Kalau Teman Ahok Dapat Rp 30 Miliar, Kami...

Reporter

Minggu, 19 Juni 2016 23:29 WIB

Juru bicara Teman Ahok, Singgih Widyastomo, di sekretariat Teman Ahok, Pejaten, Jakarta Selatan. TEMPO/Nur Haryanto

TEMPO.CO, Jakarta - Singgih Widyastomo mengaku kesal dengan kabar soal aliran dana Rp 30 miliar yang dikabarkan diterima Teman Ahok dari salah satu pengembang proyek reklamasi Teluk Jakarta untuk mendanai biaya operasional organisasi sukarelawan pendukung Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Kabar ini pernah disampaikan politikus PDI Perjuangan di Komisi III DPR, Junimart Girsang, yang menanyakan isu itu kepada Ketua KPK Agus Rahardjo dalam rapat kerja dengan KPK, Rabu pekan lalu.

Singgih, yang juga juru bicara Teman Ahok, mengatakan, jika menerima dana Rp 30 miliar, Teman Ahok seperti dia tak lagi mengendarai sepeda motor untuk beraktivitas sehari-hari. Terutama untuk menggalang dukungan KTP bagi Ahok dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta pada 2017 mendatang.

SIMAK: Dugaan Rp 30 Miliar ke Teman Ahok Bisa Jadi Suap Jika...

"Masih banyak yang fitnah kami, ada yang bilang kami dapat Rp 30 miliar," kata Singgih di Graha Pejaten, Minggu, 19 Juni 2016. "Kalau dapat Rp 30 miliar, saya kerja tidak naik sepeda motor. Kami bisa beli satu gerbong kereta."

Singgih bercerita, pada suatu hari, Fadjroel Rachman, aktivis yang juga Komisaris PT Utama PT Adhi Karya Tbk, mengaku heran dengan kondisi ruangan mereka, yang berantakan dan tidak teratur. Fadjroel sempat berkata ruangan yang dijadikan markas tersebut tidak seperti pernah menerima kucuran dana Rp 30 miliar. Fadjroel berkata seperti itu setelah menanyakan soal isu aliran dana yang disebut mengalir ke kantong Teman Ahok, melalui Lembaga Survei Cyrus Network dan staf khusus Ahok, Sunny Tanuwidjaja.

SIMAK: Skandal Rp 30 Miliar, Bisakah Teman Ahok Dijerat Pidana?

"Kalau saya masuk ruangan ini, tidak mungkin pernah mendapat uang Rp 30 miliar. Berantakan banget ruangan ini," kata Singgih menirukan ucapan Fadjroel saat itu.

Singgih menambahkan, jika Teman Ahok menerima dana sebesar itu, tidak mungkin relawan Ahok tersebut bermarkas di Graha Pejaten. Seharusnya, kata Singgih, Teman Ahok bisa membuka markas di kawasan Kuningan atau Sudirman.

Hingga saat ini, Singgih mengatakan jumlah dana yang mereka kumpulkan saat ini jumlahnya hanya Rp 5 miliar. Sehingga, Singgih menegaskan, kabar Teman Ahok menerima kucuran dana Rp 30 miliar adalah fitnah.

"Jadi sekali lagi jangan pernah bilang kami dapat uang Rp 30 miliar. Kami merasa marah sekali kepada yang fitnah kami dapat Rp 30 miliar," kata Singgih.

LARISSA HUDA


Berita terkait

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

2 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

3 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

6 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

8 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

37 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

37 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

52 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

55 hari lalu

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?

Baca Selengkapnya

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

56 hari lalu

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

Pengamat politik Adi Prayitno sebut nama Ahok dan Anies Baswedan masih kuat di Jakarta. Bagaimana dengan Ridwan Kamil?

Baca Selengkapnya

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

56 hari lalu

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

Menjadi politisi sambil tetap aktif dalam dunia film. Begini perjalanan Deddy Mizwar menapaki dua bidang yang berbeda tersebut.

Baca Selengkapnya