Ratusan Mahasiswa Surabaya Salat Gaib untuk Salim Kancil

Reporter

Rabu, 30 September 2015 21:12 WIB

Massa yang tergabung dalam aliansi Sedulur Tunggal Roso melakukan aksi solidaritas terhadap pembunuhan petani penolak tambang pasir Lumajang bernama Salim (52) alias Kancil yang terjadi pada Sabtu 26 September 2015 di depan Gedung DPRD Kota Malang, 28 September 2015. TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Surabaya - Ratusan aktivis mahasiswa yang tergabung dalam Jaringan Mahasiswa Pejuang Surabaya melakukan demonstrasi di depan kantor Kejaksaan Tinggi Jawa Timur dan Markas Besar Kepolisian Daerah Jawa Timur. Mereka mengecam pembunuhan aktivis lingkungan hidup, Salim Kancil.

Dengan memakai jas almamater organisasi ekstra kampus masing-masing, mereka berjalan dari arah Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, Surabaya. Mereka juga membawa berbagai macam spanduk, bendera organisasi, maupun poster bertulisan “Kecam Pembunuhan Aktivis Salim Kancil”.

"Kami menuntut polisi segera menetapkan pembunuh Salim dengan pasal pembunuhan berencana," ujar Sekretaris Jenderal Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kota Surabaya Muh Ageng dendy Setiawan saat berorasi, Kamis, 30 September 2015.

Para aktivis mahasiswa tersebut juga menuntut agar polisi segera menangkap otak di balik pembunuhan Salim. Mereka pun menuntut agar Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban maupun polisi memberikan perlindungan kepada keluarga Salim.

"Kami juga menuntut pemerintah pusat segera membentuk tim khusus untuk mengungkap pembunuhan Salim. Ini tidak bisa dibiarkan," kata Dendy.

Selain berdemo, ratusan aktivis mahasiswa tersebut melakukan teatrikal yang menggambarkan para pemodal menarik leher kaum petani. Selain itu, mereka mengadakan salat gaib untuk mendoakan Salim di pinggir Jalan Ahmad Yani, sehingga lalu lintas sempat mengalami kemacetan.

Dua warga Desa Selok Awar-awar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, diduga menjadi korban penyerangan sekelompok orang. Aksi kekerasan ini membuat seorang warga tewas dan seorang kritis. Korban tewas adalah Salim, 52 tahun, warga Dusun Krajan II. Sedangkan korban yang kritis adalah Tosan, 51 tahun, warga Dusun Persil. keduanya terlibat dalam aksi menolak penambangan pasir di Desa Selok Awar-awar.

Kedua korban ditemukan di tempat terpisah, berjarak sekitar 3 kilometer. Mereka mengalami luka akibat dihantam benda tumpul. Salim ditemukan tewas dalam keadaan kedua lengan terikat dengan posisi tengkurap dan kepala menoleh ke sebelah kiri. Luka parah diderita pada bagian kepala hingga darah keluar dari telinga, hidung, dan mulut.

Adapun Tosan ditemukan dalam kondisi terluka parah dan saat ini dirawat di ICU Rumah Sakit Bhayangkara. Polisi telah menetapkan 18 orang sebagai tersangka atas peristiwa tersebut.

EDWIN FAJERIAL


Berita terkait

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

8 jam lalu

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

JPU akan banding setelah majelis hakim menjatuhkan vonis seumur hidup terhadap Altaf terdakwa pembunuhan mahasiswa UI Muhammad Naufal Zidan.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

10 jam lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

13 jam lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

14 jam lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

14 jam lalu

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

Fakta-fakta penemuan mayat wanita asal Bandung dalam koper yang menjadi korban pembunuhan rekan kerjanya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

14 jam lalu

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

Polisi mengungkapkan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) menyetubuhi RM, sebelum membunuhnya dan mayat perempuan itu ditemukan di dalam koper di Cikarang.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

15 jam lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

16 jam lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Perempuan dalam Koper: Diambil Uangnya karena Mau Menikah

16 jam lalu

Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Perempuan dalam Koper: Diambil Uangnya karena Mau Menikah

Dari hasil pemeriksaan tersangka, diketahui motif pembunuhan adalah uang.

Baca Selengkapnya

Pelaku Pembunuhan Wanita dalam Koper Berencana Gelar Resepsi Ahad Besok

17 jam lalu

Pelaku Pembunuhan Wanita dalam Koper Berencana Gelar Resepsi Ahad Besok

Pelaku pembunuhan ditangkap di rumah istrinya di Palembang

Baca Selengkapnya