Presiden Joko Widodo bersama Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull menyapa warga saat belusukan di Pasar Tanah Abang, 12 November 2015. Jokowi mengajak PM. Australia ke pasar tanah abang guna memamerkan Pasar grosir tekstil terbesar di Indonesia, `bahkan di Asia ujarnya`. Tempo/Dian Triyuli Handoko
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull blusukan di Pasar Tanah Abang, Kamis, 12 November 2015. Uniknya, mereka blusukan dengan masih menggunakan setelan kemeja dan jas.
Keduanya memang tak sempat berganti baju setelah mengadakan acara penyambutan, pertemuan bilateral, dan konferensi pers bersama di Istana Merdeka. Mereka tiba di Pasar Blok A Tanah Abang tepat pukul 14.15 WIB tadi.
Keadaan Pasar Tanah Abang sebelum kedatangan Jokowi-Turnbull sudah cukup ramai. Mengetahui Presiden Jokowi akan datang, massa semakin banyak. Hal ini membuat pasar tersebut semakin sumpek dan panas.
Suhu yang panas menyebabkan wajah Turnbull tampak merah dan penuh keringat. Ia mengaku kepanasan habis blusukan. Rupanya, Jokowi juga merasakan hal serupa. Di depan para wartawan dan fotografer, Jokowi tiba-tiba membuka jas dan dasinya. "Ide yang bagus," ujar Turnbull sambil mengikuti Jokowi melepas jas dan dasi.
Blusukan tersebut, menurut Menteri Sekretaris Negara Pratikno, adalah ide Turnbull. Alasan Jokowi memilih Pasar Tanah Abang adalah karena ingin menunjukkan pasar paling besar se-Indonesia. "Saya juga ingin memperkenalkan PM Turnbull kepada masyarakat supaya tahu hubungan Indonesia dengan Australia sangat baik," ucapnya.