Walhi: Setiap Bulan Belasan Tewas Akibat Bencana di Jabar

Reporter

Sabtu, 8 Oktober 2016 03:00 WIB

Warga menumpang perahu keluar dari Desa Cigebar, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, yang tergenang banjir Sungai Citarum, 3 Oktober 2016. BPBD Provinsi Jawa Barat mengingatkan seluruh pihak untuk mewaspadai bencana banjir dan longsor bersaman dengan datangnya musim hujan. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jawa Barat Dadan Ramdhan mengatakan korban meninggal dunia akibat bencana alam di kawasan Jawa Barat cukup banyak. Berdasarkan catatan Walhi Jawa Barat, rata-rata per bulan korban meninggal dunia akibat bencana alam itu mencapai 11 orang.

"Catatan kami dalam 9 bulan terakhir, orang yang meninggal dunia akibat bencana alam sekitar 11 orang per bulan. Itu kalau dirata-ratakan dari 99 orang yang meninggal akibat longsor, banjir puting beliung dan sebagainya," kata Dadan, Jumat, 7 Oktober 2016.

Menurut Dadan, penyebab bencana alam yang kini semakin akrab terjadi di kawasan Jawa Barat, adalah rusaknya kondisi alam akibat eksploitasi berlebih yang terus dilakukan terhadap sumber daya alam di Jawa Barat. "Hutan hutan yang hanya secuil ini, hanya 15 persen dari total wilayah semakin lama semakin hilang. Tentu ini akan sangat berkontribusi bagi bencana alam sehingga daya dukung dan daya tampung kita juga berkurang," ujarnya.

Dadan mengatakan sedikitnya ada empat faktor yang menyebabkan bencana alam seperti longsor, puting beliung hingga banjir bandang kerap kali terjadi di wilayah Jawa Barat. Di antaranya, banyak terjadi alih fungsi lahan di kawasan hutan konservasi ataupun hutan lindung. Kemudian praktek pertambangan liar, banyaknya pembangunan infrastruktur yang menyebabkan kawasan hutan semakin menipis.

Hal itu berdampak pada rendahnya penyerapan air di hulu sungai lantaran pepohonan di hutan yang fungsinya menyerap air hujan justru kini banyak yang hilang lantaran alih fungsi tersebut. "Ada juga yang dipakai bisnis wisata alam di hutan konservasi dan lindung. Kalau untuk insfrastruktur seperti pembangunan jalan, bandara, akses kereta cepat, bendungan dan lain-lain. Contohnya seperti 1.300 hektar hutan hilang karena pembangunan waduk Jatigede," ucap dia.

"Sungai di Jawa Barat itu parah ya, karena hutannya itu makin menipis, di antaranya karena pertambangan, praktek pertanian rakyat dari asalnya hutan kini jadi pertanian tapi tidak ramah lingkungan dimana fungsi hutannya sendiri hilang," ujarnya.

Menurut Dadan dari 15 persen total luas hutan yang ada di Jawa Barat, kini tinggal 10 persen saja yang masih terbilang bagus. Sementara sisanya sudah memprihatinkan. Bahkan, kata dia, tidak menutup kemungkinan dari 10 persen luas hutan itu akan semakin terkikis kalau pemerintah tidak cepat bergerak untuk melakukan penanggulangan perbaikan kawasan hutan itu.

Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Jawa Barat (BPLHD) Anang Sudarna mengatakan tragedi banjir bandang yang terjadi di sungai Cimanuk, Kabupaten Garut, 20 September 2016 lalu menjadi gambaran nyata jika kondisi lingkungan alam di Jawa Barat rusak. "Sebetulnya kalau untuk data pastinya saya tidak bisa berbicara banyak, takutnya salah, tapi intinya memang untuk lingkungan alam di Jawa Barat cukup memprihatinkan ya," katanya.

AMINUDIN A.S.

Berita terkait

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

7 hari lalu

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

16 hari lalu

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

21 hari lalu

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.

Baca Selengkapnya

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

26 hari lalu

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.

Baca Selengkapnya

Pemprov DKI Jakarta Benahi Infrastruktur dan Operasional Sarana Banjir

37 hari lalu

Pemprov DKI Jakarta Benahi Infrastruktur dan Operasional Sarana Banjir

Langkah-langkah ini disusun dalam program penanganan banjir yang menjadi bagian dari rencana aksi roadmap untuk penyusunan RPJPD 2025-2045.

Baca Selengkapnya

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

52 hari lalu

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

59 hari lalu

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

3 Maret 2024

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?

Baca Selengkapnya

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

29 Februari 2024

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

Sekelompok monyet ekor panjang berkeliaran di atap-atap rumah warga di Kota Bandung beberapa hari belakangan. Tanda bencana alam?

Baca Selengkapnya

Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

17 Februari 2024

Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

Selama pemilu, ada 345 orang petugas, termasuk KPPS yang terlibat proses pemilu mendapat pelayanan kesehatan selama pemilu berlangsung.

Baca Selengkapnya