Kronologi Pembebasan Dua WNI di Papua Nugini

Reporter

Editor

Anton Septian

Jumat, 18 September 2015 10:40 WIB

Salah satu sandera bernama Badar (tengah) tiba di Skouw, Kota Jayapura, Papua, 18 September 2015. Dua sandera WNI Sudirman dan Badar dibebaskan dari kelompok bersenjata kepada pihak militer Papua New Guinea, Kamis malam waktu PNG. ANTARA/Indrayadi

TEMPO.CO, Jakarta - Dua warga negara Indonesia, Sudirman dan Badar, yang disandera kelompok bersenjata di Papua Nugini berhasil dibebaskan kemarin malam, Kamis, 17 September 2015 waktu setempat. Sudirman dan Badar yang disandera sejak 9 September lalu dibebaskan oleh pasukan tentara keamanan Papua Nugini (PNG).

Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir, membeberkan kronologi pembebasan kedua WNI itu. "Informasi yang kami terima, pasukan tentara keamanan PNG dan penyandera awalnya menyepakati untuk bertemu kemarin siang," kata Arrmanatha di Kementerian Luar Negeri, Jumat pagi, 18 September 2015.

Saat tentara tiba di lokasi yang disepakati, kelompok penyandera tak menampakkan diri. Mereka malah masuk ke dalam hutan lebih dalam lagi. Pasukan tentara, kata Arrmanatha, lalu menguber kelompok yang diduga Organisasi Papua Merdeka (OPM) itu ke dalam hutan.

Pengejaran dilakukan terus hingga sore dan malam hari. Akhirnya pada pukul 19.30 WIB kedua sandera dilaporkan telah berada di tangan pasukan tentara PNG. "Mereka berhasil mengambil dua WNI kita dengan tidak melakukan kekerasan yang berlebihan atau minimum force," kata pria yang akrab disapa Tata ini.

Meski sandera sudah dibebaskan, kepastian keselamatan mereka baru dapat dikabarkan setelah berada di Vanimo. Kedua WNI itu saat ini sudah berada di Konsulat Jenderal RI di Vanimo.

Tata mengatakan upaya negosiasi untuk membebaskan kedua WNI sudah dilakukan sejak Selasa. Tim PNG telah membuat janji temu dengan juru bicara kelompok penculik, tapi batal. Kemarin, kata Tata, pihak tentara PNG mengubah strategi dengan mencari langsung ke dalam hutan.

Tata tak menjelaskan apakah ada baku tembak dalam proses pembebasan itu. "Informasi tentang itu nanti akan disampaikan oleh tim PNG pada konsul di Vanimo dalam briefing," kata Tata.


Selanjutnya >> Negosiasi dengan kelompok penyandera...


Berita terkait

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

3 hari lalu

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

Top 3 Dunia pada 28 April 2024, ICC akan memproses langkah hukum yang disorongkan Lebanon melawan Israel atas tuduhan kejahatan perang.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

4 hari lalu

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

Ribuan warga Israel menuntut dilakukannya pemilhan umum dini dan meminta agar sandera dibebaskan menyusul video yang dilansir Hamas.

Baca Selengkapnya

Hamas Kesal Diminta Bebaskan Sandera, tapi Genosida pada Warga Sipil Gaza Diabaikan

5 hari lalu

Hamas Kesal Diminta Bebaskan Sandera, tapi Genosida pada Warga Sipil Gaza Diabaikan

Hamas bingung ditekan untuk membebaskan sandera warga negara Israel, namun dunia tampak tutup mata pada genosidan di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

5 hari lalu

Kepala Intelijen Mesir Pimpin Delegasi ke Israel, Khawatir Serangan Darat ke Rafah

Rencana serangan Israel ke Kota Rafah di Gaza yang berbatasan dengan Mesir dapat menimbulkan bencana bagi stabilitas regional

Baca Selengkapnya

Hamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup

7 hari lalu

Hamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup

Hamas merilis kondisi terkini sandera asal Amerika Serikat yang dalam keadaan sehat.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

10 hari lalu

Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

Perdana Menteri Papua Nugini James Marape mengatakan negaranya tidak pantas dicap kanibal setelah Presiden AS Joe Biden bercerita tentang pamannya yang tewas di sana pada Mei 1944.

Baca Selengkapnya

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

10 hari lalu

Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

Pemerintah masih terus mengupayakan pembebasan Pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens. Belum ada perkembangan signifikan.

Baca Selengkapnya

Ribuan Demonstran Menuntut Benjamin Netanyahu Bebaskan Sandera yang Ditahan Hamas

11 hari lalu

Ribuan Demonstran Menuntut Benjamin Netanyahu Bebaskan Sandera yang Ditahan Hamas

Demonstran menuntut ada lebih banyak langkah nyata dari Tel Aviv dalam membebaskan sandera yang sekarang ditahan Hamas di Gaza.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Inisiatif Panglima TNI Ubah Istilah KKB Jadi OPM Tidak Memilki Arti

17 hari lalu

Pakar Sebut Inisiatif Panglima TNI Ubah Istilah KKB Jadi OPM Tidak Memilki Arti

Perubahan istilah KKB menjadi OPM justru berpotensi meningkatkan eskalasi konflik di Papua

Baca Selengkapnya

TNI Kejar Pelaku Pembunuhan Danramil Aradide Papua yang Tewas Ditembak OPM

17 hari lalu

TNI Kejar Pelaku Pembunuhan Danramil Aradide Papua yang Tewas Ditembak OPM

TNI masih melakukan pengejaran terhadap pelaku pembunuhan Letda Inf Oktovianus Sogalrey.

Baca Selengkapnya