TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo sudah mengirimkan 33 nama calon duta besar kepada Dewan Perwakilan Rakyat pada 6 Juli 2015.
Namun surat berkategori rahasia itu justru bocor ke publik. Sebanyak 12 nama dari total calon merupakan calon duta besar non-karier. Mayoritas di antara nama-nama itu merupakan politikus pendukung pemerintah.
Wakil Ketua Komisi Luar Negeri DPR Tantowi Yahya mengatakan calon duta besar memang bisa berasal dari luar Kementerian Luar Negeri. Namun berdasarkan konsensus sebelumnya, calon duta besar yang berasal dari jalur nonkarier jumlahnya tidak lebih dari 15 persen dari total calon yang diajukan.
"Kami akan menggelar uji kelayakan dan kepatutan pada September nanti," kata Tantowi pada pekan lalu.
Sebagian calon duta besar merupakan caleg yang tak lolos sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat. Berikut rinciannya:
1. Safira Machrusah Calon duta besar untuk Aljazair Wakil Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa, kakak Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Romahurmuziy 2. Husnan Bey Fananie Calon duta besar untuk Azerbaijan Politikus PPP, bekas anggota Komisi Luar Negeri DPR 3. Helmy Fauzi Calon duta besar untuk Republik Mesir Politikus PDI Perjuangan, bekas anggota Komisi Luar Negeri DPR 4. Mayor Jenderal Purnawirawan Mochammad Luthfie Wittoeng Calon duta besar untuk Republik Bolivarian Venezuela Bekas Kepala Badan Intelijen Strategis 2003 5. Marsekal Madya Purnawirawan Muhammad Basri Sidehabi Calon duta besar untuk Qatar Anggota Dewan Pertimbangan Golkar kubu Agung Laksono, orang dekat Jusuf Kalla. Selanjutnya: Ada penasihat Jokowi sampai pelukis