Heli Jokowi: Sebut Buatan PT Dirgantara Jelek, KSAU Dikecam

Reporter

Editor

Sugiharto

Minggu, 29 November 2015 20:38 WIB

Perbandingan kenyamanan tempat duduk pada Helikopter tipe H225 Cougar/PT DI (kiri) dan AW101 Agusta Westland. Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Pernyataan Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Agus Supriyatna soal kualitas helikopter buatan PT Dirgantara Indonesia menuai kecaman.

Anggota Komisi Pertahanan Dewan Perwakilan Rakyat Tubagus Hasanuddin mengatakan, KSAU Agus telah menghina industri dalam negeri dengan menyatakan Dirgantara tidak mampu memproduksi alat utama sistem persenjataan dalam negeri. "Dia Komisaris PT Dirgantara, malah menjelekkan perusahannya," katanya kepada Tempo via pesan pendek pada Minggu, 29 November 2015. "Pernyataannya menghina industri dalam negeri."

Semua bermula dari pengumuman TNI AU akan mendatangkan tiga helikopter AW-101/AgustaWestland buatan Inggris-Italia pada 2016-2017. Heli ini untuk kebutuhan tetamu VIP, termasuk dari negara asing dan Presiden Joko Widodo.



Baca juga:
Kerlip Lampu Hijau di Bulan, Tanda Ada Kehidupan UFO?
Kasus Novanto: Mahkamah Rapat Hari Ini, Masih Ada Bola Liar?



Kritik langsung datang karena Dirgantara sudah bisa membuat EC 225/Cougar, generasi terbaru dari heli Super Puma yang sudah dipakai TNI AU sejak tahun 1990-an. AU beralasan Super Puma sudah terlalu tua sehingga diganti dengan Agusta. Pembelaan terhadap industri dalam negeri dan kualitas serta ongkos Cougar yang lebih unggul dari Agusta menjadi alasan kritik terhadap TNI AU dan Kementerian Pertahanan.

Kepada Liputan6.com pada Jumat, 27 November 2015, Agus menyangsikan kualitas helikopter buatan Dirgantara, karena perusahaan tersebut tidak memiliki prestasi di bidang pembuatan alutsista. "Coba saja lihat PT DI itu seperti apa. Jangan semua suruh beli dari PT DI, ini politisasi. Kami mengajukan helikopter sesuai dengan hasil kajian, kami user-nya dan mengkaji sesuai spec-tech. Kalau nanti helikopternya ada apa-apa bagaimana? Siapa yang mau disalahkan?" ujarnya.

Agus juga membeberkan kekurangan Dirgantara yang hingga saat ini, TNI AU baru menerima 9 dari 16 unit helikopter Super Puma yang dipesan saat perancangan Rencana Strategis TNI periode 2009-2014 dan 2014-2019. Proses produksi yang tidak tepat waktu dinilai mengganggu proses operasional TNI AU. “Saya rasa bikin sayap saja (PT DI) tidak bisa."

Hasanuddin menampik penjelasan KSAU Agus yang juga Komisaris Utama Dirgantara. Menurut Punawirawan Mayor Jenderal TNI AD itu, Agusta hanya digunakan oleh empat kepala negara di dunia. “Helikopter EC 225/Cougar buatan PT Dirgantara Indonesia sudah dipakai 32 kepala negara dan kerajaan,“ ujar Hasanuddin, politikus PDI Perjuangan. "Mengapa Indonesia tidak bangga dengan produk dalam negeri?"


Advertising
Advertising

HUSSEN ABRI YUSUF



Baca juga:

Kerlip Lampu Hijau di Bulan, Tanda Ada Kehidupan UFO?
Kasus Novanto: Mahkamah Rapat Hari Ini, Masih Ada Bola Liar?









Berita terkait

Jokowi Akan Lantik Dewas KPK Pengganti Artidjo Alkostar Besok, Ini Kandidatnya

27 April 2021

Jokowi Akan Lantik Dewas KPK Pengganti Artidjo Alkostar Besok, Ini Kandidatnya

Presiden Joko Widodo atau Jokowi disebut akan melantik anggota Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi pengganti Artidjo Alkostar, Rabu besok.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Mako TNI Angkatan Udara III di Biak Rampung pada 2019

15 Desember 2018

Pembangunan Mako TNI Angkatan Udara III di Biak Rampung pada 2019

TNI AU membangun sarana penunjang satuan Komando Operasi Angkatan Udara (Koopsau) III di Biak, Papua.

Baca Selengkapnya

Begini Ribetnya Menerbangkan Api Obor Asian Games 2018

17 Juli 2018

Begini Ribetnya Menerbangkan Api Obor Asian Games 2018

Api untuk obor Asian Games 2018, yang sudah tiba di Yogyakarta, sempat tertahan di bandara New Delhi, India, karena terbentur aturan.

Baca Selengkapnya

Tinju Dunia: Tampil di Laga Pacquiao, Abdi Didukung Penuh TNI AU

10 Juli 2018

Tinju Dunia: Tampil di Laga Pacquiao, Abdi Didukung Penuh TNI AU

Pratu Abdi, petinju prajurit TNI AU yang akan tampil dalam laga tinju dunia Lucas Matthysse vs Manny Pacquiao, bertolak ke Kuala Lumpur Rabu, 11 Juli.

Baca Selengkapnya

Tinju Dunia: Prajurit TNI AU Tampil di Laga Matthysse vs Pacquiao

8 Juli 2018

Tinju Dunia: Prajurit TNI AU Tampil di Laga Matthysse vs Pacquiao

Abdi Tiger petinju yang merupakan prajurit TNI AU akan tampil di partai tambahan laga tinju dunia Lucas Matthysse vs Manny Pacquiao di Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

Garuda: Usai Lebaran, 7 Pilot TNI AU Akan Dilatih

11 Juni 2018

Garuda: Usai Lebaran, 7 Pilot TNI AU Akan Dilatih

VP Corsec Garuda Indonesia Hengki Heriandono, mengatakan para penerbang dari TNI AU akan mengikuti pelatihan di Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pilot Ancam Mogok Massal, Garuda Indonesia Minta Bantuan TNI AU

3 Juni 2018

Pilot Ancam Mogok Massal, Garuda Indonesia Minta Bantuan TNI AU

Garuda Indonesia telah meminta bantuan puluhan pilot TNI AU untuk membantu operasional jika aksi mogok massal terbang dilakukan oles para pilot.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Eks Kepala Staf TNI AU untuk Kasus Helikopter AW 101

11 Mei 2018

KPK Periksa Eks Kepala Staf TNI AU untuk Kasus Helikopter AW 101

Eks Kepala Staf TNI AU, Marsekal Purnawirawan Agus Supriatna diperiksa untuk tersangka kasus helikopter AW 101, Irfan Kurnia Saleh.

Baca Selengkapnya

HUT ke-72 TNI AU, Anies Baswedan Bangga dengan Angkatan Udara Indonesia

9 April 2018

HUT ke-72 TNI AU, Anies Baswedan Bangga dengan Angkatan Udara Indonesia

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merasa bangga dengan TNI Angkatan Udara yang hari ini merayakan Hari Ulang Tahun ke-72.

Baca Selengkapnya

TNI AU Akan Bangun Markas Komando Operasi di Biak

9 April 2018

TNI AU Akan Bangun Markas Komando Operasi di Biak

TNI AU harus mampu mengemban tugas menjaga kedaulatan negara di udara.

Baca Selengkapnya