Di Seoul, Jokowi Terkejut Disambut Ribuan WNI  

Reporter

Senin, 16 Mei 2016 00:14 WIB

Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo melambaikan tangan sebelum memasuki pesawat menuju ke Amerika Serikat di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, 14 Februari 2016. Kunjungan Presiden Jokowi ke AS dalam rangka mengikuti US-ASEAN Summit di Sunnyland, California. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, SEOUL - Presiden Joko Widodo menyatakan perasaan terkejutnya karena WNI yang datang berjumlah sekitar 1.300 orang saat diselenggarakan pertemuan Diaspora di Crystal Ballroom, Lotte Hotel pada Minggu malam, 15 Mei 2016.

"Saya kaget yang muncul kok banyak banget. Biasanya di tempat lain hanya 300-600 orang," kata Jokowi dalam sambutannya di forum Diaspora bertema "Special Forum with President Jokowi".

Presiden, dalam acara tersebut, menyampaikan sejumlah hal yang sedang dilakukan pemerintah di Indonesia antara lain penyederhanaan izin untuk kemudahan investasi serta pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Semua hal itu dilakukan untuk meningkatkan daya saing Indonesia di dunia internasional, khususnya di kawasan ASEAN, karena dimulainya Masyarakat Ekonomi ASEAN pada pengujung 2015.

"Sekarang kita sebar tidak javasentris, tapi Indonesiasentris. Semuanya harus merata," kata Presiden terkait pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Dalam kesempatan itu, Presiden memaparkan sejumlah progres pembangunan infrastruktur, seperti Jalan Tol-Trans Sumatera serta jalur kereta api Trans-Sulawesi.

Presiden mengatakan pemerintah melakukan pemantauan terhadap sejumlah pembangunan proyek infrastruktur agar prosesnya dapat segera selesai.

Dia mengatakan tidak akan segan mengganti sejumlah menteri di kabinetnya jika terdapat proyek pekerjaan ataupun pembenahan yang lambat dilakukan.

Jokowi menjelaskan pentingnya keterhubungan antarpulau melalui pembangunan pelabuhan dan bandar udara, baik untuk ekspor-impor logistik maupun transportasi manusia.

Dia juga menambahkan, pemerintah mulai membangun daerah perbatasan, baik di Kalimantan dengan Malaysia, Timor Leste dengan Nusa Tenggara Timur, maupun Papua dengan Papua Nugini.

Saat Presiden memasuki ruangan, sejumlah WNI berteriak memanggil nama Presiden sembari mengulurkan tangan mereka, mencoba menjabat tangan Jokowi.

Pertemuan yang dimulai pada sekitar pukul 18.30 waktu setempat dipenuhi WNI dan dimulai dengan lagu nasional Indonesia Raya yang dinyanyikan bersama semua hadirin.

Sementara itu, Duta Besar RI untuk Korea Selatan, John A. Prasetio, mengatakan beberapa WNI yang hadir tidak hanya berasal dari Kota Seoul, tapi juga dari Kota Busan di Korea Selatan bagian selatan.

"Kesimpulan saya, ya, bahwa warga kita punya semangat yang tinggi untuk bertatap muka, bersilaturahmi dengan Bapak Presiden, dan saya pun senang karena ini semua pertanda bahwa WNI di Korea sangat mencintai Bapak Jokowi," ujar John.

Menurut Dubes, sekitar 1.080 pekerja Indonesia, 250 pelajar dan mahasiswa Indonesia, serta 20 orang warga Indonesia yang menetap di Korea karena menikah dengan warga lokal, hadir dalam acara tersebut.

"Banyak pemuda-pemudi Indonesia yang hebat-hebat di Korea. Mereka dapat membantu menyukseskan program Pak Jokowi di Indonesia," ujar John, menambahkan.

Presiden Jokowi tiba di Lapangan Udara Seoul pada pukul 17.05 waktu setempat (15.05 WIB) dan langsung menuju Lotte Hotel untuk melakukan pertemuan Diaspora.

Pada Senin, 16 Mei 2016, Presiden direncanakan melakukan pertemuan bisnis dan menemui Presiden Korea Selatan Park Geun-hye.

ANTARA


Berita terkait

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

5 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

8 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

12 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

14 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

1 hari lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

1 hari lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

1 hari lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

1 hari lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

1 hari lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya