Polda Riau Tunggu Laporan Penyanderaan Penyidik KLH

Reporter

Editor

Erwin prima

Jumat, 9 September 2016 07:42 WIB

Petugas kepolisian dibantu tim forest fire Sinar Mas Forestry berusaha memadamkan kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Desa Bonai Darusalam, Rokan Hulu, Riau, 28 Agustus 2016. ANTARA/Rony Muharrman

TEMPO.CO, Pekanbaru - Kepolisian Daerah Riau belum menerima laporan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan terkait dugaan penyanderaan tujuh penyidik di Desa Bonai, Kecamatan Bonai Darusalam, Rokan Hulu, pekan lalu.

"Terkait penghadangan penyidik Kementerian LHK, belum ada laporan masuk ke kami, baik di Polda maupun Polres," kata Kepala Bidang Humas Polda Riau Ajun Komisaris Besar Guntur Aryo Tejo, Kamis, 8 September 2016.



Baca:
Kapolri Jelaskan Soal Penyanderaan Petugas KLHK di Riau
Kata Kapolri Soal SP3 Perusahaan Terduga Pembakar Hutan
Penyandera Tim Kementerian Hukum Akan Dibawa ke Depan Hukum

Menurut Guntur, Polda Riau masih menunggu pihak Kementerian untuk melaporkan kejadian itu. Sejauh ini polisi hanya sebatas mengumpulkan bahan dan keterangan dari orang yang berada di lokasi saat peristiwa terjadi.

"Polisi segera melakukan penyelidikan dan penyidikan jika sudah ada laporan dari Kementerian LHK," tuturnya.

Terkait hal ini, kata dia, Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Mabes Polri Irjen Mochammad Iriawan didampingi Kepala Polda Riau Brigadir Jenderal Supriyanto kini tengah turun ke Rokan Hulu untuk melakukan pengumpulan bahan dugaan penyanderaan sekaligus memantau lahan terbakar di perusahaan PT APSL. "Kami berharap rekan Kemen LHK buat laporan," ucapnya.

Sebelumnya, tujuh penyidik Kementerian mengaku telah disandera masyarakat Desa Bonai, Kecatan Bonai Darusalam, Rokan Hulu, Riau. Penyanderaan diduga dimobilisasi oleh perusahaan PT APSL yang bermitra dengan kelompok tani.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya berang atas sikap masyarakat dan perusahaan. Ia menilai kejadian tersebut telah merendahkan wibawa negara dan meminta Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengusut tuntas kasus tersebut.

Kepala Badan Pemasyarakatan Desa Bonai, Jefriman, membantah tuduhan penyanderaan seperti disebutkan Kementerian. Menurutnya, masyarakat hanya tidak senang dengan cara ketujuh penyidik masuk ke wilayahnya tanpa izin pemuka masyarakat setempat.

Terlebih, para penyidik menyegel lahan terbakar milik kelompok tani karena dianggap melakukan tindakan pidana membakar lahan. Padahal, kata Jefriman, kelompok tani adalah korban dari peristiwa itu.

"Kami ini korban, tidak mungkin kami membakar lahan yang sudah produktif. Kami tidak terima dituduh sebagai pelaku kejahatan pembakar hutan," jelasnya.

Masyarakat, kata Jefriman, hanya ingin para pejabat daerah dihadirkan di tempat kejadian, begitu juga Menteri Siti Nurbaya untuk turun langsung ke lapangan sehingga masyarakat dapat langsung menyampaikan fakta sebenarnya.

RIYAN NOFITRA

Berita terkait

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

9 Oktober 2023

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

7 Oktober 2023

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

7 Oktober 2023

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.

Baca Selengkapnya

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

2 Oktober 2023

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

Hal itu dilakukan lantaran kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti daerah tersebut.

Baca Selengkapnya

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

28 September 2023

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengundurkan jam masuk sekolah bagi peserta didik karena dikepung asap.

Baca Selengkapnya

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

29 Agustus 2023

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

Manggala Agni dan TNI masih melanjutkan pemadaman kebakaran lahan dan hutan atau karhutla di Desa Tarai Bangun, Kabupaten Kampar, Riau, yang meluas.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

20 Agustus 2023

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

Walhi menyebut kebakaran hutan di Kalimantan yang terus terulang karena pemerintah tidak serius mengurus Sumber Daya Alam (SDA).

Baca Selengkapnya

Prioritas Membangun Kota Bertuah

15 Agustus 2023

Prioritas Membangun Kota Bertuah

Penjabat Wali Kota Pekanbaru Muflihun, memprioritaskan pembangunan yang dibutuhkan warga. Menyiapkan generasi untuk Indonesia Emas 2045.

Baca Selengkapnya

Bang Uun Sebut Pentingnya Peran Masyarakat Untuk Pekanbaru Bersih

4 Agustus 2023

Bang Uun Sebut Pentingnya Peran Masyarakat Untuk Pekanbaru Bersih

Pj Wali Kota Pekanbaru Muflihun SSTP MAP berkunjung ke Kecamatan Sail, Minggu, 30 Agustus 2023.

Baca Selengkapnya