Rusuh Tolikara, Hasil Uji Balistik: Bukan Peluru Polisi

Reporter

Selasa, 8 September 2015 10:13 WIB

Bupati Tolikara Usman G. Wanimbo bersama Pangdam XVII Cenderawasih, Mayjen TNI Fransen Sihaan serta muspida Provinsi Papua menjenguk Galibuli Jikwa (50 tahun), korban tertembak dalam rusuh Tolikara pada Jumat, 17 Juli 2015 lalu di rumah sakit, 22 Juli 2015. TEMPO/Cunding Levi

TEMPO.CO, Jakarta – Kepala Subdirektorat Pertanggungjawaban Profesi Bidang Propam Kepolisian Daerah Papua M. Duwila mengatakan uji balistik kasus penembakan dalam amuk massa di Kabupaten Tolikara, Papua, pada 17 Juli 2015 sudah selesai dilakukan. Hasilnya, peluru yang menewaskan satu orang dan melukai sebelas orang itu bukan berasal dari peluru aparat polisi Kepolisian Resor Tolikara.

"Uji balistik sudah selesai. Hasilnya ada di Reserse Kriminal. Hasilnya, peluru yang ditembakkan bukan peluru polisi," kata Duwila yang dihubungi Tempo melalui telepon, Senin, 7 September 2015.

Duwila enggan menjelaskan secara detail hasil uji balistik itu. Ia meminta Tempo menghubungi pihak Reskrim dan juru bicara Polda Papua. (Baca: Rusuh Tolikara, Komnas HAM: 1 Anak Tewas, 11 Orang Luka)

Kepala Bidang Humas Polda Papua AKBP Patrige Renwarin yang dihubungi via telepon maupun pesan pendek tidak memberikan respons tentang hasil uji balistik kasus penembakan di Tolikara. "Saya masih ikut seminar, jadi nanti dulu," ujarnya kemarin.

Duwila menjelaskan Polda Papua juga sudah menggelar sidang pelanggaran disiplin terhadap personel Polres Tolikara saat terjadi amuk massa di Tolikara. Amuk massa terjadi setelah umat Kristen GIDI Tolikara yang menggelar seminar internasional dan kebaktian kebangunan rohani memprotes digelarnya salat Idul Fitri di halaman terbuka. Padahal sebelumnya sudah ada kesepakatan salat digelar di dalam musala. (Baca: Ini Dalang Kerusuhan di Tolikara Papua Versi Kapolri)

Dalam situasi memanas, tanpa menunggu perintah Kapolres Tolikara Soeroso yang ada di lokasi kejadian, sejumlah personel kepolisian itu lari ke gudang senjata dan memaksa penjaga mengeluarkan senjata berikut amunisinya dan membunyikan lonceng bahaya. Duwila memimpin pemeriksaan terhadap semua personel Polres Tolikara, termasuk Soeroso.

Hasilnya, kata Duwila, sebanyak 12 personel Polres Tolikara dijatuhi sanksi, dari teguran tertulis hingga dikenakan tahanan badan selama 21 hari terhitung sejak 24 Agustus lalu. Dihubungi terpisah, Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen TNI Endang Sondik enggan memberikan tanggapan atas temuan hasil uji balistik Polda Papua.

Saat Tempo mencoba menghubungi Endang Sondik melalui telepon kemarin malam, ia memutuskan sambungan telepon. Pada panggilan kedua, Endang Sondik berujar: "Saya sedang rapat." Ketika dihubungi kembali, teleponnya dinonaktifkan. (Baca: Kenapa Kasus Kekerasan Militeristik Terus Menguat di Papua?)

MARIA RITA | ARKHELAUS

Berita terkait

2 Pegawai Istaka Karya yang Selamat Dievakuasi ke Wamena Papua

4 Desember 2018

2 Pegawai Istaka Karya yang Selamat Dievakuasi ke Wamena Papua

Dua karyawan PT Istaka Karya (Persero) yang melarikan diri ke Mbua saat serangan kelompok bersenjata di Distrik Yall, Kabupaten Nduga, selamat.

Baca Selengkapnya

TNI dan Polri Turun Evakuasi Korban Pembunuhan di Papua

4 Desember 2018

TNI dan Polri Turun Evakuasi Korban Pembunuhan di Papua

Kapolda Papua mengerahkan personel TNI dan Polri untuk mengevakuasi pekerja proyek PT Istaka Karya yang diduga menjadi korban pembunuhan di Nduga.

Baca Selengkapnya

Polisi Usut Dugaan Pembunuhan Pekerja Proyek di Papua

4 Desember 2018

Polisi Usut Dugaan Pembunuhan Pekerja Proyek di Papua

Saat ini personel gabungan Polri/TNI telah diterjunkan untuk mengecek informasi dugaan pembunuhan terhadap pekerja proyek di Papua.

Baca Selengkapnya

Polisi Gandeng TNI Kejar Kelompok Bersenjata di Papua

13 Juli 2018

Polisi Gandeng TNI Kejar Kelompok Bersenjata di Papua

Kapolda Papua Boy Rafli Amar mengatakan polisi dan TNI sudah berkoordinasi untuk mengejar kelompok bersenjata yang menyerang sejumlah tempat di Papua.

Baca Selengkapnya

10 Tahun Terakhir, 30 Polisi Papua Tewas oleh Kelompok Bersenjata

4 Juli 2018

10 Tahun Terakhir, 30 Polisi Papua Tewas oleh Kelompok Bersenjata

Selain 30 polisi yang tewas, sebanyak 57 polisi terluka akibat bersinggungan dengan kelompok bersenjata di Papua.

Baca Selengkapnya

Di Papua, Daerah Rawan Kelompok Bersenjata Dijaga Tim Khusus

30 Juni 2018

Di Papua, Daerah Rawan Kelompok Bersenjata Dijaga Tim Khusus

Setelah terjadi serangkaian serangan di Papua, kepolisian menempatkan tim khusus yang berisi gabungan anggota Polri dan TNI di sejumlah daerah rawan.

Baca Selengkapnya

Polisi Kejar Kelompok Bersenjata Pelaku Penembakan di Papua

26 Juni 2018

Polisi Kejar Kelompok Bersenjata Pelaku Penembakan di Papua

Kapolda Papua Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar mengaku telah mengetahui lokasi persembunyian pelaku penembakan itu.

Baca Selengkapnya

Kapolda Minta Wartawan Antisipasi Kerawanan Pilkada Papua

26 Mei 2018

Kapolda Minta Wartawan Antisipasi Kerawanan Pilkada Papua

Kepolisian meminta wartawan peliput pilkada Papua mengantisipasi kerawanan konflik selama pemilihan.

Baca Selengkapnya

Satgas Terpadu Polda Papua Tangani Campak dan Gizi Buruk

17 Januari 2018

Satgas Terpadu Polda Papua Tangani Campak dan Gizi Buruk

Satgas terpadu Polda Papua mengirimkan bahan pangan termasuk susu dan makanan untuk balita Asmat yang banyak menderita campak dan gizi buruk.

Baca Selengkapnya

Cara Unik Polda Papua Kampanye Pilkada Damai Lewat Offroad

27 Desember 2017

Cara Unik Polda Papua Kampanye Pilkada Damai Lewat Offroad

Bhayangkara Offroad menjelang pilkada 2018 ini akan dilaksanakan paling cepat Januari 2018, paling lambat awal Februari 2018

Baca Selengkapnya