Ini Syarat Gubernur Papua Penuhi Permintaan TPN/OPM

Reporter

Selasa, 13 Oktober 2015 07:08 WIB

Gubernur Provinsi Papua Lukas Enembe. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jayapura -Gubernur Papua Lukas Enembe berdialog dengan kelompok Tentara Pembebasan Nasional/Organisasi Papua Merdeka (TPN/OPM) saat menghadiri undangan perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-19 Kabupaten Puncak Jaya di Mulia pada Senin, 12 Oktober 2015.

"Iya, pada saat HUT di Kabupaten Puncak Jaya, Senin (12/10) Gubernur Lukas Enembe didampingi Forkompida (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah) Papua berdialog dengan kelompok TPN/OPM dari wilayah itu," kata Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Hinsa Siburian ketika dihubungi dari Kota Jayapura, Papua, Selasa, 13 Oktober 2015.

Dalam dialog dengan tersebut, kata Pangdam Siburian, TPN/OPM wilayah Puncak Jaya minta agar daerahnya ada sentuhan pembangunan dari pemerintah.

"Intinya, kelompok tersebut minta kepada Gubernur Lukas Enembe disaksikan Forkompimda Papua dan Puncak Jaya, agar daerah dibangun sejajar dengan daerah lainnya di Papuan" katanya.

Sekitar 350 orang TPN/OPM dari wilayah Distrik Kalome, Yambi, Tinggineri dan Tingginambut yang berdialog dengan Gubernur Lukas Enembe di lapangan alun-alun Kota Mulia.

Pada momentum itu, kata Pangdam Siburian, Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw dan dirinya juga ada di tempat itu ketika pimpinan TPN/OPM dari masing-masing wilayah di Puncak Jaya menyerahkan surat aspirasi kepada Gubernur Lukas Enembe.

"Jadi selain permintaan secara lisan, mereka juga serahkan permintaan tertulis, yang pada dasarnya sama. Mereka meminta agar Pemerintah segera masuk membangun daerahnya," katanya.

Gubernur Lukas Enembe, kata Pangdam Siburian, saat itu pun langsung mengatakan bahwa baik pemerintah daerah dan pusat akan segera melakukan pembangunan yang dimaksud, asalkan tidak ada lagi kekerasan yang dilakukan di wilayah itu.

"Termasuk Gubernur Lukas Enembe meminta agar kembalikan segera senjata milik TNI/POLRI yang dirampas. Dan pembangunan akan segera berjalan," kata Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Hinsa Siburian.

Bupati Puncak Jaya Henok Ibu mengatakan rencananya tahun depan pemerintah setempat akan membuat proyek jalan sejauh 15 KM menuju markas Goliath Tabuni.

"Jalan ini nantinya langsung masuk ke tempatnya Goliath di Bukit Lima Jari. Ini juga atas permintaan Goliath dan dia juga sudah meminta untuk wilayahnya dibangun jalan. Goliath sudah menyetujuinya untuk kita bangun jalan," katanya.

Pembangunan jalan itu nantinya, sempat membuat Goliath Tabuni rasa khwatir jika jalan dibangun, maka TNI akan masuk.

"Tapi saya bilang tidak, kita ubah pola pikiran dia tentang pembangunan jalan termasuk tentang kekhawatirannya jika tentara masuk. Pangdam Cenderawasih Mayjen TNI Hinsa Siburian sudah tegaskan bahwa tidak ada operasi khusus untuk Goliath Tabuni dan kawan-kawan," katanya.


ANTARA

Berita terkait

Pakar Sebut Inisiatif Panglima TNI Ubah Istilah KKB Jadi OPM Tidak Memilki Arti

17 hari lalu

Pakar Sebut Inisiatif Panglima TNI Ubah Istilah KKB Jadi OPM Tidak Memilki Arti

Perubahan istilah KKB menjadi OPM justru berpotensi meningkatkan eskalasi konflik di Papua

Baca Selengkapnya

TNI Kejar Pelaku Pembunuhan Danramil Aradide Papua yang Tewas Ditembak OPM

18 hari lalu

TNI Kejar Pelaku Pembunuhan Danramil Aradide Papua yang Tewas Ditembak OPM

TNI masih melakukan pengejaran terhadap pelaku pembunuhan Letda Inf Oktovianus Sogalrey.

