Sebelum Dimutasi, Budi Waseso Naikkan Status Sejumlah Kasus  

Reporter

Senin, 7 September 2015 15:19 WIB

Komisaris Jenderal Budi Waseso (kiri) berjabat komando dengan Komisaris Jenderal Anang Iskandar usai acara serah terima jabatan di gedung Rupatama, Markas Besar Kepolisian RI, Jakarta, 7 September 2015. Anang menyatakan penyidikan kasus yang sedang ditangani Budi Waseso akan dia lanjutkan. TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Narkotika Nasional Komisaris Jenderal Budi Waseso mengaku telah meningkatkan status sejumlah kasus dari penyelidikan menjadi penyidikan sebelum dimutasi. Misalnya seperti kasus perdagangan manusia, illegal fishing, serta korupsi.

"Ini bukti keseriusan kami dalam penegakan hukum. Ada atau tidak adanya saya, tidak mempengaruhi anggota dalam hal penegakan hukum," kata dia di Mabes Polri, Senin, 7 September 2015. (Lihat video Karier Budi Waseso yang Melesat, Pernyataan Kontroversial Budi Waseso)

Waseso menerangkan kasus perdagangan manusia merupakan hasil pengembangan kasus penangkapan bandar narkoba dan puluhan warga negara asing di Bandung. Tim penyidik, kata dia, berhasil membuka sindikat perdagangan manusia yang juga terkait kejahatan narkoba serta cyber crime di Bandung. "Nanti Kabareskrim baru yang mengumumkan," ujarnya.

Sedangkan untuk kasus korupsinya antara lain dugaan korupsi pengadaan mobile crane di PT Pelabuhan Indonesia II dan dugaan penyelewengan dana hibah Pertamina Foundation. "Sudah penyidikan, sudah ada tersangkanya. Kasus ini dipastikan akan lanjut," ujar mantan Kepala Bareskrim itu.

Waseso berjanji akan membantu Kabareskrim Komisaris Jenderal Anang Iskandar dalam menyelesaikan sejumlah kasus, terutama kasus yang menjadi pekerjaan rumah Waseso sebelum dimutasi. Di antaranya kasus Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad dan wakilnya Bambang Widjojanto, kasus penyidik KPK Novel Baswedan, mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Denny Indrayana, serta korupsi penjualan kondensat antara SKK Migas dengan PT Trans Pasific Petrochemical Indotama.

Mantan Kepala Polda Gorontalo itu optimistis Anang mampu melanjutkan pekerjaan rumahnya. "Insya Allah (mampu). Beliau akan selalu berkoordinasi dengan saya," ujarnya.

DEWI SUCI RAHAYU

Berita terkait

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

2 jam lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

18 jam lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

21 jam lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

22 jam lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

23 jam lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

1 hari lalu

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

Yusri juga berharap, TNI dan Polri memiliki frekuensi yang sama dalam mengatasi berbagai permasalahan itu.

Baca Selengkapnya

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

1 hari lalu

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.

Baca Selengkapnya

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

1 hari lalu

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat

Baca Selengkapnya

30 Ribu Personel Polri akan Pindah ke IKN secara Bertahap hingga 2040

2 hari lalu

30 Ribu Personel Polri akan Pindah ke IKN secara Bertahap hingga 2040

Polri akan memindakan puluhan ribu anggotanya ke IKN dalam empat tahap hingga 2040

Baca Selengkapnya

Besok May Day atau Peringatan Hari Buruh, Polri dan Disnakertransgi DKI Siapkan Ini

2 hari lalu

Besok May Day atau Peringatan Hari Buruh, Polri dan Disnakertransgi DKI Siapkan Ini

Peringatan Hari Buruh atau May Day ini juga akan dilakukan serempak di seluruh Indonesia dengan melibatkan total ratusan ribu buruh.

Baca Selengkapnya