Pagi Horor di Starbucks, Kisah Ekspatriat Korban Bom Thamrin  

Reporter

Senin, 18 Januari 2016 17:01 WIB

Seorang pelaku (lingkaran merah) melepaskan tembakan kearah aparat kepolisian setelah terjadi ledakan bom di sebuah pos polisi di kawasan Sarinah, Jakarta, 14 Januari 2016. Tempo/ Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Kamis pagi, 14 Januari 2016, Frank Feulner mengawali hari. Dia berjanji bertemu Johan Kieft, Koordinator Unit Ekonomi Hijau PBB di Indonesia. Mereka akan bertemu di Starbucks, Sarinah, Jalan Thamrin.

“Tempat yang strategis di tengah macetnya Jakarta,” kata Frank Feulner, 44 tahun, konsultan di sebuah lembaga internasional di Jakarta, ketika ditemui di rumah sakit, Kamis, 14 Januari 2016. Berikut penuturan pria asal Jerman berkaitan dengan teror bom Thamrin, yang menyebabkan tewasnya empat warga sipil dan menewaskan empat pelakunya.

Pukul 10.02. Frank sampai di Starbucks. “Saya ingat betul karena saya cek jam di telpon genggam di saku saya,” katanya. Dia memilih duduk di sofa nyaman di barisan depan ruangan.

Pukul 10.10, Johan datang. Mereka bertukar salam. Johan memesan kopi dan kue muffin. Lalu, keduanya mulai ngobrol, tentang asyiknya liburan akhir tahun. “Johan dan keluarga ke Labuhan Bajo” kata Frank, suami Bivitri Susanti, ahli hukum di Pusat Studi Hukum dan Kebijakan (PSHK). “Liburan yang benar-benar seru,” kata Frank.

Frank sekilas mengamati orang-orang yang ada di ruangan. Di meja dekat counter, dia melihat Manfred Stoifl, warga Austria. Juga ada beberapa pengunjung yang sedang santai menikmati kopi.



Ikuti Berita Duggan Surat Katebelece Ketua MK
Pandangan Frank tertuju pada sudut di dekat counter pemesanan, tempat sebuah meja berkaki tinggi tanpa kursi. Ada 7 laki-laki berdiri mengitari meja itu. “Aneh. Biasanya orang yang datang ke Starbucks selalu mencari sofa atau kursi yang nyaman. Ini mereka malah berdiri saja di situ, padahal masih banyak kursi kosong,” kata Frank.

Ketujuh lelaki itu berbaju hitam, salah satunya kurus dan lebih tinggi dibanding yang lain. Wajah mereka tampak serius, juga sesuatu yang tidak biasa bagi orang-orang yang datang ke Starbucks.

Pukul 10.30, ketujuh laki-laki itu beriringan keluar. Frank ingat benar, pada saat itu tak ada pengunjung yang keluar-masuk, yang keluar ruangan hanya ketujuh orang itu.

Selanjutnya: Blaarr ledakan itu

Berita terkait

Rekomendasi 5 Film yang Diangkat dari Kisah Nyata di Indonesia

20 Oktober 2023

Rekomendasi 5 Film yang Diangkat dari Kisah Nyata di Indonesia

Selain Tragedi Bintaro, ini peristiwa Indonesia lainnya yang diadaptasi menjadi film sebagai kisah nyata (true story).

Baca Selengkapnya

Ferdy Sambo Divonis Hukuman Mati, Ini Daftar Kasus yang Pernah Ditanganinya

15 Februari 2023

Ferdy Sambo Divonis Hukuman Mati, Ini Daftar Kasus yang Pernah Ditanganinya

Ferdy Sambo divonis hukuman mati. Ia tercatat pernah menangani beberapa kasus antara lain KM 50, kebakaran gedung Kejaksaan Agung, Djoko Tjandra.

Baca Selengkapnya

Ada Nama Krishna Murti dan Ferdy Sambo Tangani Kasus Bom Sarinah 7 Tahun Lalu

15 Januari 2023

Ada Nama Krishna Murti dan Ferdy Sambo Tangani Kasus Bom Sarinah 7 Tahun Lalu

Tujuh tahun berlalu sejak terjadinya tragedi bom Sarinah yang menewaskan 7 orang di kawasan Sarinah, Jakarta. Ada nama Krishna Murti dan Ferdy Sambo.

Baca Selengkapnya

7 Tahun Tragedi Bom Sarinah, Teror di Siang Bolong Tak Jauh dari Istana Negara

15 Januari 2023

7 Tahun Tragedi Bom Sarinah, Teror di Siang Bolong Tak Jauh dari Istana Negara

Tujuh tahun lalu, 14 Januari 2016, di siang bolong terjadi teror di pusat Kota Jakarta, dikenal sebagai bom Sarinah. Ini kilas baliknya.

Baca Selengkapnya

77 Tahun Brimob Polri, Begini Rekam Jejak Anang Revandako Dankor Brimob Polri Saat ini

16 November 2022

77 Tahun Brimob Polri, Begini Rekam Jejak Anang Revandako Dankor Brimob Polri Saat ini

Anang Revandako bukanlah sosok baru di Brimob Polri. Begini rekam jejak Dankor Brimob ini hingga kini memimpin satuan tertua Polri.

Baca Selengkapnya

Tangga Karier Ferdy Sambo, Turut Tangani Kasus Bom Sarinah 6 Tahun Lalu

12 Agustus 2022

Tangga Karier Ferdy Sambo, Turut Tangani Kasus Bom Sarinah 6 Tahun Lalu

Irjen Pol Ferdy Sambo tersangka kasus pembunuhan Brigadir J. Saat berpangkat AKBP ia turut menangani kasus bom Sarinah pada januari 2016.

Baca Selengkapnya

Brandon, Anjing Pelacak Bom Thamrin Bertugas Di Formula E Jakarta

4 Juni 2022

Brandon, Anjing Pelacak Bom Thamrin Bertugas Di Formula E Jakarta

Brandon, anjing pelacak bahan peledak bertugas di Formula E. Dulu dia pernah ditugaskan untuk melacak bom di Jalan M.H. Thamrin.

Baca Selengkapnya

Refly Harun Buka Suara Soal Podcast Rizal Afif yang Disebut Mantan Napi Teroris

16 Mei 2022

Refly Harun Buka Suara Soal Podcast Rizal Afif yang Disebut Mantan Napi Teroris

Refly Harun mengaku dikenalkan dengan Abbi Rizal Afif oleh ustad Dewa Putu Adhi, mantan gitaris band di Bali.

Baca Selengkapnya

Bom Gereja Katedral Makassar, Ini Rentetan Bom Bunuh Diri 5 Tahun Terakhir

28 Maret 2021

Bom Gereja Katedral Makassar, Ini Rentetan Bom Bunuh Diri 5 Tahun Terakhir

Publik kembali dikejutkan dengan bom Gereja Katedral Makassar. Setidaknya sejak 2016 lalu serangkaian bom bunuh diri terjadi di Tanah Air.

Baca Selengkapnya

Cerita 29 Tahun McDonald's Sarinah, Saksi Bisu Teror Bom Thamrin

8 Mei 2020

Cerita 29 Tahun McDonald's Sarinah, Saksi Bisu Teror Bom Thamrin

McDonald's Sarinah, yang mulai beroperasi sejak 1991, bakal tutup pada 10 Mei 2020. Menjadi saksi bisu teror bom Thamrin dan kerusuhan 22 Mei 2019.

Baca Selengkapnya