Bom Samarinda: Keceriaan Intan 'Si Ceriwis' Tinggal Kenangan  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Selasa, 15 November 2016 07:17 WIB

Personel Brimob Polda Kaltim mengamankan lokasi ledakan bom di Gereja Oikumene, Samarinda, Kalimantan Timur, 13 November 2016. Ledakan bom tersebut menyebabkan lima orang terluka yang semuanya merupakan masih anak-anak. ANTARA/Amirulloh

TEMPO.CO, Samarinda - Keceriaan si mungil itu kini tinggal kenangan. Intan Octavia Banjarnahor dijemput ajal setelah belasan jam dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Syahranie, Samarinda. Korban bom molotov di Gereja Oikumene, Kelurahan Sengkotek, Kota Samarinda, ini meninggal, Senin, 14 November 2016, 04.30 Wita.

Suasana duka sudah tampak dari ujung gang di Jalan Jati, Kelurahan Harapan Baru, Kota Samarinda. Di sini mendiang Intan tinggal bersama kedua orang tuanya, Anggiat Manumpak Banjarnahor, 33 tahun; dan Diana Susan boru Sinaga, 32 tahun. Para pelayat sudah memenuhi rumah hingga pekarangan milik Anggiat.

Baca: Kisah Dalang Bom Samarinda, Mantan Napi & Tinggal di Masjid

Di ruang utama rumah duka, Anggiat Manumpak dan Diana Susan seperti kehilangan tenaga. Keduanya hanya bisa bersandar di peti jenazah anak semata wayangnya itu. Air mata keduanya mengucur tanpa bisa tertahan. Sejumlah kerabat dan keluarga tiada henti memompa semangat Anggiat dan Diana agar tak larut dalam sedih.

"Intan anaknya selalu ceria, dia ceriwis, suka mengajak ngobrol. Intan waktu kejadian itu main di teras rumah setelah jajan susu cair di warung depan gang, semua yang didekatnya diajak ngomong," kata Balutan Julianto Banjarnahor, paman Intan, mengenang tingkah laku Intan semasa hidupnya.

Baca: Ini Kata Tetangga Soal Juhanda Pelaku Bom Gereja Oikumene

Tak hanya kedua orang tua Intan, Julianto juga mengaku sangat kehilangan si balita cantik. Julianto mengatakan, ia sangat dekat karena kerap bermain jika berkunjung ke rumah Anggiat, kakak kandungnya. Kini keceriaan itu sudah tak mungkin ada lagi. Intan terbujur kaku di peti jenazah dengan kondisi mengenaskan.

Menurut keterangan pejabat rumah sakit, Intan mengalami luka bakar mencapai 78 persen. Paru-parunya bengkak yang diduga akibat menghirup asap sisa ledakan. "Intan meninggal karena luka bakar yang parah," kata Rachim Dinata, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Syahranie.

Baca: Balita Korban Bom di Gereja Oikumene Samarinda Meninggal

Intan Octavia Banjarnahor meninggal setelah hampir 17 jam menanggung luka melepuh dan pembengkakan paru-paru. Deritanya itu akibat efek bom molotov yang dilemparkan Juhanda, eks narapida teroris, ke Gereja Oikumene di Samarinda, Minggu, 13 November 2016, sekitar 10.10 Wita.

Baca Pula
Jangan Lewatkan, Malam Ini Ada Fenomena Supermoon
Bagaimana Supermoon Terjadi dan Kapan Bisa Dilihat?


Selanjutnya: Intan bersama tiga balita lainnya...

Berita terkait

Jumlah Titik Panas di Kaltim Tambah saat Wilayah Lain Mulai Hujan

31 Oktober 2023

Jumlah Titik Panas di Kaltim Tambah saat Wilayah Lain Mulai Hujan

BMKG Stasiun Balikpapan mendeteksi sebanyak 462 titik panas tersebar di Provinsi Kalimantan Timur, sehingga semua pihak diminta waspada.

Baca Selengkapnya

5 Makanan Khas Kota Samarinda yang Patut Dicoba

7 Juni 2023

5 Makanan Khas Kota Samarinda yang Patut Dicoba

Makanan khas kawasan Kota Samarinda merupakan perpaduan cita rasa Indonesia dan budaya lokal yang kaya.

Baca Selengkapnya

3 Destinasi Wisata di Kota Samarinda, Bisa Menyusuri Sungai Mahakam

7 Juni 2023

3 Destinasi Wisata di Kota Samarinda, Bisa Menyusuri Sungai Mahakam

Terletak di tepi Sungai Mahakam, Kota Samarinda memancarkan pesona dengan keindahan alamnya, mulai dari hutan hujan tropis hingga warisan budaya.

Baca Selengkapnya

6 Destinasi Wisata di Kota Samarinda yang Beragam

31 Oktober 2022

6 Destinasi Wisata di Kota Samarinda yang Beragam

Samarinda memiliki wilayah 783 km persegi dengan kondisi geografi daerah berbukit berketinggian antara 10 sampai 200 meter dari permukaan laut.

Baca Selengkapnya

5 Keunikan Kota Samarinda

31 Oktober 2022

5 Keunikan Kota Samarinda

Samarinda memiliki wilayah seluas 783 km persegi dengan kondisi geografi daerah berbukit berketinggian antara 10 sampai 200 meter dari permukaan laut.

Baca Selengkapnya

Kota Samarinda Dikepung Banjir

18 Oktober 2021

Kota Samarinda Dikepung Banjir

Banjir ini bahkan melumpuhkan jalur Samarinda-Bontang karena banyaknya kendaraan yang tidak bisa melintas.

Baca Selengkapnya

BIN: Bom Bunuh Diri di Makassar Direncanakan Sejak Januari

3 April 2021

BIN: Bom Bunuh Diri di Makassar Direncanakan Sejak Januari

Bom bunuh diri di Makassar dilakukan sebagai balas dendam setelah mentor pelaku tewas.

Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap Otak Perakit Bom Bunuh Diri Gereja Katedral Makassar

1 April 2021

Densus 88 Tangkap Otak Perakit Bom Bunuh Diri Gereja Katedral Makassar

Polisi sudah menangkap 13 orang yang dianggap terlibat dalam kasus bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar.

Baca Selengkapnya

Kapolri Listyo Sigit Sebut Pelaku Bom Bunuh Diri Jaringan Filipina

28 Maret 2021

Kapolri Listyo Sigit Sebut Pelaku Bom Bunuh Diri Jaringan Filipina

Kapolri Listyo Sigit mengatakan bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar itu dilakukan kelompok JAD.

Baca Selengkapnya

Bom di Gereja Katedral Makassar, Setara Minta Penanganan Ekstremisme Tak Kendor

28 Maret 2021

Bom di Gereja Katedral Makassar, Setara Minta Penanganan Ekstremisme Tak Kendor

Bom di Gereja Katedral di Makassar terjadi pada Ahad pagi tadi. Belasan orang mengalami luka-luka.

Baca Selengkapnya