Ganti Rugi Lapindo Belum Beres, Target Jokowi Meleset  

Reporter

Selasa, 29 September 2015 21:00 WIB

Presiden Joko Widodo memberikan keterangan kepada awak media saat bertemu dengan warga korban Lumpur Lapindo di Porong, Sidoarjo, 25 Agustus 2015. Presiden menargetkan pencairan ganti rugi korban Lumpur Lapindo pada akhir September 2015. Hingga saat ini berkas ganti rugi warga yang sudah di bayar sebanyak 753 dari total keseluruhan sebanyak 3.324. TEMPO/Aris Novia Hidayat

TEMPO.CO, Sidoarjo - Keinginan Presiden Joko Widodo merampungkan pembayaran dana talangan ganti rugi korban lumpur Lapindo pada akhir September 2015 ini dipastikan meleset. Pasalnya, sampai saat ini, masih ada 173 berkas dari total 3.331 berkas yang belum selesai. Dari jumlah itu, 79 di antaranya masih dianggap bermasalah oleh PT Minarak Lapindo Jaya.

Koordinator Pengaduan Validasi Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS), Khusnul Khuluk, mengatakan, dalam waktu dekat, pihaknya akan melakukan evaluasi dan berkoordinasi dengan Minarak, selaku juru bayar PT Lapindo Brantas, terkait dengan belum kelarnya proses pembayaran ini.

"Besok insya Allah kita akan evaluasi dan berkoordinasi dengan Minarak. Itu kita lakukan menyusul target Pak Jokowi yang menginginkan pembayaran dana talangan ganti rugi untuk korban lumpur Lapindo yang berada di dalam peta area terdampak rampung akhir September ini," ucap Khusnul saat dihubungi Tempo, Selasa, 29 September 2015.

Selain masih ada 79 berkas yang masih dianggap bermasalah oleh Minarak, terdapat beberapa berkas ganti rugi korban Lapindo lain yang belum dibayar karena belum melakukan validasi dan tanda tangan nominatif. Padahal dua tahapan itu merupakan syarat pencairan sebelum berkas tersebut dikirim ke Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) di Jakarta.

Sebanyak 79 berkas masih dianggap Minarak bermasalah lantaran adanya perbedaan status tanah. Warga menolak tanah miliknya dihitung sebagai status tanah basah karena mereka menganggapnya sebagai tanah kering.

Perbedaan harga per meter tanah kering dengan tanah basah cukup besar. Tanah basah hanya dihargai Rp 120 ribu per meter. Adapun tanah kering Rp 1 juta. Karena selisih yang cukup mencolok itu, warga tidak terima bila sebagian tanah miliknya diakui tanah basah oleh Minarak.

Sebelumnya, Jokowi berjanji akan merampungkan pembayaran ganti rugi pada akhir September ini. "Target saya, akhir September 2015 selesai semua," tutur Jokowi saat bertemu dengan warga korban lumpur Lapindo di tanggul titik 25, Kecamatan Porong, Sidoarjo, pada Selasa, 25 Agustus 2015.

NUR HADI




Berita terkait

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

1 jam lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

2 jam lalu

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.

Baca Selengkapnya

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

3 jam lalu

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

3 jam lalu

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

Apa pesan Presiden Jokowi dan Mendikburistek Nadiem Makarim dalam peringatan Hardiknas 2024?

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

3 jam lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

4 jam lalu

Terkini Bisnis: Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Respons BTN Atas Dugaan Raibnya Uang Nasabah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

4 jam lalu

Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal dirinya yang disebut akan membantu Partai Solidarits Indonesia (PSI) kampanye untuk Pilkada.

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Indonesia vs Irak Digelar Malam Ini, Jokowi: Menang, Insyaallah

5 jam lalu

Timnas U-23 Indonesia vs Irak Digelar Malam Ini, Jokowi: Menang, Insyaallah

Jokowi optimistis Timnas U-23 Indonesia bisa mengalahkan Irak dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 Kamis malam ini.

Baca Selengkapnya

Tinjau Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Seketeng Sumbawa, Jokowi: Cenderung Turun

5 jam lalu

Tinjau Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Seketeng Sumbawa, Jokowi: Cenderung Turun

Presiden Joko Widodo alias Jokowi menuturkan harga bawang merah dan bawang putih dipatok Rp 40 ribu per kilogram.

Baca Selengkapnya

Duel Timnas U-23 Indonesia vs Irak Malam Ini, Presiden Jokowi Akan Saksikan dari Kamar

5 jam lalu

Duel Timnas U-23 Indonesia vs Irak Malam Ini, Presiden Jokowi Akan Saksikan dari Kamar

Presiden Jokowi memilih untuk menyaksikan laga Timnas U-23 Indonesia melwan Irak dari kamarnya.

Baca Selengkapnya