Diselimuti Kabut Asap, Bandara Sultan Thaha, Jambi, Lumpuh Total  

Reporter

Kamis, 3 September 2015 14:04 WIB

Seorang calon penumpang melintasi ruang tunggu di Bandara Sultan Syarif Kasim II Riau, 17 September 2014. Kabut asap yang berasal dari 248 titik api disejumlah wilayah di Sumatera mengakibatkan sejumlah penerbangan melalui Bandara Sultan Syarif Kasim II mengalami penundaan. ANTARA/Wahyu Putro A

TEMPO.CO, Jambi - Tidak ada aktivitas penerbangan, baik kedatangan maupun keberangkatan, di Bandara Sultan Thaha Syaifuddin, Jambi, sejak Kamis pagi hingga siang, 3 September 2015. Kelumpuhan ini akibat kabut asap yang mengakibatkan jarak pandang hanya berkisar 500 meter.

"Tidak ada maskapai penerbangan yang berani dengan kondisi kabut seperti ini," kata petugas Bandara Sultan Thaha Syaifuddin, Agus, kepada Tempo, Kamis, 3 September 2015.

Jadi aktivitas penerbangan di bandara itu, baik keberangkatan maupun kedatangan, yang biasanya tiap hari 16 kali Kamis ini tidak ada sama sekali.

"Saya seharusnya berangkat menuju Jakarta menggunakan Lion Air pada pukul 11.40 WIB harus ditunda, menunggu sampai pukul 18.00 WIB nanti kalau kondisi cuaca lebih baik," ucap calon penumpang Lion Air, Vera, 23 tahun.

Prakirawan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Jambi Bahar Abdullah mengakui bahwa jarak padang di Kota Jambi dan sekitarnya sejak pagi hingga siang hanya berkisar 500 meter. Kondisi ini akibat titik panas terpantau di Provinsi Jambi per 2 September 2015 mencapai 304 titik, meningkat bila dibanding sehari sebelumnya yang hanya 216 titik.

Titik panas ini biasanya terpantau terbanyak di Kabupaten Muarojambi dan Kabupaten Tanjungjabung Timur. Tapi kini titik panas terbanyak berada di Kabuapten Tebo yang mencapai 84 titik dan Kabupaten Sarolangun dengan 55 titik.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jambi menuturkan daerahnya kini benar-benar mengalami darurat kebakaran hutan dan lahan serta darurat kabut asap.

"Kami terus berupaya melakukan pemadaman api dengan cara melalui operasi darat dan operasi udara. Melalui darat dengan menggunakan pompa yang dilakukan petugas Manggala Agni dibantu ratusan aparat TNI dan kepolisian," katanya. Namun luasnya lokasi kebakaran lahan menyulitkan petugas melakukan pemadaman.

Menurut Arif, pihaknya telah membuat hujan buatan dengan rekayasa awan. "Kami baru bisa menggunakan water bombing menggunakan satu unit helikopter dari dua unit helikopter bantuan pemerintah pusat. Satu unit lagi baru bisa dioperasikan jika sudah mendapat surat izin terbang dari Kementerian Perhubungan," ujarnya.

SYAIPUL BAKHORI

Berita terkait

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

9 Oktober 2023

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

7 Oktober 2023

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

7 Oktober 2023

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.

Baca Selengkapnya

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

2 Oktober 2023

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

Hal itu dilakukan lantaran kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti daerah tersebut.

Baca Selengkapnya

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

28 September 2023

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengundurkan jam masuk sekolah bagi peserta didik karena dikepung asap.

Baca Selengkapnya

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

29 Agustus 2023

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

Manggala Agni dan TNI masih melanjutkan pemadaman kebakaran lahan dan hutan atau karhutla di Desa Tarai Bangun, Kabupaten Kampar, Riau, yang meluas.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

20 Agustus 2023

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

Walhi menyebut kebakaran hutan di Kalimantan yang terus terulang karena pemerintah tidak serius mengurus Sumber Daya Alam (SDA).

Baca Selengkapnya

Lagi, KPK Tahan 5 Penerima Suap Zumi Zola

15 Agustus 2023

Lagi, KPK Tahan 5 Penerima Suap Zumi Zola

KPK menahan 5 tersangka penerima suap dari mantan Gubernur Jambi, Zumi Zola. Masih ada 6 orang yang belum ditahan.

Baca Selengkapnya

Zumi Zola Penuhi Panggilan KPK Dalam Kasus Suap Pengesahan RAPBD Jambi 2017

1 Agustus 2023

Zumi Zola Penuhi Panggilan KPK Dalam Kasus Suap Pengesahan RAPBD Jambi 2017

Zumi Zola kembali menjalani pemeriksaan oleh penyidik KPK dalam kasus suap pengesahan RAPBD Jambi 2017.

Baca Selengkapnya