Politikus Gerindra, Fadli Zon, memberikan keterangan kepada media usai menggelar pertemuan tertutup di Bakrie Tower, Jakarta, 29 Januari 2015. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fadli Zon mengaku kaget dengan pernyataan Presiden Joko Widodo yang mengkritik media dalam pidatonya. Fadli Zon mengingatkan, Jokowi adalah sosok yang dibesarkan media. "Bukannya dia jadi presiden karena media? Jadi silakan media yang menilai," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jumat, 14 Agustus 2015.
Menurut Fadli, politik Indonesia memang tak bisa lepas dari pengaruh media. "Tak mungkin demokrasi tanpa media," ucapnya.
Dalam pidatonya, Jokowi mengkritik kebebasan media yang saat ini mulai tak terkontrol. Menurut dia, media massa kini hanya berfokus mencari rating dan tidak mementingkan fungsi memandu publik. Dampaknya, masyarakat mudah terjebak pada histeria publik dalam merespons suatu persoalan, khususnya menyangkut isu sensasional. "Tanpa kesantunan politik, tata krama hukum dan ketatanegaraan, serta kedisiplinan ekonomi, kita akan kehilangan optimisme dan lamban mengatasi persoalan-persoalan lain, termasuk tantangan ekonomi," tutur Jokowi.
Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani
14 jam lalu
Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.