Bambang DH Dicopot Bukan Karena Ahok, Ini Penjelasannya

Reporter

Selasa, 30 Agustus 2016 21:15 WIB

Bambang Dwi Hartono (Bambang DH) mantan Ketua Dewan Perwakilan Daerah Partai PDIP DKI Jakarta. dok.TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pengurus Pusat Perjuangan Andreas Pareira membantah pencopotan Bambang Dwi Hartono dari posisi pelaksana tugas Ketua PDI Perjuangan DKI Jakarta, terkait sikapnya yang gencar menolak pencalonan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai Gubernur DKI. "Itu salah," ujar Andreas, saat dihubungi Tempo, Selasa, 30 Agustus 2016.

Andreas menuturkan bahwa keputusan itu berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan di internal partainya. Dalam rapat evaluasi proses pilkada serentak pada 2017, PDI Perjuangan menargetkan kemenangan 50 persen dari 101 daerah yang mengikuti pilkada.

"Saat ini baru 40-an yang sudah diputuskan calonnya dari PDIP. Artinya, kurang dari setengahnya. Oleh karena itu diputuskan agar Pak Bambang yang juga adalah Ketua Bidang Pemenangan Pemilu untuk kembali fokus pada tugasnya," tuturnya.

Baca: Bambang D.H. Dicopot dari Jabatan Ketua PDIP DKI Jakarta

Ia menambahkan, karena di DKI juga sedang menghadapi pilkada, maka dibutuhkan kepemimpinan partai definitif untuk menggerakkan mesin partai DKI karena Boy Sadikin sebagai Ketua PDIP DKI menggundurkan diri. "Maka diputuskanlah Pak Adi Wijaya yang sebelumnya adalah Bendahara PDI Perjuangan untuk menggantikan Pak Bambang," kata Andreas.

Bambang mengatakan, dirinya kembali pada jabatan semula. "Aku kembali ke pusat sebagai Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu," ujarnya saat dihubungi Tempo, melalui pesan pendek, Senin malam kemarin.

Baca: Dicopot dari Ketua PDIP Jakarta, Ini Komentar Bambang DH

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan pencopotan Bambang itu memang sudah seharusnya. "Karena memang peraturan KPU (Komisi Pemilihan Umum)," ujarnya. Aturan KPU tersebut, kata dia, terkait dengan pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak yang akan dilaksanakan pada 2017. Dalam aturan tersebut tertulis pasangan calon harus didaftarkan DPD atau DPP partai. "Maka tidak ada istilah Plt (pelaksana tugas)," tuturnya.

Baca: Ketua PDIP Jakarta Bambang D.H. Dicopot, Ahok: Itu Urusan PDIP

Hasto berdalih, dengan aturan baru tersebut, PDIP harus mengangkat pengurus definitif agar bisa mendaftar. Alasan lain, partai berlambang menilai Bambang harus fokus menjalankan tugasnya sebagai Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu.

RINA WIDIASTUTI

Baca Juga:
Curhat Reza ke Gatot Brajamusti: 'Saya Ingin ke Titik Nol'
Detik-detik Penggerebekan Gatot Brajamusti & Reza Artamevia





Advertising
Advertising

Berita terkait

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

1 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

3 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

33 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

33 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

47 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

50 hari lalu

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?

Baca Selengkapnya

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

51 hari lalu

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

Pengamat politik Adi Prayitno sebut nama Ahok dan Anies Baswedan masih kuat di Jakarta. Bagaimana dengan Ridwan Kamil?

Baca Selengkapnya

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

52 hari lalu

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

Menjadi politisi sambil tetap aktif dalam dunia film. Begini perjalanan Deddy Mizwar menapaki dua bidang yang berbeda tersebut.

Baca Selengkapnya

Pengamat soal Tokoh yang Cocok Maju Pilkada DKI 2024: Anies dan Ahok Masih Kuat

56 hari lalu

Pengamat soal Tokoh yang Cocok Maju Pilkada DKI 2024: Anies dan Ahok Masih Kuat

Pengamat politik mengatakan Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok masih memiliki suara kuat di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Di TPS Ahok, Ganjar-Mahfud Unggul dengan 113 Suara

14 Februari 2024

Di TPS Ahok, Ganjar-Mahfud Unggul dengan 113 Suara

Paslon Ganjar-Mahfud memimpin suara di TPS tempat Ahok menyalurkannhak suara.

Baca Selengkapnya