Munaslub Golkar, Gubernur Syahrul Gerilya ke Daerah  

Reporter

Jumat, 19 Februari 2016 20:11 WIB

Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo melihat maket perencanaan pembangunan perumahan kawasan pesisir saat peringatan hari Nusantara di Anjungan Losari, Makassar, 17 Desember 2015. TEMPO/Iqbal Lubis

TEMPO.CO, Makassar - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Partai Golongan Karya Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo secara terbuka meminta restu masyarakat untuk pencalonan diri sebagai Ketua Umum Golkar dalam musyawarah nasional luar biasa (munaslub). Termasuk saat berkunjung ke daerah selama akhir pekan dalam kapasitasnya sebagai Gubernur Sulawesi Selatan.

Permohonan restu teranyar disampaikan Syahrul di hadapan warga Pinrang saat memberikan sambutan pada upacara peringatan hari ulang tahun kabupaten itu kemarin. “Percayakan Golkar di tangan orang Sulawesi Selatan,” ujar Syahrul, Jumat, 19 Februari 2016.

Sehari sebelumnya, di hadapan masyarakat Kabupaten Sidrap, Syahrul meminta restu dan doa agar dimudahkan langkahnya dalam pencalonannya sebagai Ketua Umum Golkar. “Saya tidak terobsesi pada jabatan Ketua Umum Golkar, tapi tergugah untuk menyatukan kembali partai beringin yang akhir-akhir ini terpecah,” ucapnya.

Syahrul menegaskan niatnya mengembalikan Golkar pada khitahnya sebagai partai pengawal pemerintah yang mengutamakan kepentingan rakyat. Dia berharap para kandidat Ketua Umum Golkar sebaiknya tidak mengutamakan nafsu kekuasaan. Merengkuh jabatan tertinggi juga, tutur dia, hendaknya lewat cara yang bersih. “Kalau tidak ada yang bisa, kasih saya saja. Saya tahu caranya,” katanya.

Dia berharap munaslub menjadi akhir dari konflik dualisme di tubuh Golkar. Kekalahan dalam sejumlah percaturan politik nasional dan regional hendaknya menjadi bahan introspeksi bagi setiap kader. Syahrul menjanjikan perbaikan sistem jika kelak terpilih. “Golkar ini bak raksasa yang kemarin tertidur. Ada yang salah. Orang-orangnya terbuai dalam zona nyaman. Setelah ini, Golkar harus kembali besar."

Ketua DPD II Golkar Pinrang Andi Baramuli menuturkan seluruh jajaran partai di daerahnya mendukung Syahrul pada munaslub. Pengalaman Syahrul, baik di kepengurusan Golkar daerah maupun selaku gubernur dua periode, dianggap modal yang cukup untuk memimpin di tingkat nasional. Baramuli mengatakan 24 DPD Golkar se-Sulawesi Selatan memandatkan suaranya kepada Syahrul.

Ketua DPD Golkar Soppeng Andi Kaswadi Razak juga menyatakan dukungannya terhadap Syahrul. “Pengurus di daerah solid mendukung Syahrul. Kami ingin melihat Golkar kembali besar,” ujarnya.

AAN PRANATA




Berita terkait

Syahrul Yasin Limpo Bantah Kesaksian 4 Anak Buah di Kementan: Jangan Bela Saya, Jawab Pakai Hati

4 menit lalu

Syahrul Yasin Limpo Bantah Kesaksian 4 Anak Buah di Kementan: Jangan Bela Saya, Jawab Pakai Hati

Bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sempat membantah kesaksian empat mantan anak buahnya di lembaga itu dalam persidangan.

Baca Selengkapnya

Jaksa KPK Akan Panggil Keluarga Syahrul Yasin Limpo di Persidangan untuk Konfirmasi Temuan

2 jam lalu

Jaksa KPK Akan Panggil Keluarga Syahrul Yasin Limpo di Persidangan untuk Konfirmasi Temuan

Jaksa KPK Meyer Simanjuntak menyebut institusinya akan menghadirkan keluarga bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sebagai saksi.

