Kasus Salim Kancil: Polisi Lumajang Membantah Lalai

Reporter

Editor

Agung Sedayu

Sabtu, 3 Oktober 2015 05:04 WIB

Aktivis Solidaritas Untuk Salim Kancil dan Tosan melakukan aksi teatrikal di depan Istana Merdeka, Jakarta, 1 Oktober 2015. Tosan merupakan korban penganiayaan kasus tambang Lumajang yang masih dirawat di RS. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO , Lumajang - Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Lumajang, Ajun Komisaris Heri Sugiyono membantah telah lalai dalam membaca situasi hingga menyebabkan terjadinya penyerangan terhadap Salim Kancil dan Tosan oleh kelompok orang suruhan Kepala Desa Selok Awar-awar, Hariyono. Penyerangan itu menyebabkan Salim Kancil terbunuh dan Tosan terluka parah.

Menurut Heri, pihaknya sudah melakukan pemeriksaan terhadap Tosan setelah menerima ancaman dari kelompok Hariyono. "Kami sudah melakukan pemeriksaan terhadap Tosan," kata Heri, Jumat, 2 Oktober 2015.

Heri mengeklaim bahwa ia juga telah turun ke lapangan untuk menghimpun kesaksian para tetangganya. Hasilnya, menurut Heri, warga mengakui bahwa Tosan memang medatangan tamu dan diancam. Namun ia tidak mendapat informasi bahwa para tamu itu membawa senjata tajam. Ihwal kesaksian bahwa sekelompok orang ini membawa senjata tajam saat melakukan pengancaman terhadap Tosan baru muncul setelah Salim dan Tosan menjadi korban. "Tidak ada yang berani untuk memberikan kesaksian," kata Heri.

Peristiwa pembunuhan dan penganiayaan itu bermula pada penolakan sejumlah warga terhadap tambang ilegal di Desa Selok Awar-awar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Polisi telah menetapkan Kepala Desa Selok Awar-awar, Hariyono, sebagai tersangka. Selain itu polisi juga telah menangkap belasan orang lain yang diduga ikut terlibat.

Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan bahwa saat ini polisi masih melakukan penyelidikan terkait kasus itu. Ia juga telah memerintahkan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) untuk mengusut dugaan kelalaian yang dilakukan oleh Kepolisian Resor Lumajang, Jawa Timur. Saat ini penyelidikan masih berjalan diperkirakan akan selesai dalam beberapa hari ini. "Kemungkinan besok (Sabtu) atau pekan depan," katanya.

DAVID PRIYASIDHARTA

Baca juga:
Kisah Salim Kancil Disetrum, Tak Juga Tewas: Inilah 3 Keanehan
EKSKLUSIF G30S 1965: Begini Pengakuan Penyergap Ketua CC PKI Aidit


Berita terkait

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

29 menit lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

2 jam lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

3 jam lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

4 jam lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

7 jam lalu

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

Yusri juga berharap, TNI dan Polri memiliki frekuensi yang sama dalam mengatasi berbagai permasalahan itu.

Baca Selengkapnya

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

8 jam lalu

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.

Baca Selengkapnya

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

11 jam lalu

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat

Baca Selengkapnya

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

11 jam lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

30 Ribu Personel Polri akan Pindah ke IKN secara Bertahap hingga 2040

1 hari lalu

30 Ribu Personel Polri akan Pindah ke IKN secara Bertahap hingga 2040

Polri akan memindakan puluhan ribu anggotanya ke IKN dalam empat tahap hingga 2040

Baca Selengkapnya

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

2 hari lalu

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

Rektor UPN Veteran Yogyakarta Irhas Effendi menyebut ada fenomena cukup menarik dari para peserta UTBK SNBT 2024 di kampusnya.

Baca Selengkapnya