Kalla Ajak BUMN Agar Proyek Setrum 35 Ribu MW Lebih Murah  

Reporter

Editor

Agoeng Wijaya

Selasa, 25 Agustus 2015 18:47 WIB

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. TEMPO/Imam Sukamto, TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengaku punya cara untuk menekan anggaran pembangunan megaproyek pembangkit listrik 35 ribu megawatt. Menurut dia, kebutuhan dana untuk proyek yang mencapai Rp 250 triliun per tahun itu bisa ditekan hingga 50 persen lebih murah. "Caranya adalah pembangunan transmisinya dilakukan dengan cara konsorsium di antara badan usaha milik negara, jadi tidak melibatkan investor swasta," kata Kalla di kantornya, Selasa, 25 Agustus 2015.

Dengan begitu, kata Kalla, "Kami bisa menekan total biaya pembangunan pembangkit listrik secara keseluruhan."

Pembangunan transmisi listrik sepanjang 46 ribu kilometer di seluruh wilayah Indonesia merupakan bagian dari megaproyek pembangunan pabrik setrum 35 ribu MW. Pembangunan transmisi, kata Kalla, dilakukan PT Krakatau Steel sebagai bahan baku utama penyedia baja dan tembaga sebanyak 2,5 juta ton.

Artinya, karena terdapat komponen kandungan lokal, maka biaya bisa dikurangi dan sedikit lebih murah. Kalla mengatakan proyek pembangunan transmisi itu bisa dimulai pada September. Proyek pembangunannya memakan waktu kurang-lebih tiga tahun.

Terkait dengan adanya kritik dari Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli terhadap megaproyek itu, Kalla tak mau lagi menanggapi. Sebab, menurut dia, proyek pabrik setrum itu tetap harus berjalan demi kemaslahatan masyarakat.

Pemerintah menargetkan pembangunan infrastruktur kelistrikan, baik pembangkit maupun transmisi, hingga 42 ribu MW dalam lima tahun mendatang. Rinciannya, 35.000 MW proyek baru, 7.000 MW sisa proyek percepatan listrik, dan 10 ribu MW tahap I yang akan rampung pada akhir tahun ini.

Pembangkit tersebut akan mengurangi penggunaan energi fosil, yakni solar. Rencananya, hampir 60 persen pembangkit akan menggunakan batu bara, dan sisanya baru memakai minyak solar.

Adapun kebutuhan investasi proyek yang akan tuntas pada 2019 ini mencapai Rp 1.100 triliun. Porsi investasinya, Perusahaan Listrik Negara menggarap proyek 10 ribu MW. Sedangkan sisanya, 25 ribu megawatt, oleh investor swasta.

Dalam pembahasan yang dilakukan di kantor Wakil Presiden tadi, hadir antara lain Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Perindustrian Saleh Husin, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said, Direktur PLN Sofyan Basir, dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Franky Sibarani. Adapun Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli tak tampak dalam rapat itu.

REZA ADITYA


Berita terkait

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

7 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

8 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

10 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

11 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

22 hari lalu

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.

Baca Selengkapnya

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

22 hari lalu

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

22 hari lalu

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

Anies Baswedan bersamuh dengan Jusuf Kalla pada hari pertama Lebaran. Mengaku tak bicara soal politik.

Baca Selengkapnya

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

22 hari lalu

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) akan merayakan hari raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 M di Jakarta. Rencananya, JK juga akan menerima kunjungan para kolega di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK

23 hari lalu

Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK

Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, bakal merayakan lebaran tahun ini di Jakarta. Rencananya, Anies akan salat id di masjid dekat rumahnya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Setelah itu, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut akan bersilaturahmi dengan tokoh-tokoh partai politik pengusungnya dan para politikus senior.

Baca Selengkapnya

Arti 9 Pilar di Gedung MK, Begini Sejarah Pembangunannya 17 Tahun Lalu

40 hari lalu

Arti 9 Pilar di Gedung MK, Begini Sejarah Pembangunannya 17 Tahun Lalu

Di depan Gedung MK terdapat 9 pilar besar, apa artinya? Ini riwayat pembangunannya di Jalan Merdeka Barat, Jakarta.

Baca Selengkapnya