Bom Samarinda: Keceriaan Intan 'Si Ceriwis' Tinggal Kenangan  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Selasa, 15 November 2016 07:17 WIB

Personel Brimob Polda Kaltim mengamankan lokasi ledakan bom di Gereja Oikumene, Samarinda, Kalimantan Timur, 13 November 2016. Ledakan bom tersebut menyebabkan lima orang terluka yang semuanya merupakan masih anak-anak. ANTARA/Amirulloh


Intan bersama tiga balita lain menjadi korban luka bakar akibat ledakan bom molotov. Pelaku peledakan, Juhanda, sudah ditangkap Kepolisian. Juhanda dicokok warga setempat setelah sempat melarikan diri sesaat terdengar ledakan. Juhanda tadinya berniat kabur dengan menyeburkan diri ke Sungai Mahakam.

Di rumah duka, Anggiat Tumpak Banjarnahor hanya bisa bersandar di sebelah peti mati seperti kehilangan energi. Pandangannya memindai segenap ruangan yang dipenuhi pelayat di rumahnya, Jalan Jati, Kelurahan Harapan Baru, Kota Samarinda, Senin, 14 November 2016. Matanya yang sembab lebih sering menatap langit-langit.

Baca: Bom di Samarinda, GMKI Minta Masyarakat Tidak Terprovokasi

Anggiat tampak sangat kehilangan. Ia tak kuasa melihat foto putri semata wayangnya di atas peti mati. Dia harus merelakan anaknya berjumpa maut. Masnur Simanulang, kerabat Anggiat, menceritakan kembali kesaksiannya saat kerabatnya itu mencoba menyelamatkan Intan.

"Anggiat membuka baju Intan yang terbakar, Intan menangis di pangkuannya. Saat baju di buka, kulit Intan ikut terkelupas," kata Masnur. Pemandangan memilukan itu, kata Masnur, terjadi berselang dua menit ketika Intan berjalan keluar menuju teras gereja.

Baca: Bom di Samarinda, 15 Orang Diperiksa dan satu Jadi Tersangka

Anggiat, yang saat itu tengah menjalankan ibadah, masih sempat melihat Intan berlari kecil ke luar gereja untuk bermain bersama anak sebayanya.

"Intan masih menangis saat dibawa ke Puskesmas Loa Janan. Ketika dirujuk ke Rumah Sakit I.A. Moeis, dia masih menangis. Tapi setelah dibawa ke RSUD A.W. Syahranie, Intan sudah tak sadarkan diri sampai dia akhirnya meninggal," tutur Masnur, mengenang pagi yang kelam itu.

Balutan Julianto Banjarnahor, paman Intan, mengatakan, keponakannya itu akan dimakamkan setelah kehadiran sang kakek yang dtengah dalam perjalanan dari Kabupaten Labuan Batu Utara, Medan, menuju Samarinda. "Sampai sekarang bapak saya itu belum tahu kalau cucunya sudah tiada."

FIRMAN HIDAYAT | BC

Baca Pula

Jangan Lewatkan, Malam Ini Ada Fenomena Supermoon
Bagaimana Supermoon Terjadi dan Kapan Bisa Dilihat?

Berita terkait

Jumlah Titik Panas di Kaltim Tambah saat Wilayah Lain Mulai Hujan

31 Oktober 2023

Jumlah Titik Panas di Kaltim Tambah saat Wilayah Lain Mulai Hujan

BMKG Stasiun Balikpapan mendeteksi sebanyak 462 titik panas tersebar di Provinsi Kalimantan Timur, sehingga semua pihak diminta waspada.

Baca Selengkapnya

5 Makanan Khas Kota Samarinda yang Patut Dicoba

7 Juni 2023

5 Makanan Khas Kota Samarinda yang Patut Dicoba

Makanan khas kawasan Kota Samarinda merupakan perpaduan cita rasa Indonesia dan budaya lokal yang kaya.

Baca Selengkapnya

3 Destinasi Wisata di Kota Samarinda, Bisa Menyusuri Sungai Mahakam

7 Juni 2023

3 Destinasi Wisata di Kota Samarinda, Bisa Menyusuri Sungai Mahakam

Terletak di tepi Sungai Mahakam, Kota Samarinda memancarkan pesona dengan keindahan alamnya, mulai dari hutan hujan tropis hingga warisan budaya.

Baca Selengkapnya

6 Destinasi Wisata di Kota Samarinda yang Beragam

31 Oktober 2022

6 Destinasi Wisata di Kota Samarinda yang Beragam

Samarinda memiliki wilayah 783 km persegi dengan kondisi geografi daerah berbukit berketinggian antara 10 sampai 200 meter dari permukaan laut.

Baca Selengkapnya

5 Keunikan Kota Samarinda

31 Oktober 2022

5 Keunikan Kota Samarinda

Samarinda memiliki wilayah seluas 783 km persegi dengan kondisi geografi daerah berbukit berketinggian antara 10 sampai 200 meter dari permukaan laut.

Baca Selengkapnya

Kota Samarinda Dikepung Banjir

18 Oktober 2021

Kota Samarinda Dikepung Banjir

Banjir ini bahkan melumpuhkan jalur Samarinda-Bontang karena banyaknya kendaraan yang tidak bisa melintas.

Baca Selengkapnya

BIN: Bom Bunuh Diri di Makassar Direncanakan Sejak Januari

3 April 2021

BIN: Bom Bunuh Diri di Makassar Direncanakan Sejak Januari

Bom bunuh diri di Makassar dilakukan sebagai balas dendam setelah mentor pelaku tewas.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap Otak Perakit Bom Bunuh Diri Gereja Katedral Makassar

1 April 2021

Densus 88 Tangkap Otak Perakit Bom Bunuh Diri Gereja Katedral Makassar

Polisi sudah menangkap 13 orang yang dianggap terlibat dalam kasus bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar.

Baca Selengkapnya

Kapolri Listyo Sigit Sebut Pelaku Bom Bunuh Diri Jaringan Filipina

28 Maret 2021

Kapolri Listyo Sigit Sebut Pelaku Bom Bunuh Diri Jaringan Filipina

Kapolri Listyo Sigit mengatakan bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar itu dilakukan kelompok JAD.

Baca Selengkapnya

Bom di Gereja Katedral Makassar, Setara Minta Penanganan Ekstremisme Tak Kendor

28 Maret 2021

Bom di Gereja Katedral Makassar, Setara Minta Penanganan Ekstremisme Tak Kendor

Bom di Gereja Katedral di Makassar terjadi pada Ahad pagi tadi. Belasan orang mengalami luka-luka.

Baca Selengkapnya