HUT Kota Yogya, Warga Padati Jalan Sudirman sampai Tugu

Reporter

Rabu, 7 Oktober 2015 21:34 WIB

Suasana keramaian kirab pasar memperingati HUT kota Yogyakarta ke-259 di sepanjang jalan daerah Pasar Ngasem, Yogyakarta, 4 Oktober 2015. TEMPO/Pius Erlangga

TEMPO.CO, Yogyakarta - Ribuan warga Yogyakarta tumpah ke jalan menyaksikan pawai besar peringatan hari jadi ke 259 Kota Yogyakarta, Rabu petang, 7 Oktober 2015. Para warga itu berkerumun di sepanjang trotoar jalan yang menjadi rute pawai sejak pukul 18.00 WIB atau satu jam sebelum pawai dimulai. Warga memadati Jalan Jenderal Sudirman-Monumen Tugu Pal Putih- Jalan Mangkubumi- Jembatan Kleringan.

Meski pawai ulang tahun kali ini tak melintasi Jalan Malioboro dan berakhir di Alun-Alun Utara depan Keraton Yogya, warga tetap antusias menanti 4.000 peserta pawai dari 45 kelurahan. Rute pawai kali ini sengaja tak melintasi Malioboro karena adanya pembangunan kawasan Titik Nol Kilometer dan lokasi parkir Abu Bakar Ali.

Para peserta dari tiap kelurahan bersiap di sepanjang Jalan Furidan Muridan Noto Kotabaru sebelum masuk memulai rute di Jalan Jenderal Sudirman. Peserta itu antre mengular sebelum tampil hingga ke ruas-ruas jalan Kotabaru dengan kostum-kostum uniknya.

Sekitar 100 warga Kelurahan Tegalpanggung Danurejan mengenakan kostum berbentuk burung Derkuku yang dibuat dari bahan kertas karton dan dilukis. Warga pun menyulap kendaraan roda tiga menjadi model sarang burung dari jerami lengkap dengan telur-telur tiruan. "Kami berharap Kota Yogya ramah kepada alam meskipun semakin banyak hotel, dan burung seperti derkuku yang dulu gampang ditemui bisa kembali," ujar Haryono koordinator pawai Kelurahan Tegalpanggung.

Lurah kampung Bausasran Yogya, Artika, mengerahkan warganya dalam pawai itu untuk mengarak layang-layang raksasa berbentuk hewan mirip kelabang yang berkaki banyak. Tema itu layang-layang itu diangkat untuk mengenalkan pada publik jika di Bausasran, tempat para perajin layang-layang yang sering diikutkan dalam kompetisi internasional. "Layang-layang menjadi spirit baru untuk menggerakkan minat warga di bidang kerajinan," ujar Artika.

Tak kalah menarik, aksi dari warga Kelurahan Ngadinegaran Kecamatan Mantrijeron. Meski hanya membawa 40 peserta, namun semua peserta kelompok itu merupakan kalangan profesional. Aksinya menyita perhatian karena menampilkan Topeng Ireng. Kesenian itu selama ini hidup dan lebih banyak dimainkan warga Jawa Tengah, khususnya di Temanggung dan Magelang.

"Kami sebenarnya mengadopsi tari Topeng Ireng dan Tari Perang Dayak Kalimantan sebagai media berkesenian di kampung tiga tahun terakhir," kata Edi Mbolok, pimpinan kelompok Topeng Ireng Mantrijeron.

Menurut Edi, sangat terbatasnya gerakan-gerakan tarian kontemporer saat ini perlu penyegaran dengan mengawinkan satu seni tradisi dengan tradisi lain sehingga tak membosankan atau mudah ditebak. "Kelompok kami justru laris diundang ke berbagai daerah dengan tari kombinasi dua tradisi itu."

Pawai itu dipusatkan di pelataran Monumen Tugu Pal Putih sebagai titik display utama dan pertunjukan kolosal kecil tentang sejarah Yogya digelar. Tugu dilingkari palang-palang besi membentuk persegi dan lampu sorot warna-warni hingga jalan Mangkubumi.

Dalam hajatan pawai besar itu, jalan Malioboro yang tak dilintasi peserta menjadi lengang dan lancar. Sebaliknya jalan sekitar rute seperti Jalan Pangeran Diponegoro, Jalan AM Sangaji, dan sekitar Jembatan Kleringan ikut membludak massa hingga tak bisa dilalui.

PRIBADI WICAKSONO.

Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

11 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

14 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

50 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

55 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

59 hari lalu

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.

Baca Selengkapnya

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.

Baca Selengkapnya

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

8 Desember 2023

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

Politikus PSI Ade Armando dipolisikan karena sebut politik dinasti di Yogyakarta. Ia dituduh langgar Pasal 28 UU ITE. Begini bunyi dan ancaman hukuman

Baca Selengkapnya

Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

8 Desember 2023

Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki sejarah panjang hingga memiliki otonomi khusus. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya