Jokowi Ajak Komunitas Internasional Berantas Terorisme  

Reporter

Editor

Agung Sedayu

Senin, 16 November 2015 11:53 WIB

Presiden Joko Widodo bertemu Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau di Antalya Turki, Minggu 15 November 2015. (Situs Kantor Staf Kepresidenan)

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo mengajak komunitas internasional meningkatkan kerja sama mengatasi krisis pengungsi dan pemberantasan terorisme. Hal itu disampaikan Jokowi saat working dinner session KTT G-20 yang membahas masalah terorisme dan krisis pengungsi di Turki. "Diperlukan pendekatan terpadu yang mengharuskan negara-negara bersatu serta mengesampingkan perbedaan politik untuk menghadapi ekstremisme dan terorisme," kata Presiden Jokowi di Antalya, Turki, seperti dilansir Tim Komunikasi Presiden, Senin, 16 November 2015.

Menurut Jokowi, kerja sama internasional yang kuat untuk mengatasi terorisme merupakan suatu keharusan. Indonesia, ucap Jokowi, siap bekerja sama dengan masyarakat internasional dalam menghadapi ekstremisme dan terorisme.

Sebagai negara dengan demokrasi ketiga terbesar serta berpenduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia, ujar Jokowi, telah menunjukkan Islam, demokrasi, dan kemajemukan bisa berjalan beriringan. Indonesia siap berbagi pendekatan yang telah dilakukan dengan komunitas internasional.

Jokowi menjelaskan, selama ini, Indonesia menerapkan kombinasi pendekatan hard approach yang mengedepankan penegakan hukum dan keamanan serta soft approach dengan menggunakan pendekatan kebudayaan dan agama dalam upaya mengatasi ekstremisme di Indonesia. "Ini merupakan tantangan yang perlu ditindaklanjuti dan disikapi bersama melalui tindakan konkret," tutur Jokowi.

KTT G-20 yang dilaksanakan di Antalya, Turki, bertema "Ensuring Inclusive and Robust Growth through Colletive Action". Setelah mengikuti KTT G-20, Jokowi langsung kembali ke Indonesia pada Senin malam ini. Sejumlah menteri yang mendampingi Jokowi ke Turki adalah Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro.

ANANDA TERESIA




Berita terkait

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

7 jam lalu

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

Adapun rencana membentuk Presidential Club diungkap oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

7 jam lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

7 jam lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

7 jam lalu

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

8 jam lalu

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

8 jam lalu

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

8 jam lalu

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

9 jam lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

11 jam lalu

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan

Baca Selengkapnya

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

12 jam lalu

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya