawa Tengah pada 2007. Model pembayaran pajak ini baru untuk bea balik nama kendaraan bermotor. Menurut Kepala Dinas Pendapatan Daerah Jawa Tengah, Bambang Wihardjom tujuannya menggenjot pendapatan dan meningkatkan keamanan dan pelayanan pemilik kendaraan."Setiap kali jual beli kendaraan si pembeli harus balik nama. Kalau tidak balik nama tidak bayar pajak. Jika penjual menyertakan chip pajaknya sangat berisiko bila ternyata kendaraan yang dijual disalahgunakan," kata dia, Kamis.Chip pajak berisi antara lain identitas pemilik, nomor polisi kendaraan, nomor rangka, dan nomor mesin kendaraan. Dengan penggunaan chip juga akan memangkas meja pelayanan semula empat meja menjadi dua meja. "Dengan chip hanya tinggal daftar dan bayar sekaligus ambil," Kusdijanto menandaskan.Sebenarnya program akan diujicobakan tahun ini. Karena terbatasnya anggaran ditunda tahun depan. Satu chip memakan biaya Rp 20 ribu. "Ada 4 juta kendaraan," katanya.Bila uji coba berhasil, pemerintah Jawa Tengah akan menjadi daerah pertama yang menggunakan chip pembaran pajak kendaraan bermotor. Dengan populasi 4 juta kendaraan bermotor, sektor ini memberikan konstribusi pendapatan hingg Rp 1,58 triliun. Bea balik nama selama ini baru menyumbang 1 persen dari nilai pajak kendaraan bermotor. "Dengan chip kami prediksikan bea balik nama bisa menyumbang hingga 20 persen," kata dia. Imron Rosyid
Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat
7 hari lalu
Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat
Peternakan sapi perah di 9 negara bagian di Amerika Serikat diserang virus Flu Burung. Colorado menjadi negara kesembilan yang mengonfirmasi temuan tersebut.