TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menerima kunjungan dari Pemerintah Korea Selatan di Balai Kota Bandung, Rabu, 9 September 2015. Pemerintah Kota Bandung rencananya akan menjalin kerja sama dengan pemerintah Korea Selatan dalam bidang transportasi.
"Korea lagi banyak bantuan ke Kota Bandung," kata Ridwan Kamil seusai pertemuan, Rabu, 9 September 2015.
Pria yang akrab disapa Emil ini mengatakan Korea akan membantu Pemerintah Kota Bandung membuat kajian internasional tentang Light Railway Transit (LRT)/monorel koridor 2. "Koridor 1 sedang berproses, lagi dilelang," ujarnya.
Alasan menggandeng Korea Selatan, kata Ridwan Kamil, karena negara tersebut memiliki standar internasional untuk studi pembangunan LRT. Ridwan berkaca dari pengalaman studi LRT koridor satu yang terlalu berbelit-belit, sehingga proyek tersebut sepi peminat sampai saat ini.
"Mereka siapkan studi agar standar lelangnya tidak seribet yang kita punya. Koridor satu banyak hal-hal tetek bengek internasional yang harus kita penuhi. Semuanya ada 23 item, repot pisan," ujar Ridwan Kamil.
Emil berharap hasil kajian Korea Selatan ini bisa meyakinkan pemerintah pusat agar mau menggelontorkan dana untuk pembangunan dua koridor proyek LRT Kota Bandung yang diprediksi menelan dana sebesar Rp 6 triliun. "Dengan bantuan dari Korea ini diharapkan pemerintah bisa lebih yakin mengucurkan APBN ke Kota Bandung, juga menarik investor lebih banyak lagi untuk koridor 2," ujar Ridwan Kamil.