Baca Selengkapnya

4 Pejabat Kementan Mengaku Terpaksa Penuhi Permintaan Syahrul Yasin Limpo karena Takut Dipecat

12 jam lalu

4 Pejabat Kementan Mengaku Terpaksa Penuhi Permintaan Syahrul Yasin Limpo karena Takut Dipecat

Empat pejabat di Kementerian Pertanian kompak menjawab terpaksa memenuhi permintaan Syahrul Yasin Limpo karena takut dipecat atau dimutasi.

Baca Selengkapnya

Syahrul Yasin Limpo Disebut Minta Honor Narasumber Rp10 Juta padahal Maksimal Rp4 Juta

17 jam lalu

Syahrul Yasin Limpo Disebut Minta Honor Narasumber Rp10 Juta padahal Maksimal Rp4 Juta

Bendahara Dirjen PSP Kementerian Pertanian mengaku diminta menyiapkan Rp10 juta untuk honor Syahrul Yasin Limpo sebagai narasumber

Baca Selengkapnya

Saksi Akui Diminta Sewa Pesawat Rp 1,4 Miliar untuk Kunjungan Kerja Syahrul Yasin Limpo ke Maluku dan Anggarkan Beli 12 Sapi Kurban

19 jam lalu

Saksi Akui Diminta Sewa Pesawat Rp 1,4 Miliar untuk Kunjungan Kerja Syahrul Yasin Limpo ke Maluku dan Anggarkan Beli 12 Sapi Kurban

Hermanto diminta untuk menyediakan uang di luar anggaran Kementerian Pertanian untuk membeli sapi kurban buat Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

KPK Buka Peluang Hadirkan Febri Diansyah dan Rasamala Aritonang di Sidang Syahrul Yasin Limpo, Bahas Kebocoran BAP

21 jam lalu

KPK Buka Peluang Hadirkan Febri Diansyah dan Rasamala Aritonang di Sidang Syahrul Yasin Limpo, Bahas Kebocoran BAP

Eks Sespri Kasdi Subagyono minta perlindungan LPSK karena BAP miliknya di KPK bocor ke tangan Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Sidang Korupsi Syahrul Yasin Limpo, Jaksa KPK Hadirkan 4 Saksi dari Kementan

21 jam lalu

Sidang Korupsi Syahrul Yasin Limpo, Jaksa KPK Hadirkan 4 Saksi dari Kementan

Jaksa KPK menghadirkan empat saksi dalam sidang bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Rabu, 8 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Jaksa KPK Buka Peluang Hadirkan Ahmad Sahroni sebagai Saksi Persidangan SYL untuk Jelaskan Aliran Dana ke NasDem

1 hari lalu

Jaksa KPK Buka Peluang Hadirkan Ahmad Sahroni sebagai Saksi Persidangan SYL untuk Jelaskan Aliran Dana ke NasDem

KPK membuka peluang menghadirkan Bendahara Umum NasDem Ahmad Sahroni sebagai saksi dalam persidangan dengan terdakwa Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Baca Selengkapnya

Saksi Sidang Syahrul Yasin Limpo Mengaku Pernah Ditagih Ajudan SYL untuk Beli Senjata, tapi Tak Ada Bukti

2 hari lalu

Saksi Sidang Syahrul Yasin Limpo Mengaku Pernah Ditagih Ajudan SYL untuk Beli Senjata, tapi Tak Ada Bukti

Dugaan pembelian senjata oleh ajudan itu diungkap ke persidangan oleh kuasa hukum Syahrul Yasin Limpo, namun jaksa KPK bilang tidak ada.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, Eks Anak Buah Dicecar Soal Uang Tip ke Paspampres

2 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, Eks Anak Buah Dicecar Soal Uang Tip ke Paspampres

JPU KPK mendakwa Syahrul Yasin Limpo dan komplotannya menerima uang dari pungutan di Kementan mencapai Rp 44,5 miliar.

Baca Selengkapnya