Baca Selengkapnya

Anggota Komisi I Sebut Istilah OPM Lebih Realistis tapi Berdampak Politis

19 hari lalu

Anggota Komisi I Sebut Istilah OPM Lebih Realistis tapi Berdampak Politis

Penyebutan nama OPM bisa berdampak negatif lantaran kurang menguntungkan bagi Indonesia di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Mengenal Gagal Ginjal Kronis, Penyakit yang Diderita Lukas Enembe Sebelum Meninggal

26 Desember 2023

Mengenal Gagal Ginjal Kronis, Penyakit yang Diderita Lukas Enembe Sebelum Meninggal

Mantan Gubernur Papua, Lukas Enembe meninggal dunia hari ini, Selasa 26 Desember 2023. Lukas meninggal di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta. Lukas meninggal dunia akibat penyakit yang dideritanya. Lukas mempunyai beberapa riwayat penyakit, salah satunya gagal ginjal kronis.

Baca Selengkapnya

Setelah Kebakaran SD Inpres, Polisi Sebut Ada Percobaan Pembakaran SD Negeri di Yahukimo

14 Maret 2023

Setelah Kebakaran SD Inpres, Polisi Sebut Ada Percobaan Pembakaran SD Negeri di Yahukimo

Arief Kristanto mengatakan ada percobaan pembakaran terhadap SD Negeri Dekai, Jalan Seredala, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua.

Baca Selengkapnya

Susi Pudjiastuti Soal Insiden Susi Air: Pilot Disandera OPM hingga Penerbangan Tertunda

1 Maret 2023

Susi Pudjiastuti Soal Insiden Susi Air: Pilot Disandera OPM hingga Penerbangan Tertunda

Susi Pudjiastuti buka suara soal insiden pembakaran pesawat Susi Air di Papua, mulai dari pilot yang disandera OPM hingga penerbang yang tertunda.

Baca Selengkapnya

Susi Air Akan Beberkan Perkembangan Terakhir Pencarian Pilotnya yang Disandera KKB di Papua

1 Maret 2023

Susi Air Akan Beberkan Perkembangan Terakhir Pencarian Pilotnya yang Disandera KKB di Papua

Maskapai penerbangan milik Susi Pudjiastuti, PT ASI Pudjiastuti Aviation (Susi Air), akan menggelar jumpa pers hari ini. Apa yang akan diumumkan?

Baca Selengkapnya

Pesawat Susi Air Dibajak dan Dibakar, Penerbangan di Zona Merah Sebaiknya Dilakukan Militer?

11 Februari 2023

Pesawat Susi Air Dibajak dan Dibakar, Penerbangan di Zona Merah Sebaiknya Dilakukan Militer?

Pengamat transportasi mengatakan penerbangan di zona merah sebaiknya dilakukan militer agar mencegak pembajakan yang terjadi pada pesawat Susi Air.

Baca Selengkapnya

Lukas Enembe Minta Dirawat di Luar Negeri, KPK: Harus Dirujuk RSCM atau RSPAD

8 Desember 2022

Lukas Enembe Minta Dirawat di Luar Negeri, KPK: Harus Dirujuk RSCM atau RSPAD

Lukas Enembe terjerat kasus suap pemberian izin sejumlah proyek pembangunan infrastruktur di Papua.

Baca Selengkapnya

Kuliah Tak Tepat Waktu, 142 Mahasiswa Asal Papua di Luar Negeri Dipulangkan

17 April 2022

Kuliah Tak Tepat Waktu, 142 Mahasiswa Asal Papua di Luar Negeri Dipulangkan

Pemerintah Provinsi Papua akan memulangkan 142 mahasiswanya yang kuliah di luar negeri karena tidak menyelesaikan studi tepat waktu.

Baca Selengkapnya