Eks Gafatar Tanpa Rumah Diusulkan Ditampung di Panti Sosial  

Reporter

Rabu, 3 Februari 2016 18:03 WIB

Anggota eks Gafatar asal Provinsi DIY tiba di Youth Center, Sleman, Yogyakarta. TEMPO/Hand Wahyu

TEMPO.CO, Yogyakarta - Komisi D DPRD Kota Yogyakarta mendorong Pemerintah Kota Yogyakarta mulai memikirkan nasib para eks anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang tak memiliki rumah. Mereka diusulkan dapat ditampung di sejumlah panti sosial jika masa pembinaan selesai.

"Ada tiga panti sosial di Kota Yogyakarta. Itu bisa dioptimalkan sementara dengan berbagi beban anggaran jatah hidup dengan provinsi," kata Sekretaris Komisi D DPRD Kota Yogyakarta Fauzi Noor Afschochi, Rabu, 3 Februari 2016.

Fauzi menuturkan, dari koordinasi dengan Dinas Sosial terkait, dana jatah hidup 66 orang eks Gafatar masih ditopang sepenuhnya oleh pemerintah kota. Jika selesai, akan diganti anggaran provinsi. "Untuk yang punya rumah, jatah hidup ini bisa diatasi yang bersangkutan sendiri. Namun, yang tak punya aset, harus dipikirkan," ujar Fauzi.

Komisi D setuju jika eks Gafatar tanpa aset itu diikutkan dalam program transmigrasi. Transmigrasi, kata Fauzi, memang jadi jalan terbaik. Namun, karena pemerintah pusat belum mengeluarkan program penambahan kuota transmigrasi, jalan menitipkan di panti dinilai jadi alternatif. "Jika kondisi di panti sosial memungkinkan, harusnya tak masalah dipindahkan ke sana," katanya.

Sejak dipindahkan dari penampungan awal di Youth Center, Sleman, mulai Selasa, 2 Februari 2016, 66 anggota eks Gafatar Kota Yogyakarta dititipkan lagi di penampungan Gedung Transito milik Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta. Rencananya, mereka ditampung di tempat itu selama tiga hari, atau sampai Jumat, 5 Februari 2016.

Namun Kepala Bidang Rehabilitasi dan Pelayanan Sosial Dinas Sosial, Transmigrasi, dan Tenaga Kerja Kota Yogyakarta Octo Noor Arafat mengatakan, meski Yogyakarta memiliki tiga panti sosial, lokasi itu tak cocok jika digunakan untuk menampung para eks Gafatar yang tak punya rumah. "Panti itu untuk lansia, gangguan jiwa, anak-anak, dan gelandangan, serta pengemis. Kurang pas jika mereka (eks Gafatar tak punya rumah) dipindah ke sana," ujarnya.

Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Soekamto mengatakan belum tahu rencana tindakan selanjutnya bagi eks Gafatar yang tak punya aset. "Kalau menunggu transmigrasi, ya, kami tetap tunggu instruksi provinsi," katanya.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

3 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

SAR Timika Hentikan Pencarian ABK KM Papua Jaya 2 yang Diduga Jatuh ke Laut, Empat Hari Tidak Ditemukan

4 hari lalu

SAR Timika Hentikan Pencarian ABK KM Papua Jaya 2 yang Diduga Jatuh ke Laut, Empat Hari Tidak Ditemukan

Penyisiran untuk mencari ABK KM Papua Jaya 2 itu dilakukan sesuai Sarmap Prediction Basarnas Command Center (BBC), namun hasilnya nihil.

Baca Selengkapnya

Temuan Kerangka Manusia Ditimbun di Belakang Rumah di Kabupaten Wonogiri, Ada Bekas Luka Terbakar

10 hari lalu

Temuan Kerangka Manusia Ditimbun di Belakang Rumah di Kabupaten Wonogiri, Ada Bekas Luka Terbakar

Penemuan kerangka manusia yang diduga korban pembunuhan itu berawal dari laporan orang hilang oleh keluarganya.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

11 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

14 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

25 hari lalu

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.

Baca Selengkapnya

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

29 hari lalu

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.

Baca Selengkapnya

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

50 hari lalu

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Satu Keluarga Pemain Ski Hilang di Zermatt Swiss

52 hari lalu

Satu Keluarga Pemain Ski Hilang di Zermatt Swiss

Lima dari total orang hilang di gunung Tte Blanche Swiss tersebut adalah satu keluarga.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

55 hari lalu

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya