Presiden Jokowi mengunjungi masyarakat Suku Anak Dalam di Jambi, Jumat, 30 Oktober 2015. Jokowi menanyakan langsung kepada mereka soa kebiasaan suku Anak Dalam yang biasa hidup berpindah atau nomaden. Dok. Tim Komunikasi Presiden
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta Kepolisian RI mengusut dalang penyebar fitnah dalam foto pertemuan Presiden Joko Widodo bersama Suku Anak Dalam saat ke Jambi, Jumat, 30 Oktober 2015. Foto itu jadi perbincangan di dunia maya dan dianggap sebagai setting-an atau rekayasa.
Kalla mengatakan pengusutan itu penting untuk mencari titik terang dan kebenaran motif penyebar fitnah yang menyebut foto Jokowi bersama Suku Anak Dalam itu rekayasa. Padahal, kata Jusuf Kalla, Presiden Jokowi benar-benar melakukan pertemuan dan dialog dengan Suku Anak Dalam.
"Saya kira Pak Jokowi memang tak ingin mengadukan," kata Jusuf Kalla, di kantornya, Selasa, 3 November 2015. "Tapi bahwa itu oleh kepolisian diusut ya perlu supaya mengetahui kebenarannya."
Sebelumnya, foto kunjungan Presiden Jokowi ke Jambi dan bertemu dengan sebagian penduduk Suku Anak Dalam ramai diperbincangkan di kalangan netizen. Mereka menuding foto itu rekayasa dan Jokowi hanya melakukan pencitraan semata.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung membantah adanya rekayasa dalam foto Presiden Joko Widodo bersama sebagian penduduk Suku Anak Dalam. Dia mengatakan semua tudingan yang beredar di media sosial tentang dugaan foto rekayasa itu tidak benar.
Meski merasa difitnah, Pramono mengatakan Presiden Jokowi tak akan melapor dan memperpanjang kasus ini sampai ke ranah hukum. Pertemuan dengan Suku Anak Dalam berlangsung saat Presiden Jokowi mengunjungi daerah yang terkena kabut asap akibat kebakaran hutan beberapa hari lalu.