Warga Surabaya berunjuk rasa di depan Kantor Gubernur Jawa Timur di Jalan Pahlawan Surabaya,(26/3). Massa mendesak Gubernur membatalkan rencana pembangunan tol tengah kota Surabaya. TEMPO/Fatkhurrohman Taufiq
TEMPO.CO, Jakarta - Pejabat sementara Wali Kota Surabaya Nurwiyatno mulai menyoroti kinerja Tri Rismaharini yang selama lima tahun terakhir ini menjadi Wali Kota Surabaya. Bahkan, Nurwiyatno juga berencana akan mengevaluasi seluruh program kerja Risma yang saat ini masih berlangsung.
"Sekarang saya masih bicarakan dengan sekda (sekretaris daerah), apa saja program-program yang sudah disusun," kata Nurwiyatno usai menemui Kepala Garnisun Tetap III Surabaya Kolonel Marinir Amirudin Harun, Rabu, 30 September 2015.
Selanjutnya, kata dia, ia akan melakukan pengawasan-pengawasan pada setiap kinerja SKPD. Bahkan ia juga akan mengevaluasi seberapa besar penyerapan anggarannya selama ini. "Perkembangan itu akan saya sampaikan kepada masing-masing SKPD," ujarnya.
Menurut Nurwiyatno, salah satu proyek yang akan dievaluasi adalah pembangunan tol tengah. Ia mengaku akan berkoordinasi dengan sekretaris daerah terkait persoalan tersebut. "Nanti lah kita koordinasi dulu," kata dia.
Namun begitu, Nurwiyatno membantah bahwa monitoring dan pengawasan tersebut akan berimbas kepada mutasi pejabat di lingkungan Pemerintah Kota Surabaya. Dengan demikian, ia mengaku belum bisa berkomentar banyak tentang hal itu. "Nanti setelah ada laporan dan pembahasan, baru akan saya sampaikan," ujarnya.
Nurwiyatno memang sudah resmi menjabat sebagai pejabat sementara Wali Kota Surabaya sejak dilantik oleh Gubernur Jawa Timur pada 28 September 2015. Nurwiyatno menggantikan Risma yang masa baktinya sudah habis pada hari itu.
Pada hari pertama menjadi penjabat Wali Kota Surabaya, Nurwiyatno langsung bersilaturahmi ke sejumlah instansi forum pimpinan daerah (forpinda) setempat, di antaranya ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya dan Perak, Polrestabes Surabaya, Polres Tanjung Perak, Gartap III, serta sejumlah SKPD di lingkungan Pemkot Surabaya.