Bupati Banyuasin Ditangkap Setelah Pengajian Naik Haji  

Senin, 5 September 2016 15:40 WIB

Bupati Banyuasin, Yan Anton Ferdian dikawal oleh sejumlah petugas saat tiba di gedung KPK, Jakarta, 4 September 2016. Bupati Banyuasin dibawa ke KPK usai dibekuk dalam Operasi tangkap tangan (OTT) di kediamannya di Banyuasin oleh KPK. TEMPO/Amston Probel

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Basaria Panjaitan mengungkapkan detik-detik operasi tangkap tangan yang dilakukan di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, pada Ahad, 4 September 2016. Salah satu orang yang ditangkap dalam operasi tersebut adalah Bupati Banyuasin Yan Anton Ferdian.

Menurut Basaria, operasi dilakukan setelah lembaganya mendapat laporan dari masyarakat tantang adanya penyalahgunaan kewenangan oleh Bupati Yan Anton terkait dengan proyek di Dinas Pendidikan Banyuasin. “Yan butuh dana, lalu dia ijon dengan pengusaha untuk proyek Dinas Pendidikan," kata dia di kantornya, Senin, 5 September 2016.

Baca: Bupati Banyuasin Ditangkap, Golkar Tunggu Putusan Hukum

Basaria mengatakan operasi pertama dilakukan pada Ahad, 4 September 2016, di Palembang. Sekitar pukul 07.00 WIB, penyidik antirasuah menangkap Kirman, yang diduga sebagai pengepul dana. Kirman diduga selalu menjadi penghubung antara pengusaha dan pejabat. Pada pukul 09.00 WIB, penyidik bergerak ke kediaman Sutaryo. Setelah itu, penyidik pergi ke rumah dinas Bupati Yan Anton.

Sampai di sana, ternyata ada pengajian untuk keberangkatan haji. Yan dan istrinya berencana pergi haji pada 7 September 2016. Penyidik pun menunggu hingga pengajian selesai. Begitu bubar, Yan beserta Umar dan Rustami ditangkap. Di saat yang sama, penyidik menangkap Zulfikar di salah satu hotel di kawasan Mangga Dua, Jakarta Utara.

Dari tangan Yan, penyidik menyita uang Rp 299,8 juta dan US$ 11.200 (setara dengan Rp 147 juta). Di tangan Sutaryo, penyidik menemukan uang Rp 50 juta. Selanjutnya, di tangan Kirman, penyidik menyita bukti setoran biaya haji dari PT TB senilai Rp 531,6 juta. Basaria menduga pemberian uang dan fasilitas haji itu berasal dari Zulfikar. Sebagai gantinya, Yan akan memberikan proyek di Dinas Pendidikan Banyuasin.

Baca: KPK Tetapkan 6 Tersangka Suap Proyek Pendidikan Banyuasin

Dalam perkara ini, KPK menetapkan enam tersangka. Mereka adalah Direktur CV Putra Pratama Zulfikar Muharami, Bupati Banyuasin Yan Anton Ferdian, Kepala Sub-Bagian Rumah Tangga Pemerintah Kabupaten Banyuasin Rustami, Kepala Dinas Pendidikan Banyuasin Umar Usman, Kepala Seksi Pembangunan Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Bidang Program dan Pembangunan Dinas Pendidikan Banyuasin Sutaryo, serta seorang pengusaha bernama Kirman.

MAYA AYU PUSPITASARI

Berita terkait

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

9 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

12 jam lalu

Pengacara Jelaskan Kondisi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Usai Dilaporkan ke KPK

Bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean disebut butuh waktu untuk beristirahat usai dilaporkan ke KPK

Baca Selengkapnya

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

15 jam lalu

Istri akan Dampingi Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Klarifikasi LHKPN di KPK

KPK menjadwalkan pemanggilan Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy Hutahaean, untuk memberikan klarifikasi soal kejanggalan LHKPN

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

17 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

19 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

20 jam lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

21 jam lalu

Penyitaan Rumah dalam Kasus Korupsi, Terbaru Rumah Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka

Penyitaan rumah dalam dugaan kasus korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Tamron Raja Timah Bangka. Apa landasan penyitaan aset tersangka korupsi?

Baca Selengkapnya

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

22 jam lalu

2 Selebritas Windy Idol dan Nayunda Nabila Diperiksa KPK, Tersangkut Kasus Korupsi Siapa?

Windy Idol dan Nayunda Nabila Nizrinah terseret dalam dugaan kasus korupsi yang berbeda hingga diperiksa KPK. Apa sangkut pautnya?

Baca Selengkapnya

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

1 hari lalu

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

Pengacara eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy merasa heran kliennya diseret dalam kasus yang melibatkan perusahaan sang istri.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

1 hari lalu

KPK Periksa Kepala Bea Cukai Purwakarta Senin Mendatang soal LHKPN yang Janggal

KPK menjadwalkan pemanggilan Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya