Tolak Korupsi, Bocah SD Cap Tangan di Kain Perca  

Reporter

Jumat, 27 November 2015 17:08 WIB

Murid SD Negeri Andir Kidul menunjukan cap tangan dan pernyataan anti korupsi saat kampanye gerakan "Gak Pake Korupsi" Bandung, Jawa Barat, 27 November 2015. Hampir 1.000 anak ikut melukis cap tangan sebagai dukungan mereka terhadap pendidikan anti korupsi sejak dini. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Elang Arifin dan Niko Denus, bocah berusia 11 tahun dari kelas IV-1 Sekolah Dasar Negeri Andir Kidul, Kota Bandung, berbaris rapi bersama 1.148 murid lainnya di lapangan utama sekolah. Kedua bocah ini menunggu giliran untuk membubuhkan cap tangan di atas kain-kain perca yang sudah tersedia.

Tiba giliran Elang. Dengan bimbingan sang guru, tangan mungilnya langsung dicelupkan ke dalam baskom berisi cat warna merah. Kemudian dengan penuh suka cita, dia menempelkan tangannya yang basah dengan cat ke atas kain perca berwarna putih. Elang juga menuliskan kalimat 'daripada hidup korupsi lebih baik hidup jujur' di atas kain tersebut.

Jawaban polos keluar dari mulut Elang ketika ditanya arti korupsi. "Korupsi adalah mengambil hak orang lain untuk kepentingan sendiri," ujar Elang kepada Tempo, Jumat, 27 November 2015.

Kegiatan membubuhkan cap tangan di atas kain perca yang dilakukan Elang dan ribuan teman-temannya di SD Negeri Andir Kidul ini merupakan rangkaian acara kegiatan Hari Antikorupsi Internasional (HAKI). Sebanyak 1.150 tanda tangan dari murid SD Negeri Andir Kidul ini nantinya akan digabung dengan ribuan cap tangan dari kegiatan lainnya hingga mencapai 10 ribu lebih cap tangan.

"Kain-kain perca ini akan dijalin menjadi satu pas puncak Hari Antikorupsi Internasional pada tanggal 10-11 Desember 2015 mendatang," ujar Koordinator Lapangan dan Aktivis perempuan Antikorupsi, Cece Etit Gartiah.

Sepuluh jari di atas kain perca tersebut, lanjut Cece, merupakan lambang dari 10 nilai integritas, yakni jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani, adil, dan sabar.

"Output-nya mudah-mudahan dengan kegiatan ini anak-anak bisa mengetahui bahwa jujur itu sangat baik untuk kebaikan. Karena mereka ini adalah penerus bangsa," tuturnya.

Cece menambahkan, langkah lain yang dilakukan oleh para aktivis antikorupsi untuk menananamkan budaya antikorupsi sedari dini adalah dengan menerapkan 10 nilai integritas kepada anak-anak. Caranya pun berbagai macam, tidak hanya dengan mengikutsertakan dalam festival antikorupsi, tapi anak-anak juga diberikan dongeng-dongeng yang mengandung 10 nilai integritas seperti yang telah dilakukan di SD Gagas Ceria, Jalan Malabar, Kota Bandung.

Di tempat yang sama, Kepala Sekolah SDN Andir Kidul Ahmad Taufan Hidayat menambahkan, selain siswa dan siswi, para orang tua murid dan komite sekolah juga ikut ambil bagian dalam kegiatan membubuhkan cap tangan di atas kain perca tersebut. "Jumlah keseluruhannya sampai 1.500 orang," akunya.

Dengan kegiatan tersebut, dia berharap murid-muridnya bisa menerapkan 10 nilai integritas dalam kehidupan sehari-hari. "Harapannya terlahir generasi emas yang bersih dari korupsi," tandasnya.

PUTRA PRIMA PERDANA

Berita terkait

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

13 jam lalu

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

Meksiko sebelumnya telah mengajukan banding ke ICJ untuk memberikan sanksi kepada Ekuador karena menyerbu kedutaan besarnya di Quito.

Baca Selengkapnya

KPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi

23 jam lalu

KPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi

Deputi Bidang Koordinasi dan Supervisi KPK memprioritaskan lima program unggulan untuk mencegah korupsi di daerah.

Baca Selengkapnya

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

1 hari lalu

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

Surat berlogo dan bersetempel KPK tentang penyidikan korupsi di Boyolali ini diketahui beredar sejumlah media online sejak awal 2024.

Baca Selengkapnya

Pemkot Surabaya Raih Nilai 97 Persen Percepatan Pencegahan Korupsi

1 hari lalu

Pemkot Surabaya Raih Nilai 97 Persen Percepatan Pencegahan Korupsi

Nilai capaian MCP Pemkot Surabaya di atas nilai rata-rata Provinsi Jatim maupun nasional.

Baca Selengkapnya

Syahrul Yasin Limpo Kerap Minta Bayar Tagihan Kacamata hingga Parfum ke Biro Umum Kementan

2 hari lalu

Syahrul Yasin Limpo Kerap Minta Bayar Tagihan Kacamata hingga Parfum ke Biro Umum Kementan

Syahrul Yasin Limpo saat menjabat Menteri Pertanian kerap meminta pegawai Kementan untuk membayar berbagai tagihan, termasuk untuk kacamata.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

2 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Ribuan Pendukung Desak Perdana Menteri Spanyol Tidak Mundur dari Jabatan

2 hari lalu

Ribuan Pendukung Desak Perdana Menteri Spanyol Tidak Mundur dari Jabatan

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengumumkan akan mundur setelah pengadilan meluncurkan penyelidikan korupsi terhadap istrinya.

Baca Selengkapnya

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

3 hari lalu

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

Florian Philippot Ketua Partai Patriot dari Prancis menyebut sebagian besar bantuan dari negara - negara Barat digelapkan oleh pejabat-pejabat Ukraina

Baca Selengkapnya

Deretan Mobil Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung, dari Rolls Royce sampai Ferrari

4 hari lalu

Deretan Mobil Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung, dari Rolls Royce sampai Ferrari

Berikut sederet mobil Harvey Moeis yang telah disita Kejaksaan Agung.

Baca Selengkapnya

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

5 hari lalu

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan laporan yang disampaikan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, masih ditindaklanjuti.

Baca Selengkapnya