70 Tahun Indonesia Merdeka, Veteran: Hukum Indonesia Lemah

Reporter

Jumat, 14 Agustus 2015 03:59 WIB

Seorang Veteran perang bersiap mengikuti upacara dan ziarah di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, 10 Agustus 2015. Kegiatan ini merupakan rangkaian dari Peringatan Hari Veteran serta bertujuan untuk mengingat kembali perjuangan para Veteran dan rekan-rekannya yang telah gugur dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Makassar – Ketua Korps Cacat Veteran Sulawesi Selatan M Yusid S Rany mengatakan perjuangan generasi sekarang adalah bagaimana memberantas korupsi, narkoba, dan menegakkan hukum. Menurut pria berusia 87 tahun ini, 70 tahun Indonesia merdeka tapi penegakan hukum masih lemah.



“Hukum masih tajam ke bawah dan tumpul ke atas,” kata Yusid kepada Tempo usai pemberian cenderamata kepada ratusan veteran di Balai Kota Makassar, Kamis 13 Agustus 2015.



Yusid mengatakan dulu para pejuang berani mengorbankan nyawa untuk meraih kemerdekaan. Seharusnya generasi sekarang bisa mengisi kemerdekaan dengan menjauhkan praktik kotor seperti korupsi. Bukan sebaliknya koruptor diperlakukan secara istimewa. “Diberikan remisi dan pembebasan,” kata Yusid.



Yusid berujar, anggota korps veteran yang cacat di Sulawesi Selatan jumlahnya ratusan orang. Satu persatu sudah mulai pikun dan tidak bisa melihat. “Bahkan banyak yang sudah tidak bisa berjalan,” katanya.



Yusid menambahkan, di sisa hidupnya, veteran berterima kasih karena perhatian pemerintah kepada para veteran dan keluarganya sudah sangat baik. Veteran diberi rumah dan beberapa kemudahan. “Tapi kami berharap perjuangan kami bisa dilanjutkan oleh generasi muda. Menjaga keutuhan negara kesatuan republik Indonesia,” katanya.



Advertising
Advertising

Kepala Dinas Sosial Kota Makassar Yunus Said mengatakan, di Kota Makassar jumlah veteran dan legiun veteran yang cacat jumlahnya sebanyak 220 orang. Termasuk janda dan keluarga veteran. “Jumlah ini bisa saja berkurang setiap tahun, bisa juga bertambah. Karena masih banyak yang mengaku sebagai veteran dan keluarga veteran,” kata Yunus.



Setiap tahun Kota Makassar memberikan anggaran khusus kepada veteran. “Ketika menjelang 17 Agustus kami berikan paket sembako,” kata Yunus.



<!--more-->



Yunus mengatakan, keberadaan veteran harus menjadi motivasi bagi generasi saat ini. Menurut dia, generasi sekarnag harus melanjutkan perjuangan ini. "Tentu dengan cara yang berbeda,” kata Yunus.



Sekretaris Kota Makassar Ibrahim Saleh mengatakan bangsa yang berkemajuan adalah bangsa yang mampu bekerja keras serta menjunjung tinggi nilai luhur warisan pendahulunya. “Pada usia 70 tahun kemerdekaan ini, kita berkewajiiban mengisi kemerdekaan sesuai profesi masing- masing. Menjadikan bangsa yang adil dalam kemakmuran, dan makmur dalam keadilan,” kata Ibrahim.



Ibrahim menambahkan, sebagai pelayan publik, kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah sangatlah penting. Menurut dia, reformasi birokrasi harus dilakukan untuk mengisi kemerdekaan. “Kita harus menjadi birokrat yang memiliki integritas, kompetensi, konsistensi, loyalitas, dan terbuka kepada masyarakat,” kata Ibrahim.



MUHAMMAD YUNUS


Berita terkait

Setelah 70 Tahun Merdeka, Desa Ini Baru Nikmati Listrik

29 Agustus 2015

Setelah 70 Tahun Merdeka, Desa Ini Baru Nikmati Listrik

Desa di Indonesia ini baru dialiri listrik setelah Republik Indonesia merdeka 70 tahun.

Baca Selengkapnya

Wanita Batak Ini Bekerja di Museum Yahudi Terbesar di Eropa

25 Agustus 2015

Wanita Batak Ini Bekerja di Museum Yahudi Terbesar di Eropa

Wanita berdarah Batak Karo, Anna Sembiring, bekerja di museum sejarah Yahudi terbesar di Eropa.

Baca Selengkapnya

Ini Gelar untuk Presiden Jokowi dari Sultan Al-Kadrie

22 Agustus 2015

Ini Gelar untuk Presiden Jokowi dari Sultan Al-Kadrie

Sultan Syarif Abdurrachman Al-Kadrie, Raja Kesultanan Pontianak, mengatakan telah menyiapkan gelar khusus untuk Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

HUT RI Ke-70, Tanah Gayo Gelar Pacuan Kuda Tradisional  

19 Agustus 2015

HUT RI Ke-70, Tanah Gayo Gelar Pacuan Kuda Tradisional  

Pacuan kuda berhadiah total Rp 252 juta itu digelar hingga Ahad mendatang.

Baca Selengkapnya

Maria Felicia, Kepincut Upacara Sejak Kecil  

19 Agustus 2015

Maria Felicia, Kepincut Upacara Sejak Kecil  

Sejak usia tiga tahun, Felicia bersama saudaranya bermain upacara bendera dan dia paling sering berperan sebagai pembawa bendera.

Baca Selengkapnya

Paskibraka Maria Felicia Bercita-cita Jadi Jurnalis

19 Agustus 2015

Paskibraka Maria Felicia Bercita-cita Jadi Jurnalis

Maria Felicia Gunawan, siswi kelas XI SMAK Penabur Gading Serpong, terpilih membawa baki duplikat bendera pusaka saat upacara 17 Agustus di Istana.

Baca Selengkapnya

Virzha 'Idol' Kalah Lomba Melukis Gara-gara Warna Gunung  

19 Agustus 2015

Virzha 'Idol' Kalah Lomba Melukis Gara-gara Warna Gunung  

Juri tidak sepakat dengan keputusan Virzha ketika memberi warna pada gunung dalam perayaan HUT Kemerdekaan RI.

Baca Selengkapnya

Bela Elanto, Roy Suryo Kritik Polisi  

19 Agustus 2015

Bela Elanto, Roy Suryo Kritik Polisi  

Roy menganggap polisi seharusnya bisa membedakan pengawalan untuk urusan kenegaraan dan bukan.

Baca Selengkapnya

Ada Atribut PKI dalam Pawai Kemerdekaan, Ini Kata JK

19 Agustus 2015

Ada Atribut PKI dalam Pawai Kemerdekaan, Ini Kata JK

Kalla mengatakan bahwa peserta tak seharusnya membawa atribut organisasi yang dilarang dalam undang-undang.

Baca Selengkapnya

Tak Hormat Saat Upacara Bendera, JK: Saya Ikut Undang-Undang

18 Agustus 2015

Tak Hormat Saat Upacara Bendera, JK: Saya Ikut Undang-Undang

JK mengatakan sikapnya saat upacara sama seperti Bung Hatta.

Baca Selengkapnya