Menteri Kesehatan Investigasi Puluhan Anak Papua yang Meninggal

Reporter

Sabtu, 28 November 2015 11:26 WIB

Seorang anak suku Moi tidur di pangkuan bapaknya di Desa Kampung Klayas, Distrik Saget, Sorong, Papua, 3 Juni 2015.Suku Moi memiliki tradisi kuno membuat tato dan kini terancam punah. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Nila Farid Moeloek mengatakan terdapat 31 anak di bawah usia 2 tahun yang meninggal sejak Oktober 2015 di Papua. Tim investigasi sudah dikirim ke Papua, tepatnya di Kabupaten Nduga, untuk menyelidiki dan mengidentifikasi penyebab kematian tersebut. “Yang kami dengar ada demam, kejang-kejang, dan diare. Tapi itu belum akurat,” ujar dia di kantornya pada Jumat, 27 November 2015.

Nila mengaku kesulitan memantau tim yang telah dikirim karena tidak ada sinyal. Untuk sampai ke lokasi, kata dia, pihaknya harus menempuh perjalanan darat selama 6-8 jam dengan berjalan kaki karena tidak bisa dijangkau dengan kendaraan. Tim yang dikirim adalah para ahli epidemiologi untuk mengetahui penyebab utama kematian tersebut.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Muhammad Subuh tidak berani menyimpulkan jenis penyakit yang menyebabkan kematian 31 anak tersebut.

Ia menambahkan, selain anak-anak, hewan ternak di Kabupaten Nduga, Papua, banyak yang mati. Tim dari Kementerian Pertanian, ujar dia, sudah berada di lokasi untuk mengidentifikasi penyebab kematian tersebut.

Meskipun demikian, ada dugaan 31 anak tersebut menderita malaria. Subuh mengatakan Papua merupakan daerah dengan jumlah kasus penyakit malaria terbesar dari seluruh provinsi di Indonesia. Sebesar 80 persen angka malaria tertinggi berada di lima provinsi, di antaranya Maluku, Maluku Utara, NTT, Papua, dan Papua Barat. Dari lima provinsi itu, kata dia, angka di Provinsi Papua paling besar.

Ada banyak kemungkinan yang terjadi sebagai penyebab kematian 31 anak itu. Subuh tidak ingin berandai-andai. Meski demikian, diagnosis terhadap kematian tersebut bisa karena malaria, meningitis, atau bronkitis akut.

DANANG FIRMANTO

Berita terkait

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

2 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

4 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

8 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

8 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

18 hari lalu

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.

Baca Selengkapnya

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

35 hari lalu

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

36 hari lalu

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Astra Gandeng Raline Shah Sebagai Juri Tamu di 15th SATU Indonesia Awards 2024

48 hari lalu

Astra Gandeng Raline Shah Sebagai Juri Tamu di 15th SATU Indonesia Awards 2024

Pendaftaran SATU Indonesia Awards dibuka mulai 4 Maret - 4 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

54 hari lalu

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

Dalam pengukuhan Guru Besar FKUI, Sandra Widaty mendorong strategi memberantas skabies. Penyakit menular yang terabaikan karena dianggap lazim.

Baca Selengkapnya

Pilihan Menu Makan Siang Gratis Ala Prabowo: Paket Ayam dan Perkedel, Gado-Gado hingga Siomay

2 Maret 2024

Pilihan Menu Makan Siang Gratis Ala Prabowo: Paket Ayam dan Perkedel, Gado-Gado hingga Siomay

Berikut ini perkiraan sejumlah menu makan siang gratis ala Prabowo-Gibran....

Baca Selengkapnya