Pemerintah Protes Keras Penembakan WNI di Perbatasan Timor Leste
Reporter
Editor
Senin, 9 Januari 2006 13:32 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta: Pemerintah melayangkan protes keras atas terjadinya insiden penembakan yang menewaskan tiga Warga Negara Indonesia (WNI) di perbatasan Indonesia - Timor Leste yang terjadi Jumat (6/1) lalu. Menurut Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda, yang terjadi dalam insiden tersebut memang penggunaan kekerasan dan kekuatan secara berlebihan aparat kepolisian perbatasan Timor Leste terhadap ketiga WNI yang tidak bersenjata. "Karena itu kita melakukan protes keras, tegas terhadap tindakan yang menggunakan kekerasan yang berlebihan melalui Duta Besar kita di Dili," kata Hassan usai melaporkan masalah insiden tersebut kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Presiden hari ini. Pada Sabtu lalu, Duta Besar Indonesia untuk Timor Leste juga telah menyampaikan protes kepada pihak pemerintah setempat. Ia juga menyampaikan permintaan agar diadakan penyelidikan bersama. "Sebaliknya di Jakarta, Dubes Timor Leste Arilindo Marshal pagi ini dipanggil ke Deplu untuk menyampaikan protes kita," ujar Hassan. Hari ini, ketiga jenazah WNI dipulangkan ke Indonesia. Menurut Hassan, Presiden telah memberikan petunjuk agar dalam menangani insiden ini pemerintah bersikap konstruktif. "Jangan larut pada emosi sehingga akan menimbulkan kerugian pada proses rekonsiliasi yang selama ini dilakukan, khususnya melalui CTF (Commision of Truth and Friendship)," kata Hassan. Dimas Adityo
Telkomsel Buka Jaringan 2G dan 3G di Perbatasan Timor Leste
27 September 2017
Telkomsel Buka Jaringan 2G dan 3G di Perbatasan Timor Leste
PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) membuka jaringan kualitas 2G dan 3G di Pulau Liran Kabupaten Maluku Barat Daya yang berbatasan langsung dengan Timor Leste.