Anak Minta Jokowi Segera Lindungi dari Asap Rokok

Reporter

Jumat, 28 Agustus 2015 17:15 WIB

Ilustrasi larangan merokok/kampanye anti rokok. Getty Images/ChinaFotoPress

TEMPO.CO, Jakarta - Sekelompok anak muda berkumpul saat berlangsung Hari Bebas Kendaraan di Bundaran Hotel Indonesia pada Minggu, 23 Agustus 2015. Mereka menyuarakan desakan agar pemerintah segera mengaksesi Framework Convention on Tobacco Control (FCTC) yang hingga kini tak kunjung ditandatangani pemerintah.

“Kalaupun enggak ditandatangani, pemerintah harus bisa melindungi rakyat dengan membuat aturan yang menjamin kesehatan anak-anak Indonesia,” kata Yuki Wirabagja, juru bicara Smoke Free Agents kepada Tempo, Jumat, 28 Agustus 2015.

Menurut Yuki, kegiatan itu merupakan aksi bersama FCTC Lindungi Anak. “Tujuan aksi kami untuk mendukung Presiden agar meratifikasi FCTC sekaligus menindaklanjuti penyerahan petisi perlindungan anak-anak dari dampak konsumsi dan paparan asap rokok pada 13 Agustus lalu,” katanya.

Yuki menjelaskan aksi mereka merupakan gabungan dari berbagai elemen komunitas pengendalian tembakau, di antaranya Smoke Free Agents, Forum Anak Jabodetabek, Gerakan Muda FCTC, Goodlife Society, dan Komunitas Remaja Pena Anak Kreatif.

Ia memaparkan saat ini regulasi yang ada belum bisa melindungi anak-anak. Padahal, UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan dan UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak menyatakan setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang, serta berhak atas perlindungan dan diskriminasi.

“Kenyataannya, anak-anak begitu mudah mendapatkan akses rokok. Mereka bisa membeli rokok di mana saja dan kapan saja,” ucapnya.

Yuki mengatakan perlindungan terhadap anak dari ancaman zat adiktif belum maksimal. “Anak-anak masih terus terpapar asap dan iklan rokok yang gencar,” ujarnya. Ia mencontohkan kasus yang dialami Elysabeth Ongkojoyo dan bayinya yang berusia 1,5 bulan saat mengudap makan di salah satu gerai donat di Lippo Mall Pluit pada Rabu, 26 Agustus 2015. Ely diusir perokok karena ingin merokok di dalam mal. Ely kemudian membuat petisi.

Menurut Yuki, dengan meratifikasi FCTC, tindak lanjut berikutnya adalah membuat regulasi yang membebaskan anak dari paparan asap dan iklan rokok. “Bahasa kerennya, melakukan aksesi FCTC. Kalau sudah meratifikasi, ya harus membuat Undang-Undang Perlindungan Kesehatan Anak,” katanya.

ISTIQOMATUL HAYATI

Berita terkait

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

8 jam lalu

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

Adapun rencana membentuk Presidential Club diungkap oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

8 jam lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

9 jam lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

9 jam lalu

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

9 jam lalu

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

9 jam lalu

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

10 jam lalu

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

11 jam lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

13 jam lalu

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan

Baca Selengkapnya

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

14 jam lalu

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya