Bung Tomo: Pekik Allahu Akbar, Sukarno, dan Mahasiswi Nakal

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Senin, 9 November 2015 20:32 WIB

Pimpinan Redaksi Panjebar Semangat, Moechtar (90) menceritakan pengalamanya saat bertemu Bung Tomo, di Surabaya, Jawa Timur, 24 Oktober 2015. TEMPO/Aris Novia Hidayat

Bung Tomo tak takut mengkritik Presiden Sukarno dan juga Presiden Soeharto. Menurut Sejarahwan Rushdy Hoesein, Sutomo sebenarnya mendukung pemerintahan Sukarno. "Tapi Sutomo antikomunis sehingga berseberangan dengan Sukarno," kata Rushdy. Bung Tomo, ujar Rushdy, ikut mendukung dan menyemangati aksi unjuk rasa mahasiswa penentang komunis pada 1965-1966.


Terhadap pemerintahan Soeharto, kata Rushdy Hoesein, Bung Tomo awalnya mendukung. Tapi belakangan, Sutomo menilai pemerintahan Orde Baru tak berpihak pada rakyat dan malah berkiblat pada konglomerat. Maka, pada 1 April 1978, Bung Tomo ditahan di Penjara Nirbaya, Pondok Gede, Jakarta Timur, karena vokal mengkritik pemerintahan Soeharto.

Tak hanya terhadap pemerintah yang berkuasa, Sutomo juga mengkritik para mahasiswa. Terutama, soal gaya hidup para mahasiswi. Dalam surat untuk Senat Mahasiswa Universitas Indonesia pada 18 April 1963, Bung Tomo—saat itu juga berstatus mahasiswa Fakultas Ekonomi UI—mempertanyakan kabar banyak mahasiswi bersedia menjadi wanita penghibur demi mendapatkan duit.


Baca juga:
Skripsi Selesai, Bung Tomo Tak Lulus dari UI
Pertempuran Surabaya dan Teks Resolusi Jihad Kedua Kiai NU


“Banyaknya gadis yang tidak lagi mementingkan ‘love is for the hearts’ (cinta karena hati), tetapi menganggap sudah benar kalau ‘love is for the purse’ (cinta karena dompet),” tulis Bung Tomo. “Kesemuanya itu hanya menggembirakan bagi bandot-bandot tua yang banyak uang.”


MOHAMMAD SYARRAFAH | SUNUDYANTORO | PRAMONO


Baca juga:
Sebentar Lagi, Orang Cukup Bercinta dengan Robot Seksi Ini?
Geger Uang Lobi Jokowi Ketemu Obama: Ini Reaksi Istana

Berita terkait

15 Pahlawan Nasional Asal Sumbar: Imam Bonjol, Mohammad Hatta, Rohana Kudus, hingga AK Gani

6 hari lalu

15 Pahlawan Nasional Asal Sumbar: Imam Bonjol, Mohammad Hatta, Rohana Kudus, hingga AK Gani

15 tokoh Sumbar dinobatkan sebagai pahlawan nasional, antara lain Proklamator Mohamad Hatta, Imam Bonjol, Rohana Kudus, Rasuna Said, hingga AK Gani.

Baca Selengkapnya

3 Fakta Cut Nyak Dhien di Sumedang, Mengajar Agama dan Disebut Ibu Suci

17 hari lalu

3 Fakta Cut Nyak Dhien di Sumedang, Mengajar Agama dan Disebut Ibu Suci

Cut Nyak Dhien sangat dihormati masyarakat Sumedang dan dijuluki ibu perbu atau ibu suci. Ia dimakamkan di tempat terhormat bangsawan Sumedang.

Baca Selengkapnya

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

17 hari lalu

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

Perlu waktu bertahun-tahun hingga akhirnya pemerintah menetapkan Cut Nyak Dhien sebagai pahlawan nasional.

Baca Selengkapnya

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

17 hari lalu

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

Sebelum memperjuangkan pendidikan, Ki Hadjar Dewantara adalah wartawan kritis kepada pemerintah kolonial. Ia pun pernah menghajar orang Belanda.

Baca Selengkapnya

Reza Rahadian Mengaku tertarik Perankan Leluhurnya, Siapa Thomas Matulessy?

29 hari lalu

Reza Rahadian Mengaku tertarik Perankan Leluhurnya, Siapa Thomas Matulessy?

Dalam YouTube Reza Rahadian mengaku tertarik memerankan Thomas Matulessy jika ada yang menawarkan kepadanya dalam film. Apa hubungan dengannya?

Baca Selengkapnya

Legenda Lagu Hari Lebaran Karya Ismail Marzuki, Begini Lirik Lengkapnya

37 hari lalu

Legenda Lagu Hari Lebaran Karya Ismail Marzuki, Begini Lirik Lengkapnya

Ismail Marzuki menciptakan lagu tentang Hari Lebaran yang melegenda. Begini lirik dan profil pencipta lagu tentang Lebaran ini?

Baca Selengkapnya

Profil Usmar Ismail, Wartawan yang Jadi Bapak Film Nasional

50 hari lalu

Profil Usmar Ismail, Wartawan yang Jadi Bapak Film Nasional

Usmar Ismail dikenal sebagai bapak film nasional karena peran penting dalam perfilman Indonesia, Diberi gelar pahlawan nasional oleh Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jika Prabowo Jadi Presiden, Butet Kertaradjasa Cemas Soeharto Ditetapkan Pahlawan Nasional

17 Februari 2024

Jika Prabowo Jadi Presiden, Butet Kertaradjasa Cemas Soeharto Ditetapkan Pahlawan Nasional

Seniman Butet Kertaradjasa cemas bila Prabowo Subianto menjadi presiden menghidupkan kembali Orde Baru

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Sebut Nama John Lie Saat Bertemu Komunitas Indonesia Tionghoa, Siapa Dia?

4 Februari 2024

Anies Baswedan Sebut Nama John Lie Saat Bertemu Komunitas Indonesia Tionghoa, Siapa Dia?

Anies Baswedan menyebut nama John Lie saat acara Desak Anies bersama Komunitas Indonesia Tionghoa, di Glodok, Jakarta. Siapa John Lie?

Baca Selengkapnya

Kisah Lafran Pane Pendiri HMI dalam Film Lafran Akan Tayang Februari 2024, Begini Perjuangannya

1 Desember 2023

Kisah Lafran Pane Pendiri HMI dalam Film Lafran Akan Tayang Februari 2024, Begini Perjuangannya

Lafran Pane merupakan pendiri organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Film Lafran tayang pada Februari 2024. Berikut biografinya.

Baca Selengkapnya