TEMPO Interaktif, Jakarta: Politikus Partai Amanat Nasional, Djoko Eddy Abdurahman, hari ini melaporkan Ketua Umum PAN, Sutrisno Bachir, ke Markas Besar Polri dengan tuduhan pencemaran nama baik, fitnah, dan perbuatan tak menyenangkan. Ia juga mengadukan empat pengurus pusat lainnya, yakni Hakam Naja, Zulkifli Hasan, Abdilah Toha, dan Muhammad Najib.Didampingi pengacaranya, Djoko menjelaskan bahwa ia melaporkan kebohongan-kebohongan dan fitnah yang dilakukan secara sistemik dan strategis yang berujung pada keputusan mencopot dia dari anggota DPR. "Dari awal itu sudah mengarah pada tindakan kriminal," katanya di Markas Besar Polri.Menurut dia, sejumlah pengurus telah melakukan pembunuhan karakter yang luar biasa melalui pemberitaan media massa. Ia juga mengalami kerugian-kerugian.Djoko diberi sanksi karena mengikuti kunjungan kerja Badan Urusan Rumah Tangga DPR ke Mesir beberapa waktu lalu. Seiring dengan protes publik lewat media massa, pengurus pusat PAN menyatakan Djoko pergi tanpa izin fraksi sehingga mempermalukan partai. Kini, Djoko mengajukan banding atas putusan pengurus pusat mencopotnya dari parlemen.Pengacaranya, Teguh Samudera, pun mengkritik sejumlah pengurus yang dilaporkan. "Kalau mengacu pada akhlak agama, tak boleh menyatakan yang tak benar, apalagi menyangkut pribadi," ujarnya.Dimas Adityo