Istana Bantah Tawari Novel Baswedan Posisi di BUMN

Reporter

Editor

Anton Septian

Minggu, 7 Februari 2016 20:03 WIB

Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Johan Budi (kiri) dan Kepala Staf Kepresidenan, Teten Masduki menemui wartawan di Istana Merdeka, Jakarta, 12 Januari 2016. Teten Masduki mengatakan, sejak awal, Presiden sudah naksir kepada sosok Johan Budi. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Staf Khusus Bidang Komunikasi sekaligus juru bicara Presiden, Johan Budi Sapto Pribowo, membantah kabar bahwa pihak istana yang menawari penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi, Novel Baswedan, posisi di Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

“Tidak benar. Justru presiden tegas mengatakan bahwa penyelesaian kasus Novel Baswedan tanpa embel-embel atau syarat apapun di luar mekanisme yang dibenarkan secara hukum,” ujar Johan yang juga mantan Pelaksana Tugas Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tersebut, Minggu, 7 Februari 2016.

Menurut kuasa hukum Novel Baswedan, Muji Kartika Rahayu, penawaran untuk berkarier di BUMN itu datang seminggu yang lalu. Muji berujar, penawaran tersebut datang melalui pimpinan KPK. Oa sendiri tidak tahu persis siapa yang menginisiasi dan maksud tawaran itu. Namun, pesan itu diteruskan oleh pemimpin KPK kepada Novel.

Menurut Muji, bisa jadi tawaran itu terkait dengan barter penyelesaian kriminalisasi yang tengah melilit penyidik aktif Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tersebut. Muji membenarkan jika Novel sempat ditawari opsi penyelesaian kasusnya asalkan Novel mau keluar dari KPK. “Tapi tanpa tawar-tawaran pindah ke BUMN,” kata dia.

“Jika itu benar, membuktikan bahwa kasus Novel Baswedan meamng bukan kasus hukum, melainkan kasus politik,” tutur Muji. Novel pun menolak dengan tegas tawaran tersebut.

Novel dibelit kasus penembakan tersangka pencurian sarang burung walet pada 2004. Novel, yang ketika itu menjabat Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Bengkulu, ditetapkan sebagai tersangka meskipun bukan ia yang menembak.

Tuduhan itu mencuat pada 2012, delapan tahun setelah kejadian tersebut berlalu. Saat itu KPK menyidik kasus korupsi yang menjerat Kepala Korps Lalu Lintas Inspektur Jenderal Djoko Susilo. Kasus itu sempat mereda setelah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono turun tangan, tapi kembali diungkit saat KPK menetapkan Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai tersangka pada awal tahun lalu.

Wakil Ketua KPK Saut Situmorang tak menjawab dengan tegas soal tawaran buat Novel itu. “Bukan tawar-menawar, melainkan solusi atau alternatif terbaik untuk mengatasi masalah yang berlarut-larut karena perbedaan alur pikir memerangi orang jahat di masa lalu,” ujarnya melalui pesan pendek pada Minggu, 7 Februari 2016.

BAGUS PRASETIYO

Berita terkait

Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

9 jam lalu

Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

Kalau sudah pernah ke Istana Versailles dan ingin mencari tempat baru, berikut ini adalah istana terbaik di dekat Paris

Baca Selengkapnya

Cek Kesiapan IKN Menjelang Upacara 17 Agustus, Basuki Tinjau Istana Kepresidenan hingga Reservoir

12 jam lalu

Cek Kesiapan IKN Menjelang Upacara 17 Agustus, Basuki Tinjau Istana Kepresidenan hingga Reservoir

Menteri Basuki tiba di area pembangunan reservoir IKN sekitar pukul 16.25 WITA.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan dan Eks Pegawai KPK Lainnya Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK soal Dugaan Pelanggaran Kode Etik

10 hari lalu

Novel Baswedan dan Eks Pegawai KPK Lainnya Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK soal Dugaan Pelanggaran Kode Etik

Novel Baswedan dkk melaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron atas dugaan pelanggaran kode etik karena telah melaporkan Anggota Dewas KPK Albertina Ho.

Baca Selengkapnya

Seputar Pertemuan Rabu Malam antara Prabowo, Gibran, dan Jokowi di Istana

11 hari lalu

Seputar Pertemuan Rabu Malam antara Prabowo, Gibran, dan Jokowi di Istana

Prabowo dan Gibran menemui Presiden Jokowi pada Rabu malam di Istana. Apa yang dibahas?

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

12 hari lalu

Novel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis

Novel Baswedan mengakhatirkan proses yang lama itu akibat munculnya unsur politis dalam menangani kasus Firli Bahuri yang memeras SYL.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

12 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Istana Gyeongbokgung Buka Tur Malam Hari Mulai 8 Mei 2024

13 hari lalu

Istana Gyeongbokgung Buka Tur Malam Hari Mulai 8 Mei 2024

Setiap tahun tur malam hari Istana Gyeongbokgung dibuka dua kali, saat musim semi dan musim gugur

Baca Selengkapnya

CEO Apple Tim Cook Temui Jokowi di Istana: Good Morning

19 hari lalu

CEO Apple Tim Cook Temui Jokowi di Istana: Good Morning

Tim Cook tiba di kawasan Istana sekitar pukul 08.55 WIB.

Baca Selengkapnya

7 Tahun Lalu Penyidik Senior KPK Novel Baswedan Disiram Air Keras, Ini Kronologi Teror yang Dihadapinya

24 hari lalu

7 Tahun Lalu Penyidik Senior KPK Novel Baswedan Disiram Air Keras, Ini Kronologi Teror yang Dihadapinya

Selasa subuh, 11 April 2017, tujuh tahun lalu eks penyidik senior KPK Novel Baswedan disiram air keras oleh dua orang tak dikenal. Begini kronologinya.

Baca Selengkapnya

Pesan Jokowi untuk Nenek Berkursi Roda di Istana Negara

26 hari lalu

Pesan Jokowi untuk Nenek Berkursi Roda di Istana Negara

Magdalena, penyandang disabilitas berusia 75 tahun, rela antre tiga jam untuk bertemu Jokowi.

Baca Selengkapnya