Titik Nol Belum Selesai, Perayaan Sekaten dipersingkat  

Reporter

Jumat, 20 November 2015 12:28 WIB

Puluhan abdi dalem Keraton Surakarta menggotong Gunungan Sekaten di Pelataran Masjid Agung, Surakarta, 3 Januari 2015. Keluarnya gunungan mendandai puncak acara Sekaten yang digelar untuk penyambut Maulid Nabi Muhammad. Tempo/Ahmad Rafiq

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kota Yogyakarta memastikan tetap menggelar tradisi tahunan Pasar Malam Perayaan Sekaten pada Desember tahun ini meski penataan kawasan Titik Nol Kilometer dan Alun-Alun Utara belum selesai sepenuhnya.

Prosesi pasang pathok Sekaten tahun Jimawal 1949/1437 H/2015 M di Alun-Alun Utara pun telah dilakukan bersama perwakilan Keraton dan pemerintah Kota Yogyakarta Jumat pagi, 20 November 2015.

"Sekaten tetap digelar, tapi hanya 21 hari, tidak sampai 40 hari seperti tradisi yang biasanya," ujar Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Pertanian Kota Yogyakarta, Sri Harnani.

Waktu yang dipersingkat untuk Sekaten yang dimulai tanggal 4 hingga 24 Desember 2015 ini dimajukan pada bagian awal penyelenggaraannya. Yakni, yang mengacu pada waktu dimasukkannya kembali perangkat gamelan Nyai Sekati ke dalam Keraton pada 23 Desember, setelah sepekan dikeluarkan.

Sri menuturkan, diperpendeknya perayaan ini tak lepas dari surat rekomendasi dari Keraton dan pemerintah DIY yang masih berfokus mengebut penyelesaian penataan simpang Titik Nol Kilometer yang juga ditargetkan selesai Desember.

"Waktu yang diberikan pemerintah DIY sebenarnya lebih longgar, mulai 17 sampai 28 Desember, tapi kami persingkat untuk persiapan," ujarnya.

Pemerintah sendiri tak menarik biaya sewa dari stan-stan yang dibangun alias seluruhnya digratiskan. Dari sekitar 700 kaveling stan yang disediakan, sepuluh persennya diperuntukkan bagi kelompok usaha mikro kecil menengah binaan pemerintah. Sedangkan sisanya dibagi untuk stan-stan pameran pemerintah dan masyarakat umum yang berpartisipasi.

"Total ada empat blok stan, semuanya tak ada biaya sewa, kecuali listrik dikelola dan ditanggung patungan peserta sendiri," ujar Sri.

Sri menambahkan, karena tak memungut biaya sewa stan, pengeluaran untuk perayaan ini sangat terbatas dan menggunakan dana kegiatan pos APBD Kota sekitar Rp 500 juta. Tahun lalu saat masih menerapkan sewa, pemasukan dari Sekaten ini sekitar Rp 1 miliar selama sebulan lebih penyelenggaraannya.

Juru bicara Keraton atau Penghageng Tepas Dwarapura Keraton Yogyakarta, Kanjeng Raden Tumenggung Jatiningrat, menuturkan, pihaknya meminta saat pendirian dan pembongkaran tenda-tenda sekaten di Alun-Alun Utara, tidak merusak penataan yang sudah dilakukan.

"Terutama tata letak tenda, tetap memberi ruang muka keraton tetap tampak, jangan semua tertutup tenda," ujar Jatiningrat yang akrab disapa Romo Tirun itu. Tirun juga mengingatkan agar pemasangan tenda tak merusak fondasi permukaan tanah Alun-Alun Utara. Sebab, penataan fondasi sebenarnya belum selesai, terutama untuk infrastruktur pengkabelan.

"Yang penting, jangan gara-gara Sekaten, Alun-Alun kembali semrawut, dan lalu lintas bisa tetap steril dari angkutan besar keluar masuk," ujar Tirun.

Ketua Forum Koperasi Alun-Alun Utara (FKAAU ) Muhammad Fuad yang juga panitia operasional Sekaten menuturkan, selama perayaan, Alun-Alun tetap steril dari keluar masuk bus besar.

"Sebagai gantinya, wisatawan disediakan shuttle bus di titik parkir bus Ngabean dan Senopati," ujarnya. Shuttle bus itu adalah armada si Thole yang berjumlah 20 unit dan beroperasi dari pukul 08.00 sampai 22.00 WIB.

Untuk parkir kendaraan pribadi sepeda motor dan mobil, hanya dikhususkan di area barat Sekaten.



PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

3 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

Gubernur Sumbar Apresiasi Festival Rakyat Muaro Padang

9 hari lalu

Gubernur Sumbar Apresiasi Festival Rakyat Muaro Padang

Festival yang menggelar beragam atraksi budaya diyakini mampu menghasilkan dampak positif untuk perekonomian.

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

11 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Padang Mensyukuri Suksesnya Festival Rakyat Muaro Padang

13 hari lalu

Wali Kota Padang Mensyukuri Suksesnya Festival Rakyat Muaro Padang

Sederet pertunjukan seni budaya dipertontonkan selama tiga hari. Diharapkan generasi muda bisa melestarikan warisan budaya.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

14 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

25 hari lalu

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.

Baca Selengkapnya

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

29 hari lalu

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.

Baca Selengkapnya

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

49 hari lalu

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

55 hari lalu

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

57 hari lalu

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.

Baca Selengkapnya