TEMPO Interaktif, Surabaya: Kelangkaan elpiji (liquidified petroleum gas) di beberapa kota di Jawa Timur belum teratasi. Walai Pertamina telah menambah suplai hingga 10 persen, kelangkaan ekpiji di tingkat pengecer masih terjadi.Pengecer di sejumlah lokasi di Surabaya misalnya, hanya menumpuk tabung-tabung kosong serta diberi tulisan: Elpiji Kosong. "Sudah lima hari tidak ada kiriman," kata Mulyatno, pedagang di Lakarsantri, Surabaya Barat. Berdasarkan pengamatan Tempo, sejumlah pengecer masih mendapatkan suplai. "Biayanya mendapat kiriman 50 sekarang cuma 20 tabung," kata Umaryadi, pengecer elpiji di Babatan siang ini.Sedangkan Pranoto Idris, pengecer di Lidah Wetan, hampir sepekan tak berjualan elpiji. Kiriman 18 tabung pada Selasa lalu dan langsung habis dibeli pelanggannya. "Hari rabu saya sudah tidak mendapat kiriman lagi," ujarnya.Sutrisno, Kepala Operasional Wilayah V Gas Domestik Pertamina, heran elpiji langka di pasaran. "Kalau Anda bertanya mengapa elpiji langka, saya juga heran. Larinya ke mana," katanya.Menurutnya, suplai elpiji ke pasar lebih dari cukup karena sudah dinaikkan 10 porsen. "Kami estimasikan pada Ramadan terjadi peningkatan kebutuhan dan pemakaian gas di konsumen, karena itu suplai ditambah 10 porsen," tuturnya.Sutrisno belum bisa memastikan pada titik mana mata rantai suplai elpiji langka. "Saya belum bisa memastikan apakah faktor agen. Secepatnya kami investigasi," katanya berjanji.Jalil Hakim