Ahok Pilih Jalur Partai, Ormas: Ahok Bukan Pemberani!

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Kamis, 28 Juli 2016 16:58 WIB

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, berpidato saat Halal Bihalal di Markas Teman Ahok, Pejaten, Jakarta, 27 Juli 2016. Ahok mengaku hal tersebut sudah ia lihat setelah melihat dukungan dari tiga partai politik yang datang, yakni Partai NasDem, Hanura, dan Golkar. TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Masykurudin Hafidz menilai Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengambil langkah yang realistis dengan memutuskan maju pemilihan calon gubernur melalui jalur partai politik.

Dengan pilihan itu, Ahok gagal memecahkan rekor calon independen dengan sejuta lebih dukungan perseorangan. Masykurudin menilai dukungan kepada Ahok mengalahkan semua perolehan suara partai politik di Jakarta, kecuali perolehan PDI Perjuangan. “Ternyata Ahok bukan pemberani,” katanya, Kamis, 28 Juli 2016.

BACA: Pilih Jalur Partai, Habiburokhman Klaim Menang Lawan Ahok

Masykurudin menganggap Ahok takut mengambil risiko yang membuat dia memutuskan memilih jalur partai. Risikonya adalah tidak lolosnya sebagai pasangan calon saat mengambil jalur perseorangan karena harus melalui verifikasi faktual. Usaha Teman Ahok pun belum cukup bagi Ahok untuk menempuh jalur independen.

Menurut Masykurudin, Ahok perlu menjawab dengan lantang bahwa jalur partai politik tidak mengurangi kehendak masyarakat yang dikampanyekan. Yaitu, bahwa Jakarta perlu gubernur terpilih yang bebas dari intervensi siapa pun.

BACA: Maju Lewat Parpol, Spanduk Tolak Ahok Bermunculan

Sedangkan partai pendukung Ahok pun harus beriorientasi kepada kehendak pemilih Jakarta yang semakin tertata, transparan, dan menyejahterakan semua. Masykurudin menilai masih ada waktu menguji keberanian Ahok mendatangi Komisi Pemilihan Umum bersama pasangannya.

"Kita tunggu apakah tanggal tiga sampai tujuh Agustus ini Ahok bersama Heru mendatangi kantor KPU," ujar Masykurudin.

Ahok akhirnya memutuskan maju lewat partai dalam pemilihan Gubernur Jakarta 2017. Menurut Ahok, jika partai yang tidak terima suap tidak berpihak, otomotis dapat pendukung. Ahok mengaku hal itu sudah ia lihat setelah melihat dukungan tiga partai politik yang datang, yakni Partai NasDem, Hanura, dan Golkar.

BACA: Ahok Diminta Jelaskan Apa yang Salah dengan 1 Juta KTP

"Saya sudah coba, ini sudah berhasil. Partai sudah membuktikan dan sudah ngomong pribadi akan mendukung. Maka malam ini saya bilang kita juga harus menghargai parpol. Ya, sudah, kita pakai parpol sajalah," kata Ahok dalam acara halalbihalal dengan Teman Ahok di Graha Pejaten, Jakarta, Rabu, 27 Juli 2016.

DANANG FIRMANTO | LARISSA HUDA

BACA JUGA
Arief Rachman Diberhentikan dari Labschool
Dua Alasan 'Jalan Pulang' Sri Mulyani Menjadi Lapang

Berita terkait

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

14 jam lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

1 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

4 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

6 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

35 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

35 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

50 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

53 hari lalu

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?

Baca Selengkapnya

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

54 hari lalu

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

Pengamat politik Adi Prayitno sebut nama Ahok dan Anies Baswedan masih kuat di Jakarta. Bagaimana dengan Ridwan Kamil?

Baca Selengkapnya

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

54 hari lalu

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

Menjadi politisi sambil tetap aktif dalam dunia film. Begini perjalanan Deddy Mizwar menapaki dua bidang yang berbeda tersebut.

Baca Selengkapnya