TEMPO Interaktif, Jakarta:PT Garuda Indonesia belum menentukan tindakan yang akan diambil terhadap Pollycarpus Budihari Priyanto, salah satu pilotnya yang divonis 14 tahun penjara dalam kasus pembunuhan aktivis HAM, Munir. “Kami akan melakukan rapat manajemen terlebih dahulu untuk menentukan sanksi (kepada Polly) yang sesuai dengan aturan yang berlaku,” kata Direktur Operasional Garuda, Capt Ari Sapari kepada Tempo, Rabu (21/12). Rapat menurut Ari akan digelar secepatnya setelah manajemen memperoleh salinan putusan pengadilan. Ia menolak merinci bentuk-bentuk sanksi yang mungkin akan dijatuhkan sesuai aturan di Garuda. Menurutnya sanksi beragam bergantung bentuk indisipliner yang dilakukan karyawan. “Bisa sampai kepada pemutusan hubungan kerja, tapi kami belum ke arah sana. Masih perlu dirapatkan,” tandasnya.Sebelumnya, Dirjen Perhubungan Udara Iksan Tatang telah menyatakan bahwa lisensi pilot dapat saja dicabut olehnya jika perusahaan yang bersangkutan mengajukan. “Jadi yang memberikan sanksi itu perusahaannya, bukan pemerintah. Tetapi kalau perusahaan penerbangan menyatakan pilot ini tidak layak lisensinya bisa kita tinjau kembali,” kata dia. Sejauh ini menurut Ari belum ada dampak negatif atas vonis hakim tersebut terhadap pelanggan Garuda. “saya rasa pelanggan tidak terpengaruh,” ujarnya. Khairunnisa