Anggota DPR Mulai Tanda Tangani Mosi Tidak Percaya  

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Selasa, 24 November 2015 14:12 WIB

Ketua DPR Setya Novanto. Tempo/ Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Charles Honoris, mengatakan akan ikut menandatangani mosi tidak percaya yang kemarin telah diedarkan dan ditandatangani anggota parlemen lainnya.

Charles meyakini nantinya banyak juga anggota DPR yang ikut membubuhkan tanda tangan. "Saya akan tanda tangan hari ini. Saya juga cukup yakin akan banyak teman di DPR yang tanda tangan. Malulah kami punya pemimpin DPR seperti itu," kata Charles Honoris di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa, 24 November 2015.

Melihat sepak terjang kepemimpinan Setya Novanto sebagai anggota DPR yang bukan pertama kalinya berurusan dengan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) membuat Charles yakin akan banyak koleganya di DPR yang ikut menandatangani mosi itu. Menurut Charles, mosi tidak percaya ini akan memberikan dampak positif di DPR. Meski di dalam regulasi kepemimpinan tidak ada dampaknya.

"Ini, kan, hanya tekanan politik, secara regulasi tidak ada efeknya. Mudah-mudahan Pak Setya Novanto malu sudah menjadi pemimpin DPR tergaduh dalam sejarah republik ini," ujar politikus PDIP itu.

Hal senada juga diungkapkan Diah Pitaloka. Politikus PDIP ini pun mengaku akan menandatangani mosi tidak percaya. Terlebih Rieke pernah ikut bersama rekan-rekannya, yakni Adian Napitupulu, Budiman Sudjatmiko, dan Charles Honoris, melaporkan ke MKD atas pelanggaran kode etik yang dilakukan Setya Novanto dan Fadli Zon pada September lalu tentang kemunculan pimpinan DPR itu dalam kampanye kandidat calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump.

"Kemarin di Amerika dia pergi untuk kepentingan bisnis. Pemimpin DPR ini posisinya apa? Dia itu bukan pelobi. Kenapa memposisikan diri sebagai seorang pelobi?" tutur Diah di Kompleks Parlemen Senayan.

Menurut Diah Pitaloka, mosi tidak percaya pantas diberikan untuk Setya Novanto terkait dengan kepemimpinannya di DPR. Adanya masalah yang berkali-kali menimpa Setya Novanto, dia menambahkan, membuat publik semakin meragukan kinerja DPR secara keseluruhan.

"Ini masalah leadership, ya. DPR ini lembaga yang kredibilitasnya harus dijaga. Kalau aku, sih, tetap bilang gantilah pemimpinnya. Kami masih memiliki 559 orang lainnya," ucapnya.

Kemarin, empat anggota DPR, yakni Adian Napitupulu dari Fraksi PDIP, Inas Nasrullah Zubir dari Fraksi Hanura, Arifin Hakim Toha dari Fraksi PKB, serta Teuku Taufiqulhadi dari Fraksi NasDem, mengajukan mosi tidak percaya terhadap Ketua DPR Setya Novanto. Mereka mendesak Mahkamah Kehormatan Dewan untuk mengusut kasus Setya Novanto terkait dengan pencatutan nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam lobi perpanjangan kontrak dengan PT Freeport Indonesia secara tuntas. Mosi ini kemudian mereka edarkan kepada semua anggota fraksi di DPR.

DESTRIANITA K.

Berita terkait

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

14 jam lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

19 jam lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

21 jam lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

1 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

2 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

2 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

5 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

5 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

5 hari lalu

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

Pasca-putusan MK, pasangan Prabowo-Gibrang resmi ditetapkan KPU sebagai pemenang pemilu. Sumpah jabatan mereka akan diikrarkan pada Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

6 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya